Terimakasih yang sudah mendukung dan menunggu dengan sabar cerita ini:)
Happy Reading!!♥
Katakanlah tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, kau tidak pernah bisa memaksakan hatimu jatuh untuk siapa maupun sebaliknya. Tapi bagaimana jika hatimu jatuh dua kali? I mean, bagaimana jika hatimu berlayar menuju dua dermaga? Maka mana yang harus dicegah?
Ѽ♥Ѽ
Masih tersemat rapi di memori Caca tentang bagaimana indahnya malam saat Daffa mengajaknya nonton untuk pertama kali dan menjadikan keduanya semakin dekat seolah jarak diantara mereka telah terkikis perlahan. Ini semua baru bagi Caca, dia tidak pernah jatuh hati sebelumnya. Dia tidak pernah membiarkan siapapun mengusik hatinya. Dan akhir-akhir ini ia dibuat bingung dengan hatinya sendiri. Hhh..jangan tanyakan apapun pada Caca tentang hati dan perasaan karena dia terlalu polos untuk mengeti.
Malam itu....
Daffa sempat terpaku menatap Caca yang tiba-tiba sudah berdiri dihadapannya—sesaat sebelumnya tadi cowok itu mencari keberadaan Caca didalam area bioskop ini. Daffa sudah khawatir jika Caca tidak jadi datang.
Iya, Caca memang menolak untuk dijemput—dan alasannya sama seperti dia yang tidak ingin ungkapkan saat bersama Darren. Dia tidak ingin Daffa berpikir macam-macam.
"Kak! Aku nggak telat kan? Film kita di theater berapa?" suara lembut Caca menyentak kesadaran Daffa seketika.
Cowok itu bahkan memandang Caca tanpa berkedip sejak tadi—sangkin terpesonanya dia. Ah...Caca tampak sangat manis dengan make up tipis diwajahnya. Dan lagi, yang membuat Daffa gagal fokus karena mahluk gula dihadapannya ini adalah..Caca menggerai rambut panjangnya.
Hal yang jarang Daffa lihat, karena biasanya Caca selalu mengikat rambutnya, entah itu dengan kucir satu biasa ataupun kuncir kepang. Meski Caca selalu terlihat cantik dengan gaya apapun, namun rambut hitam legam sepunggung yang digerai itu berhasil membuat Daffa susah payah menahan tangan gatalnya untuk tidak mengusap setiap helainya.
"T-theater 2, film kita di theater 2" ucap Daffa sambil menggaruk tengkuk yang ...sepertinya mendadak gatal?
ah..ini pertama kali Daffa yang gelagapan dihadapan Caca. Ini Daffa Rifaldy loh...senior kece idaman cewek sesekolahan.
Caca hanya mengangguk, "Ya udah ayo masuk! Itu tadi pengumannya, katanya theater 2 udah dibuka"
"Boleh gue ngomong sesuatu dulu?" tanya Daffa tiba-tiba
Satu alis Caca terangkat naik. "Kenapa kak?"
"Gue sempet ngira lo bidadari , Ca, sampe gue hampir linglung tadi" blushh!..sontak saja, pipi Caca langsung merona. Ini pujian kan ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED - [HIATUS]
Teen Fiction🍀TEEN FICTION🍀 Terimakasih, Atas ketidak-pekaanmu Sehingga keangkuhanku mampu membuatmu yakin Bahwa aku tidak benar-benar luluh padamu - Dariku Caca "..tentang semua yang tak terjelaskan.." ❗❗NOTE❗❗ ✔ Typo dimana-mana ✔ Banyak ke-error-an author...