10. Trolls

994 180 17
                                        

Suasana siang ini cerah sekali, matahari terik tetapi tertutup oleh awan yang begitu banyak, putih menguasai langit dan menghilangkan biru dari sana. Apalagi ditilik dari atas menara astronomi begini, cerah dan indah sekali.

Kelas astronomi baru saja selesai ketika Profesor Sinistra menutup pelajaran hari ini dengan pujian untuk salah satu siswa Hufflepuff yang menjadi ikon dari asramanya. Oh ya, siapa lagi jika bukan Junkyu Smith?

Manik hitam tinta milik pemuda sipit dengan tahi lalat dibawa matanya semakin menyipit, wajahnya mengeras menatap kearah pemuda itu. Entah apa yang dia kesalkan, tetapi sesuatu didalam tubuhnya mendadak gerah dan panas. Tungkainya masih tak ingin bergerak, padahal sang teman sudah lelah memanggil namanya agar cepat, namun pemuda itu masih tak bergeming. Irisnya masih fokus memperhatikan si tampan dari Hufflepuff itu, ekspresinya semakin keras.

"Hei apa kau tak keluar?" tiba-tiba ikon asrama Hufflepuff itu menepuk pundaknya.

"Iya, ini ingin keluar," si bungsu Winston itu segera bangkit setelah hampir ketahuan memperhatikan Junkyu dengan wajah tidak suka.

"Kalau gitu barengan saja," tukas Junkyu dengan senyum cerahnya, merangkul pundak pemuda sipit ini tanpa ragu. Hyunjin Winston cukup kaget dengan perlakuan tiba-tiba Junkyu, apa ia pernah mendeklarasikan bahwa mereka berteman? Kalau begitu mengapa pemuda itu malah sok akrab dengannya?

"Hei, Junkyu! Cepatlah, kita pelajaran mantera bersama Gryffindor hari ini. Ah, aku tak sabar menggodamu habis-habisan," ujar Haechan Reynolds di anak tangga terakhir sambil terkekeh.

"Diamlah, kau mempermalukanku, sial," balas Junkyu sambil terkekeh diakhir kalimatnya, "aku duluan Hyunjin!"

Tak ada sepatah katapun yang diucapkan Hyunjin, mulutnya terasa malas untuk sekedar membalas ucapan Junkyu. Sementara matanya masih menatap tak suka kearah pemuda itu. Akhirnya tungkai stagnan itu bergerak menuju kearah lantai tujuh menara utama dimana kelas pemeliharaan satwa gaib dilaksanakan. Tumben sekali Hagrid tidak membawa mereka ke halaman bebas untuk melihat satwa gaib? Ah, Hyunjin kecewa.

Pemuda ini bisa dikatakan cukup menyukai pelajaran yang satu itu, Hyunjin tertarik dengan hewan-hewan liar dengan bentuk yang aneh. Langkahnya pelan menuju kelas 7C,  dimana kelas berlangsung. Hari ini pasti materi dan Hyunjin yakin sekali. Pemuda itu memutar kenop pintu, memperlihatkan beberapa siswa dan siswi masih sibuk berbincang-bincang.

"Nakyung, kenapa dirimu cantik sekali? Mau berkencan denganku tidak?" goda pemuda dengan senyum paling jahil yang pernah ada pada salah seorang siswi Ravenclaw, Nakyung Jereena.

"Tidak Jaemin, terimakasih. Kau boleh mengajak Jihoon Morgan, ia mengucapakan hal yang sama padaku tadi," jawab Nakyung disertai tawa, membuat si pemuda ikut tertawa.

Kembali ke bangkunya, ia berpikir mengapa hanya Heejin Ansell yang marah kalau digoda oleh dirinya? Apa Heejin menyukainya? Wah, itu akan menjadi jackpot yang amat luar biasa bagi Jaemin.

"Hei, mate?" panggil Jaemin pada teman-temannya, "kira-kira kenapa Heejin selalu marah kalau aku goda? Apa ia menyukaiku?" tanya Jaemin dengan pupil yang membesar serta senyum amat lebar.

"Terbalik, bodoh! Kau yang menyukainya, bukan dia," Sunwoo yang disebelahnya menyentil pelan jidat terngaga milik Jaemin itu.

"Kalau dia suka, dia bakal nerima aja lagi digodain," ujar Jeno yang duduk bersama Hyunjin, sementara Siyeon tidak dapat mengikuti pelajaran terakhir karena sakit perutnya kambuh lagi.

"Berarti Nakyung suka padaku? Ia tidak marah saat aku goda."

"Itu namanya pasrah, why you're so stupid? "

Kids & Kiss ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang