Hyunjin memeriksa lagi barang bawaannya, benar sudah tidak ada yang tertinggal. Ah, akhirnya tahun kelima sudah selesai juga. Benar-benar tidak terasa. Semua berjalan dengan cepat, entah karena memang begitu adanya atau karena Hyunjin terlalu menikmatinya.
Tampak disebelahnya Heejin yang sedang mengipas-ngipas wajahnya menggunakan kipas berwajah idol kesukaannya, Na Jae-Min.
"Bukankah sangat mirip dengan Jaemin Addison?" ujar Gowon meneliti, memaksa Seoyeon setuju dengan pendapatnya.
"Seoyeon!" panggil seseorang dibelakang mereka, Haechan Reynolds, "mau bergabung dengan kompartemenku? masih muat untuk dua orang, kata Renjun ajak dirimu saja," ujar pemuda itu. Chaeyoung yang juga berdiri disebelah Seoyeon tampak kaget, sudah berapa kali mereka tidak duduk se-kompartemen. Hah, ia tahu pasti Haechan tengah modus.
"Ah, benarkah? kami boleh bergabung?" tanya Seoyeon sembari menyelipkan beberapa rambutnya kebelakang telinga, Heejin dan Gowon kompak berekspresi seperti ingin muntah.
"Ya... tentu saja," Haechan tampak salah tingkah dengan menggaruk tengkuknya yang tak gagal.
"Hehehe, baiklah," Seoyeon segera menyeret Gowon, membuat gadis itu hampir limbung, "kami duluan, ya? sampai bertemu nanti!" sahut Seoyeon menatap tiga temannya yang lain.
"Surati aku!" teriak Gowon kemudian menyusul langkah cepat Seoyeon.
"Dasar, tidak setia kawan," cibir Chaeyoung cukup kesal. Akhirnya mereka mulai mencari kompartemen setelah semua anak-anak masuk, ini sengaja dilakukan agar tidak terdesak-desak.
Tiba-tiba tangan Chaeyoung tertarik, membuat dua temannya yang lain ikut kaget.
"Sini bergabung dengan kami!" ujar suara yang menarik Chaeyoung.
"Sialan, aku kaget!" pekik Chaeyoung, membuat sang pelaku hanya terkekeh.
"Happy holiday, Sunwoo" ujar Hyunjin ramah.
"Happy holiday," balas pemuda itu ramah.
Akhirnya mereka duduk berhadap-hadapan, Jaemin mulai mendekati Heejin seperti biasanya. Hanya, kali ini tak ada ucapan marah atau risih dari Heejin. Sudah dikatakan bahwa Heejin mulai terbiasa bersama Jaemin.
"Kalian akan berlibur kemana?" tanya Geo yang lebih ditujukan untuk Flo atau Hyunjin Ashlee sebenarnya.
"Kemungkinan aku akan ke Mesir," ujar Heejin, ini sebenarnya rencana jalan-jalan tahun lalu, hanya tak jadi terlaksanakan.
"Ayahku mungkin terlalu sibuk mengurus pasien, mungkin kami tak akan berlibur. Tapi, aku ingin memperbaiki kebun bunga dihalaman belakang, sudah parah sekali tidak terawat," keluh Hyunjin Ashlee, Heejin mengangguk setuju. Mama Hyunjin atau bibinya itu tak terlalu suka berkebun seperti Hyunjin. Jadi, kebun bunga itu kebanyakan dirawat oleh ayah atau Hyunjin sendiri.
"Bagaimana denganmu, Chae?" tanya Sunwoo pada gadis yang sedang mengunyah kacang segala rasa hasil merampas milik Gowon tadi.
"Mungkin akan ke New York atau Paris, aku belum tahu," Chaeyoung mengangkat bahu acuh, ibunya tak pernah bisa ditebak, "bagaimana denganmu?" tanyanya pada Sunwoo.
"Aku akan dirumah sambil tiduran seharian selama liburan," jawab Sunwoo.
"Yang bisa kau lakukan memang hanya tidur," cibir Jaemin membuat Sunwoo gondok setengah mati.
"Kurang ajar," desis Sunwoo tertahan.
Kemudian suasana kembali hening. Heejin sibuk memandang kearah luar, sementara Jaemin mengunyah kacang sambil memainkan tongkatnya. Sunwoo hanya memperhatikan Chaeyoung yang sibuk mengunyah. Geo melakukan hal yang sama layaknya Jaemin.
"Kalian tahu tidak, jika beberapa murid memandang kami aneh karena terlalu akrab dengan kalian bertiga," ujar Flo terus terang. Kini, semua pasang mata memperhatikannya, "kami pikir, terlebih aku pribadi, kalian tak seburuk kelihatannya."
"Terimakasih sudah menerima kami menjadi teman kalian. Aku dulu juga berpikir begitu, bahwasannya asramaku tidak pantas bergaul dengan asrama lain. Tapi, memiliki teman akrab seperti kalin sangat menyenangkan," ujar Jaemin lagi.
"Bukankah karena kau menyukai Heejin?" balas Geo membuat Jaemin malu setengah mati.
"Kau menyukaiku?" tanya Heejin dengan pupil yang melebar.
"Tentu, kau sangat cantik... dan baik hati," balas Jaemin pelan.
"Kalau itu sih, aku sudah tahu," balas Heejin mengundang gelak tawa dari yang lain.
"Terimakasih ya sudah menjadikan tahun kelimaku terasa sedikit berbeda," ujar Chaeyoung tetap mengunyah kacangnya.
Benar, tahun kelima mereka tak seperti biasanya. Kehadiran tiga pemuda dari basis Slytherin ini menambah kesempurnaan Hogwarts. Mereka hanya berharap bahwa pertemanan ini tak akan pernah berakhir hanya itu saja.
Tut... Tut... Tut...
"Sampai jumpa di tahun keenam!" ujar Heejin memeluk Jaemin duluan, membuat pemuda itu terkaget setengah mati.
"Ah, iya. Sampai bertemu lagi," balas Jaemin.
"Aku tunggu dipertandingan selanjutnya," ujar Flo kemudian tertawa.
"Mau menonton Holyhead Harpies melawan Tornados dipertandingan selanjutnya?" tawar Geo menuai anggukan bersemangat dari Flo.
"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu?" tanya Sunwoo.
"mengatakan apa?" tanya Chaeyoung kaku.
"Ucapan perpisahan? atau mengaku bahwa kau juga suka padaku?"
"Jangan mimpi," Chaeyoung membuang wajahnya kesamping, tiba-tiba Sunwoo memeluknya duluan.
"Sampai ketemu lagi," ujarnya, membuat Chaeyoung mendadak syok, "begini seharusnya yang kau lakukan," ujar pemuda itu cemberut sambil melepas pelukannya.
"Ya, terserah saja," balas Chaeyoung geleng-geleng kepala.
"See you later, boys!"
End.
----
yeayyy, akhirnya kids and kiss tamat juga huaaaaa
terimakasih yang sudah mengikuti buku ini dari awal, maaf juga karena belum memenuhi ekspektasi kalian. aku sengaja gak bikin berat karena aku sendiri nanti pusing nulisnya. maaf juga misalnya kalau endingnya gak jelas banget.
aku gak pandai bikin ending :(((
tapi aku udah berusaha lho :')
oh iya, tinggalin kesan dan pesan untuk buku ini dongg hehehe.
i love you, guys <3
with love,
win 🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Kids & Kiss ✓
FantasyKetika ketiga pentolan Slytherin (tidak) sengaja mencium tiga gadis dari Gryffindor. [Amortentia Universe; Book 1] ©winniedepuh, 2020