Di Apartemen Soonyoung
Jun dan Jihoon sudah berada di kamar yang akan di tempati oleh Jihoon."Ada yang ketinggalan Jihoon-ah?" Jun bertanya kepada Jihoon dengan kedua alis terangkat sambil menggit bibirnya kedalam dan tangan di pinggang sambil memperhatikan kamar-koper-dan Jihoon secara bergantian.
Yang ditanyapun hanya menggeleng sambil mengulum senyumnya "Tidak ada oppa. Aku hanya membawa 2 koper. Lihat... kopernya ada disini" dengan imutnya dia menepuk nepuk pelan salah satu koper yang berada di depannya.
Mendengar jawaban dari Jihoon, Jun tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya, sebuah isyarat bahwa dia paham.
"Kau suka dengan kamar mu?"
"Hmm ^-^ yeppeo"
"Baguslah kau suka. Aku berusaha membuatnya mirip dengan kamarmu"
"Ini sudah cukup oppa, aku suka. Terima kasih" Jihoon memberikan senyum tulus kepada Jun, dan jun membalas dengan senyum bangganya.
Jun berjalan ke nakas disamping tempat tidur dan mengambil papper bag kecil dan memberikannya kepada Jihoon.
Melihat Jihoon yang menerima paper bag hanya mengangkat kedua alisnya tanda bahwa dia penasaran dan tidak bertanya pun membuat Jun memulai pembicaraan. "Handphone dan dompet selama disini".
"Tapi aku juga punya dompet oppa".
Mendengar jawaban Jihoon, tangan Jun otomatis terjulur untuk mecubit kedua pipi imut Jihoon. "Aigoo.... dompetmu itu penuh dengan mata uang asing Jihoon~"
Jihoon meringis mendapat cubitan dipipi. Jun pun melepas cubitan dan mengelus pipi Jihoon yang memerah, 'Untung bukan aku yang akan mengurusmu Jihoon-ah. Bagaimana aku bisa tahan denganmu yang seperti ini. Bisa gila aku x_x ' batin jun.
•••
Jun keluar dari kamar Jihoon dan menuruni tangga dan mengusak rambut Soonyoung yang sedang berebah di atas sofa sambil menonton tv.
"Aku pergi ya, tolong jaga dia" Jun berucap sambil berjalan kearah pintu keluar. Soonyoung mengekori Jun ke pintu keluar.
"Tidak bisakah kau pulang nanti hyeong?"
"Apa yang kau bicarakan! Aku harus pergi bekerja untuk bisa cepat menikah!" Jawab Jun dengan menukikkan kedua alisnya dengan tetap berjalan kearah pintu tanpa melihat Soonyoung.
Soonyoung terkekeh dengan jawaban hyeongnya itu.
Jun pun sudah memegang knop pintu apartemen Soonyoung, tiba-tiba Soonyoung berucap. "Tidak bisakah kau menjelaskannya kepadaku sekarang hyeong?"
Jun melepaskan knop pintu yang dipegangnya dan membalikan badan menghadap Soonyoung.
"Ibumu akan menjelaskannya Soonyoung-ah" lirih Jun dengan sedikit menukikan alisnya tanda bahwa dia heran.
Soonyoung menghembuskan napasnya, "baiklah hyeong hati-hatilah dijalan" Soonyoung menjawab dengan ekspresi kecewa bahwa dia tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya yg sangat membuat penasaran.
"Bukankah kau menyukai anak-anak. Dan kau sudah sering bukan mengurus hoshi" Jun melipat tangannya didada dan bersandar pada pintu apartemen memberikan sumringah kepada Soonyoung yang berdiri didepannya.
"Beda hyeong beda! Dia baru berumur 7 tahun dan dia laki-laki, dan aku mengenalnya dari dia kecil" jawab Soonyoung dengan cemberut
"Percayalah. Dia tidak kurang dan tidak lebih seperti Hoshi. Nanti ibumu akan menceritakan semuanya. Pasti. Aku harus pergi sekarang Soon. Aku titip Jihoon oke? Ajarkan yang baik-baik padanya oke?! Ini perintah bukan permintaan aku mohon!"
![](https://img.wattpad.com/cover/218503464-288-k426305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Teen Fiction"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...