"Kakek... aku akan pergi"
Setelah 20 menit berdiri menatap pantai yang mulai gelap karena cahaya matahari pergi, hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya.
•••
Bandara internasional Gimpo
"Nde eomma"
"hmm"
"Arraseo"
"Nado", biplelaki itu mematikan sambungan telponnya. Melihat seseorang yang dia kenali, lelaki itu pun berteriak "Hyeong!", "Jun hyeong!!" Lanjutnya.
Merasa dipanggil. Jun, lelaki yang bernama jun itu pun membalik arahnya kesamping kiri menuju lelaki yg memanggilnya "Oh!.. soonyoung-ah, kapan kau sampai?"
Soonyoung pun melihat jamnya 06.45 pagi dan berucap "baru 10 menit yang lalu hyeong, kau sudah sarapan?" Dan kembali menyamankan duduknya.
"Belum, kita sarapan bersama nanti" dia pun ikut melihat jam ditangannya sendiri dan kembali berucap "15 menit lagi" sambil ikut menyamankan duduknya disamping soonyoung dan memainkan ponselnya.
15 menit kemudian
"Hei. Jangan tidur, aku akan menjemputnya kau tunggu lah disini" mendirikan tubuhnya dan melihat ke arah soonyoung yang masih setengah tidur sambil mengucak-ngucak matanya seperti anak kecil. "Ingat, jangan berlebihan padanya soonyoung-ah, arachi?" Jun pun berucap kalimat yg terakhir dengan posisi berdiri menghadap soonyoung sambil menaik turunkan telunjuknya.
Yang diajak berbicarapun hanya menaik turunkan dagunya sambil berucap "arraseo hyeong arraseo, jemputlah dia cepat aku sangat lapar sekarang~" berbicara sambil aegyo huh haha. Jun punya hanya membalas dengan deheman dan berjalan pergi meninggalan soonyoung yg masih melamun.
07.00 kst
Gadis yang berdiri sambil menatap koper didepannya itu sangat gusar karena semangat sekaligus gugup memikirkan bahwa dia sudah di negara lain dimana dia akan menghadap dunia baru yang akan memberinya banyak pelajaran hidup.5 menit berlalu dan dia segera memantapkan dirinya untuk keluar dari sana. "Jihoon-ah!" "Jihoon!!, Lee Jihoon!!!". Kaget, wanita itu kaget mendengar namanya diteriakan oleh salah satu orang disana. Dan matanya segera mencari siapa orang yg meneriakan namanya itu.
Gotcha!!!
jihoon berhasil menemukan orang yg meneriakan namanya. Bergegaslah dia berjalan menuju lelaki itu sambil menggeret 2 kopernya."Jun oppa" lirihnya
Jun pun berjalan menghampirinya dan langsung memeluk gadis mungil itu "Jihoon-ah, aigo... aku sangat merindukan mu" dipeluknya erat sampai kepala gadis itu terbenam di dadanya.
Nyaman... jihoon sangat nyaman dipeluk seperti itu, sudah lama rasanya dia tidak mendapat pelukan hangat lagi. Tangannya pun membalas pelukan jun, memeluk pinggang lelaki didepannya dengan erat.
Setelah dirasa pelukan itu cukup, lelaki itu melepaskan pelukannya.
"Kajja" lelaki yg lebih tua itu mengambil alih kopernya dan dan menarik tangan gadis mungil itu.
•••
Soonyoung yg duduk sambil menunggu itu langsung berdiri ketika melihat sepupunya, Jun mendekat, dekat, semakin jun dan jihoon mendekat, mata soonyoung yg sipit itu melebar seketika ketika melihat gadis yg digandeng oleh hyeongnya itu.
Badan soonyoung seketika menegang kaku menatap mereka berdua mendekat ke arahnya.
'Aku tau, eomma menitipkan gadis padaku, tapi aku tidak menyangka dia seperti ini. Ini... ini sangat melampaui ekspektasiku, bagaimana ini!' Batin soonyoung menjerit.
Ketika berhadapan dengan kenyataan yang tanpa ijin langsung menamparnya. Ini sangat diluar ekspektasinya...wanita itu, penampilan, wajah, bentuk badan, dan rambut gelombangnya yg berayun ria ketika gadis itu berjalan mendekat membuatnya lemah.
Jihoon merupakan wanita tipe yang dia puja-puja dari kecil, sangat-sangat pas, dan dia tau itu.
'Eomma apakah kau sedang menyiksaku??!'.
***
*muka hoshi kaget liat jihoon hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Teen Fiction"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...