3 Hope

8.4K 326 16
                                    


Dokter apa penyakit ku ini bisa di sembuhkan?" Ujar pria tampan keturunan Uchiha, Uchiha Sasuke namanya,menatap cemas pada dokter yang memeriksanya.

"Maafkan saya Uchiha-sama, kanker adalah penyakit yang ganas,meski bisa di hilangkan dengan jalur operasi, namun peluang untuk sembuh hanya beberapa persen saja,sangat tipis harapan untuk sembuh" ujar Kabuto dokter spesialis organ dalam,merasa iba pada pasien nya yang terlihat sedang putus asa.

Sasuke mengeram kecil merasa tak berguna hidup jika harus mengidap kanker, penyakit nya sudah masuk stadium 4 ,kecil kemungkinan ia untuk sembuh.



Apakah ia akan mati oleh penyakit ini? Haruskah ia pergi meninggalkan orang yang ia cintai? Kekasih hatinya? Hinata Hyuga?






.
.
.


"Sasuke-kun... Lihat aku bawa apa?" Sasuke tersenyum kecil melihat gadisnya, Hinata selalu terlihat cantik di matanya,gadis itu polos dan sangat baik. Bagaimana mungkin ia tega menyakiti hati gadis sebaik Hinata?

"Cuaca sedang tak menentu begini,kau malah beli es krim,kau bisa sakit Hime" ujar Sasuke, mengambil es krim yang ada di tangan Hinata,

Hinata cemberut karena es krim vanilla nya di ambil kemudian di makan oleh Sasuke.

"Iih sasuke, kalau mau beli saja,jangan ambil punyaku" gerutu Hinata, wajahnya memerah lucu kesal pada kekasihnya.

"Aku tak suka manis Hime,tapi jika manisnya bibir mu aku suka" dengan tanpa di duga Sasuke melumat bibir Hinata, membuat Hinata bisa merasakan es krim yang ada di mulut Sasuke,pria itu sengaja tak menelan benda cair manis itu dan membaginya dengan Hinata lewat ciuman.

Hinata merona parah, Sasuke selalu bisa membuatnya tersipu.

Beberapa saat kemudian,ciuman itu terlepas Hinata bernafas terengah, wajahnya masih merah tapi Sasuke sangat suka itu.



"Hime aku mau bicara," Sasuke menarik nafas dalam.

"Jika aku mati apa yang akan kau lakukan" ujar Sasuke lirih, Hinata terbelalak mendengar nya.

Dengan kesal gadis itu mendorong tubuh sasuke, menatapnya nyalang.

"Kenapa kau bilang begitu?" Ujar Hinata marah, sasuke menghela nafas.

"Aku sakit Hinata, penyakit ku ini sudah parah, hidupku tak akan lama lagi"

"Kenapa .. hiks kenapa kau baru bilang sekarang? Kau anggap aku ini apa? Hiks kau jahat padaku... Hiks aku benci padamu" Hinata menangis memukul-mukul dada bidang kekasihnya, Sasuke memejamkan mata,ia tak sanggup jika harus kehilangan Hinata ia juga tak menginginkan penyakit ini,tapi Tuhan selalu punya rencana lain.

"Hinata maafkan aku,aku tak bermaksud menyakiti mu aku sangat mencintaimu, tolonglah jika suatu saat aku pergi kau harus kuat" ujar Sasuke pria itu memeluk tubuh kekasihnya erat, Hinata masih menangis tersedu di pelukannya.

Kemudian dengan kasar Hinata mendorong Sasuke membuat pelukan mereka terlepas.

Manik lavender kesukaan Sasuke itu menatap onyx-nya nyalang, matanya sembab namun ada amarah di dalam mata itu.

"Kalau begitu,aku akan cari pria pengganti mu jika kau mati,aku akan punya kekasih lagi!!" Teriak Hinata kemudian gadis itu berlari meninggalkan Sasuke sendiri.

Sasuke menatap gadisnya sendu,

















3 tahun kemudian








Hinata berjalan gontai menyusuri taman yang selalu ia datangi dengan kekasihnya dulu,es krim di tangannya sudah mencair namun ia sama sekali tak berminat untuk memakannya.

Short Story SasuHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang