"Pagi, Beb!"
Sapa Darren mengejutkan membuat Caca dan Pina yang saat itu sedang berjalan beriringan berjengit dan memandang sebal kearah cowok itu.
"Pagi-pagi muka lo pada udah kaya baju obralan aja deh, lecek!" selorohnya kemudian.
"Plis ya duren! Lo pikir kita nggak kaget apa tiba-tiba lo muncul kaya setan!" sembur Pina. Cowok itu meringis.
"Ya udah pada nyelaw dong ibu-ibu ini.. nggak usah ngegas elah masih pagi!"
Keduanya menghela nafas lalu membiarkan Darren berjalan bersama mereka menuju kelas dengan ocehan panjang lebar yang tentunya tidak Caca peduli kan sama sekali. Meski sesekali juga dia ikut tertawa seperti Pina karena jokes garing Darren.
"Eh iya beb, kita belum nugas sejarah nih, mau nugas kapan?"
"lo bisa nggak sih panggil gue dengan biasa aja? Gue mau muntah tau nggak denger lo manggil bab-beb-bab-beb!" sentak Caca galak.
Darren terkekeh, "Nggak bisa, udah terbiasa. Lagian biar semua orang tau kalo ada yang sengefans ini sama lo Ca!"
Caca kemudian hanya menghela nafas, sedangkan Pina sudah tergelak puas sejak tadi.
"Gue nggak mau dah ikut campur urusan rumah tangga, mending gue pamit undur diri dulu aja kali ye! Bye!"
"Bye Pin!" balas Darren semangat.
Sedetik kemudian sahabat laknat Caca itu sudah menghilang dengan jurusnya Uciha Madara. Durjana memang!
Sepeninggal Pina, keheningan menyelimuti keduanya. Hingga akhirnya Darren mengamati Caca yang berjalan disampingnya dengan tenang. Darren tersenyum karena gadis itu bisanya akan selalu judes padanya, namun akhir-akhir ini sedikit bisa diajak berteman.
"Jadi kesimpulannya mau nugas kapan dan dimana kita?" tanya Darren akhirnya mengalah memecah suasana.
"Terserah"
Darren seketika menghembuskan nafasnya berat. "Bisa nggak Ca, ngasih jawaban yang bisa langsung dicerna sama otak gue, maklumin lah otak gue rada tengkurap. Apalagi sama pertanyaan jebakan gitu, jangan-jangan kalo gue salah jawab, gue ketusuk pedang lagi nih kaya di game!" keluh Darren panjang lebar yang seketika membuat Caca terkekeh.
"Apaan sih lo, nggak jelas banget teorinya! Gue bilang terserah ya terserah elo mau kapan sama dimananya"
"Hhh~ maap-maap nih, biasanya cewek kalo bilang terserah trus nanti gue bilang A, Dia maunya B. Padahal diawal udah bilang terserah, gue harus gimana coba kalo kaya gitu?"
Caca tersenyum karena ekspresi lucu yang dibuat-buat oleh Darren, "Nggak-nggak! Gue nggak kaya gitu, gue beneran terserah karena gue nggak tau harus kemana, gue bukan anak main jadi gue nggak tau tempat-tempat nyaman gitu buat nugas ataupun nongkrong" jelas Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED - [HIATUS]
Teen Fiction🍀TEEN FICTION🍀 Terimakasih, Atas ketidak-pekaanmu Sehingga keangkuhanku mampu membuatmu yakin Bahwa aku tidak benar-benar luluh padamu - Dariku Caca "..tentang semua yang tak terjelaskan.." ❗❗NOTE❗❗ ✔ Typo dimana-mana ✔ Banyak ke-error-an author...