Kalau Soonyoung sedang kesepian di apartemennya. Berbeda cerita dengan Jihoon yang menikmati perjalanan menuju tempat orientasi bersama mahasiswa-mahasiswa lain.
Cuaca cerah yang mendukung.
Musik mengalun merdu menemani perjalanan.
Suara mahasiswa lain yang bercengkraman.
Ah Jihoon menyukai ini dan dia sangat bersemangat.
Tersenyum menompang dagunya dengan tangan yang bersender pada jendela bis. Sesekali mengangguk-anggukan kepalanya seirama dengan nada-nada yang mengalun.
Senyumnya tak pernah luput semenjak memasuki bis ini. Jihoon sangat-sangat menyukainya.
Ku ulangi lagi Jihoon sangat-sangat menyukai ini.
Terlalu banyak aku bilang Jihoon menyukainya bukan? Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya tapi dia sangat-sangat menyukai situasi ini hahaha.
Gugup dan bersemangat.
Seungkwan yang duduk disebelahnya juga tidak kalah bersemangat. Minghao juga... beda cerita dengan Seokmin yang sedang duduk disamping Hao dibelakang Jihoon dan Seungkwan. Sepertinya Seokmin malas dengan acara seperti ini.
"Ah rokmu cantik sekali. Aku juga ingin menggunakan rok seperti ini. Tapi Soonyoung melarangku" curhat Jihoon disamping Seungkwan.
Seungkwan yang sedang memperhatikan jalan dijendela depan terkejut dan memiringkan badannya kesamping menghadap Jihoon
"Kenapa dia melarangmu?"
"Soonyoung bilang aku akan kerepotan jika menggunakan rok, tapi kau saja tidak kerepotan kok. Aku akan kelihatan agak tinggi jika menggunakan rok" mengerucutkan bibirnya ketika membicarakan tentang rok.
Seungkwan terkekeh "kau sangat lucu"
Dan detik kemudian Seungkwan terkejut. "Ehh! Soonyoung? Kupikir eonni manggilnya dengan sebutan oppa"
"Jangan panggil aku eonni ck! Panggil Jihoon saja ya" Jihoon tersenyum manis pada Seungkwan... yang menambah kadar kemanisannya bagi orang yang melihat.
"Tapi Seokmin memanggilmu nuna.. aku lebih muda dari Seokmin jadi kupikir aku harus memanggilmu eonni... oh? Baiklah-baiklah akan ku panggil Jihoon saja.. jangan cemberut ya.." Boo gelagapan karena Jihoon cemberut mendengar ucapannya. 'Ah dia imut sekali... berbicarapun sangat ekspresif... sangat menggemaskan'
"Eung! Panggil aku Jihoon" ketika mengucapan 'eung!' Jihoon mengedipkan kedua matanya. Ingin rasanya Seungkwan menangkup wajah Jihoon dan mencium seluruh inci saking gemasnya.
"Jadi, masalah panggilan....err.. oppa??" Seungkwan sangat penasaran, penasaran kenapa Jihoon memanggil seniornya itu dengan sebutan Soonyoung saja padahal jelas-jelas ketika bersama tadi Jihoon memanggilnya oppa.
"Tidak ada" mengangkat bahunya menjawab pertanyaan Seungkwan, Jihoon mengulum senyum ketika Seungkwan memicing mata menatapnya tidak percaya.
"Baiklah, hehe itu sangat memalukan, ah.. maksudku, menggelikan bukan jika aku harus memanggilnya oppa juga ketika tidak bersamanya? Itu hal baru bagiku dan aku malu" menatap Seungkwan dengan takut-takut.
Masih setia memicingkan matanya menatap Jihoon. "Baru? Aku tidak mengerti. Kenapa? Maksudku, kau memanggilnya oppa bukankah itu berarti kalian dekat?"
Jihoon tersenyum dan kembali mengulum senyumnya "Kalau aku boleh jujur, kami baru 1 bulan lebih mengenal" dan Jihoon terkekeh.
"Hah? Kulihat kalian sangat dekat. Dan Senior memberitahuku kalau kalian tinggal bersama" menatap tidak percaya pada Jihoon, pikirannya masih tidak memgerti karena Jihoon bercerita sangat abstrak dan sedikit-sedikit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Подростковая литература"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...