Pagi hari harusnya di awali dengan ketenangan supaya mendapat mood baik untuk menjalani hari, namun sepertinya tidak demikian untuk pasangan muda ini, pagi-pagi mereka sudah adu mulut karena tamu tak diundang yang datang mengacaukan pagi erotis mereka." Karin yang datang"
" Apa? Mau apa dia?" Jerit Sasuke terkejut, Hinata merengut kesal.
" Mana aku tau, kau tidak selingkuh dengannya kan setelah aku keluar dari kantor?" Tuduh Hinata, Sasuke menggeleng keras.
" Mana mungkin sayang,aku sudah punya istri cantik dan sexy seperti kamu. Mana mau aku selingkuh dengan wanita modelan kayak Karin" sangkal Sasuke cepat, ia tak mau istri yang ia cintai salah paham.
" Terus ngapain dia kesini, Darimana dia tau tempat kita?" Hinata berkacak pinggang, dia menatap suaminya bengis namun wajah marahnya terlihat imut di mata Sasuke.
Pria itu dengan cepat menarik pinggang istrinya hingga Hinata jatuh terlentang di atas kasur, Sasuke bergerak menindih tubuh mungil itu.
" Iih Sasuke minggir, berat tau" Hinata mendorong tubuh besar suaminya, namun Sasuke tak menggubris dia masih asik menciumi dan membuat tanda di leher istrinya Hinata menggeliat risih dan merasa geli dengan perlakuan suaminya.
Bel pintu terus saja berbunyi, Hinata semakin kelabakan mendengarnya dan parahnya tangan nakal sang suami sudah berani meremas lembut payudara besar yang masih tertutup kemeja itu.
" Sasu... Ngh.. temui dulu tamunya, dan usir dia" Hinata terus merengek namun Sasuke hanya mengangkat bahu acuh, ia lebih memilih memulai percintaan panas di pagi hari daripada berbicara dengan Karin.
.
.Siang harinya Sasuke pergi kekantor untuk menghadiri rapat koordinasi penting sekaligus untuk menemui kakaknya, Itachi. Setelah selesai ia bergegas menuju parkiran untuk pulang menemui istri tercinta, namun wanita yang paling tidak ingin ia temui tengah berdiri di samping mobilnya. Sepertinya kali ini ia tak bisa menghindar lagi.
" Sasuke" Karin memanggilnya saat Sasuke hendak masuk ke mobil, wanita itu menahan tangan Sasuke dan menariknya pelan.
" Apa?" Tanya nya ketus,Karin menghela nafas ia menatap Sasuke memohon.
" Aku ingin bicara, kita ke cafe depan itu sebentar"
" Aku sibuk, minggir!" Sasuke menyentak tangan Karin namun wanita itu keras kepala.
" Kumohon setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi" Sasuke menatap tajam mata merah itu, menghela nafas kemudian mengangguk.
" Ku pegang janjimu " Karin tersenyum dan berjalan duluan ke arah cafe.
Dua cangkir kopi tersedia dimeja, Sasuke tak memesan apapun lagi karena memang ia tak ingin lama-lama bersama wanita ini.
" Bagaimana kabar mu?" Karin memulai pembicaraan dengan berbasa-basi, Sasuke berdecak kesal.
" To the poin saja Karin apa maksud mu mengajakku kemari" Karin tersenyum getir, Sasuke masih sama seperti dulu pria itu masih sangat dingin seperti pertama mereka berkenalan.
" Aku merindukanmu, aku masih mencintaimu Sasuke " ujarnya lirih Sasuke mendengus dingin, matanya menatap tajam kearah Karin.
" Maaf saja aku sudah menikah, lagi pula aku tidak pernah memiliki rasa padamu " Sasuke rasa ia tak perlu berbasa-basi jadi ia terus bicara blak-blakan.
" Tapi kita pernah menjalin hubungan kan? Apakah selama itu kau tidak memiliki rasa padaku?"
" Tidak"