"Sasuke-kun ah... Jangan" Hinata merintih dibawah kukungan pria yang tengah menindihnya diatas tempat tidur pria itu.
"Kenapa? Apa kau tidak merindukan sentuhan ku?" Tanya sang pria,ia masih sibuk menciumi setiap jengkal kulit mulus wanita itu.
"Ini tidak benar.. ah sasuke-kun..." Sasuke tak mendengarkan penolakan wanitanya,ia mendorong pinggulnya semakin dalam, menghentakkan benda yang tertancap didalamnya semakin cepat.
Hinata mendesah,mengerang dan menjerit tak bisa menahan gairah dalam dirinya,saat Sasuke semakin membawanya kedalam kenikmatan terlarang.
Hinata terbangunnya di pagi hari, dengan keadaan telanjang terbaring di tempat tidur, bergulung dalam selimut.
Wanita cantik itu hanya bisa menghela nafas pasrah, ditinggalkan lagi. Memangnya apa yang ia harapkan dari pria yang sudah memiliki istri? Hinata hanya terlalu bodoh,dia yang tidak bisa menarik diri dari pelukan pria itu.
Tapi semua ini bukan sepenuhnya salah Hinata, Sasuke hanya terlalu mendominasi. Dimana pun Hinata sembunyi Sasuke pasti akan menemukannya dengan mudah.
Lelah memikirkan nasibnya, Hinata berinisiatif untuk membersihkan diri di kamar mandi, setelahnya dia beranjak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Kakinya melangkah pelan ke arah dapur, sebelum ia berhenti kaku,di depan pintu dapur melihat seorang pria tengah duduk di meja makan dengan berbagai macam jenis menu sarapan.
Pria itu menoleh merasakan ada yang memperhatikan nya, Sasuke tersenyum tipis melihat Hinata berdiri kaku didepan pintu dengan hanya mengenakan kemeja nya.
"Kemarilah,kita sarapan" ujar Sasuke,pria itu berjalan mendekat dan menarik Hinata pelan membawanya duduk di kursi.
Hening beberapa saat, Hinata terlalu gugup untuk memulai pembicaraan,dan Sasuke terlalu sibuk dengan iPad nya, memeriksa data penjualan saham akhir-akhir Minggu ini.
"Sasuke.." ujar Hinata pelan, wanitanya itu menatap pria tampan didepannya gugup
"Hn?"
"Apa kau tidak pulang?" Sasuke menghentikan aktivitas nya, dan beralih menatap wanitanya.
"Tidak" jawabnya singkat, Hinata menghela nafas pelan. Pria ini sangat keras kepala.
"Dia akan curiga,jika kau tidak pulang." Hinata bungkam setelah menerima tatapan tajam dari Sasuke.
Pria Uchiha itu berdecak kesal mendengar ucapan wanitanya, matanya menatap tak suka pada wanita yang duduk kaku didepan.
"Aku pulang atau tidak pulang itu bukan urusanmu,aku masih ingin disini,dan kau tidak berhak untuk mengaturku" hati wanita itu terasa tercubit nyeri mendengar ucapan Sasuke, bagaimana bisa pria itu bicara begitu?
" Mungkin benar apa yang kau bicarakan itu,aku bukan siapa-siapa,aku hanya jalang mu yang harus selalu siap untuk melayanimu." Setetes air mata keluar dari mata indahnya, menatap nanar pada wajah keras pria uchiha itu.
Sasuke menghela nafas berat,situasi seperti ini sering kali membuatnya kesal.
" Hinata..."
"Kau bos nya sasuke, aku hanya mainanmu aku sadar dengan posisiku" lanjutnya sendu, kemudian Hinata beranjak meninggalkan Sasuke sendiri termenung di tempatnya.
Wanita itu memilih mengurung diri di dalam kamarnya.
"Ck! Sial!"
***
"Sasuke-kun kenapa baru pulang?, Kemana saja kau beberapa hari ini, tadi siang aku kekantor kau tidak ada, sasuke-kun jika aku bicara jawab!" Cerca sakura,wanita itu menatap kesal pada suaminya yang bersikap acuh terhadap nya.
"Aku lelah, diamlah besok saja kita bahas ini" ujar Sasuke,pria itu menaiki tangga meningkatkan istrinya yang masih kesal.
Sakura tak tinggal diam,wanita itu berlari mengejar suaminya yang jelas-jelas menghindarinya.
"Besok kapan? Kau selalu bilang besok-besok, tapi kenyataannya apa? Kau malah pergi menemui jalang keparat itu! Aku istrimu sasuke-kun!" Sasuke berhenti berjalan. Rahangnya mengeras mendengar ucapan Sakura.
"Hinata bukan jalang!" Desisnya tajam, maniknya menatap tajam pada manik emerald sakura. Membuat wanita itu sedikit gemetar ketakutan.
"Dia memang jalang! Jalang kotor yang sering kau gunakan untuk pelampiasan nafsu,aku istrimu sasuke-kun seharusnya kau hanya boleh melakukannya dengan aku bukan dengan jalang itu!" Sakura berteriak kesal, matanya menatap marah pada suaminya yang terang-terangan membela Hinata.
"Hinata bukan jalang! Dan ku tekankan sekali lagi, Hinata milikku,jika kau menyentuhnya seujung rambut saja. Akan ku buat kau menyesal" ancam Sasuke, membuat sakura semakin marah dan benci pada wanita bernama Hinata.
"Aaargh... Sasuke-kun... Aku istrimu... Aku mencintaimu,tidak bisakah kau melihatku?"sakura terus berteriak marah, sedangkan Sasuke acuh dan memilih pergi tidur.
"Sialan! Awas kau Hyuga!"
'hueeek.. ueeekk..uggh'
Suara muntahan memenuhi kamar mandi apartemen Sasuke, Hinata terlihat membungkuk di depan cermin wastafel,sibuk memuntahkan makanan yang baru beberapa menit lalu masuk ke dalam perutnya.
"Ah... Mual sekali, ugh ... Ada apa denganku?" Hinata bermonolog lirih,meringis melihat wajah pucatnya didepan cermin.
Wanita itu mencuci muka dan berkumur mencoba menghilangkan rasa mualnya, tubuhnya lemas dan nyaris jatuh jika ia tak berpegangan pada pinggiran kramik wastafel.
Hinata masih terdiam disana,jika saja ia tak mendengar suara bel pintu apartemennya berbunyi.
Dengan susah payah ia berjalan menuju pintu, namun belum sempat ia sampai di ruang tamu, Hinata sudah limbung jatuh pingsan di dekat pintu masuk ruang tamu, kepalanya membentur dinding dengan cukup keras sebelum akhirnya jatuh di lantai.
Yang terakhir Hinata dengar hanyalah suara pekikan khawatir dari seseorang sebelum ia kehilangan kesadarannya.
End or TBC?