9. Perhatian Bayu

268 19 0
                                    

Happy Reading!!

Kata orang, selalu ada udang dibalik batu. Maka harus bagaimana aku mengartikan kebaikanmu?

Seminggu penuh kebebasan bagi Caca telah berakhir, kini saatnya kembali pada realita kehidupannya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu penuh kebebasan bagi Caca telah berakhir, kini saatnya kembali pada realita kehidupannya seperti biasa. Sekolah. Ini hari senin, seperti biasanya Bu Satinah mengajar di jam pertama membuat hari yang cerah itu berubah masam. Semuanya menganggap seolah-olah mengawali hari dengan begitu berat.

Bu Satinah membenarkan letak kacamatanya yang melorot. Matanya masih menatap lekat buku absensi kelas Caca. Lalu mulai memanggil nama siswanya. Tumben sekali guru yang satu itu mengabsen, biasanya hanya menanyakan siapa yang tidak masuk.

"Arinda Putri Sabila"

"Hadir. Bu!"

"Arya Tubagus Saputra"

"Yo Whatssup!"

Bu Satinah menatap tajam muridnya yang bernama Arya itu.

"Kamu kira saya teman kamu?! Dimana sopan santun kamu?!" ketus Bu Satinah tajam. Ternyata virus Darren sudah menyebar dikelas ini rupanya.

Arya hanya meringis, "Ibu jangan marah dulu atuh, Bu. Nanti cantiknya hilang, maksud saya kan Whatsapp, BBM, Kakaotalk, Facebook gitu, Bu. Mau tukeran kontak sama saya nggak Bu?" setelahnya cowok itu mengdipkan satu matanya pada Bu Satinah seperti menggoda. Membuat seisi kelas mendadak riuh.

"Wanjayyy Arya doyan ginian ternyata"

"Remeo dan Juliet baru kiw kiw"

Bu Satinah mengusap dadanya sabar, dia sudah cukup kelimpungan menghadapi Darren yang selalu membuatnya naik darah. Dia tidak akan ambil pusing untuk yang lain.

Bu Satinah mengetukkan sepidol ke meja untuk mengintrupsikan seluruh siswanya tertib kembali. Lalu beliau melanjutkan mengabsen.

"Abuy"

Kini seisi kelas mendadak hening. Semuanya dibuat bingung dengan nama yang Bu Satinah sebutkan.

"Abuy saiapa bu?"

"Emang ada yang namanya Abuy, Bu?"

Tanya beberpa muridnya.

"Lah ini dibuku absensi?" tanya Bu Satinah ikutan bingung.

"Ibu salah buku absensi kali, Bu" sahut Fajar sang ketua kelas

Bu Satinah membalik buku untuk melihat sampulnya takut-takut ia salah mengabil absensi kelas lain. Setelah memastikannya benar Bu Satinah balik bertanya pada muridnya.

"Benar kok, memangnya di kelas ini tidak ada yang namanya Abuy Surahman?"

Tepat setelah itu seisi kelas kompak tertawa.

"Ayub, Bu namanya bukan Abuy, Bwahahaha"

"nglawakk woi Abuyy! HAHAHA" seru salah seorang siswa yang tertawa begitu lepas sambil memukul-mukul meja.

UNTITLED - [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang