10.54 am
Mendengar ada suara mobil dari luar, lantas membuat Soonyoung keluar Villa untuk menghampiri teman-temannya.
"Pagi sekali kau sampai Soonyoung-ah" sapa Jeonghan yang sedang turun dari mobil. Soonyoung hanya terkekeh dan menuju ke bagasi mobil tersebut.
"Babyku kau ajak tidak hyeong?" Tanya Seokmin dengan semangat sambil mengekori Soonyoung yang mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil ditemani Seungcheol.
"Baby ap-" Belum selesai Soonyoung bertanya, ucapannya di sela oleh Chan.
"HYEONG!!!! ANAK SIAPA YANG KAU CULIK??!!!!" Chan dengan ekspresi terkejutnya berlari dari dalam villa menuju Soonyoung.
Lantas membuat semua orang terhenti dari kegiatannya. Seungcheol yang sedang mengeluarkan box daging. Jeonghan dan Jisoo yang sibuk mengeluarkan koper dari bagasi mobil lain. Dan Seokmin yang mengekori Soonyoung disebelah Seungcheol. Mereka semua menatap heran ke arah Chan.
.
.
.
.
"Jadi ini, anak siapa yang kau culik Soon?" Tanya Jeonghan dengan melipat kedua tangannya di dada memandang Jihoon yang sedang tidur berselimut ungunya di sofa. Mereka semua berdiri berkumpul mengelilingi Jihoon dan menatap heran Soonyoung. Menunggu jawaban dari pertanyaan Jeonghan.Yang ditanya hanya menunjukan ekspresi serba salah dan menggaruk-garuk tekuknya yang tidak gatal.
"Hmm hehehe dia... dia sepupuku?" Soonyoung mengucapkan kata sepupu seperti ucapan bertanya. Membuat Jeonghan mendelikkan matanya.
"Iya, dia sepupu Soonyoung hyeong" ucap Seokmin membenarkan ucapan Soonyoung.
"Ouhhh.... jadi adik Jun hyeong sudah besar yaa.... dan berpakaian seperti perempuann waahhh" Seungcheol berucap sambil mencibir dan mengangguk-anggukan kepalanya. Membuat Soonyoung makin merasa serba salah dengan ucapan Seungcheol. Lihatlah pandangan dan cara berdirinya pun terlihat resah, bahkan bulir-bulir keringat dingin sudah menghiasi dahinya.
Yang paling Soonyoung takutkan adalah Yoon Jeonghan. Ucapan gadis itu menakutkan...
"Ck! Kau pikir kami bodoh hah??!" Jeonghan memukul belakang kepala Soonyoung. "Gadis ini jelas-jelas bukan sepupumu. Sudah berapa tahun kita mengenal? Mana mungkin kami tidak tau jika kau berbohong!" Kesal Jeonghan, jelas jelas Soonyoung berbohong pikirnya.
"Heh? Jadi Jihoon nuna bukan sepupumu hyeong?"
'Oke, kami selain Seokmin' - Yoon Jeonghan.
"Jadi, namanya Jihoon?" Tanya Jisoo kepada Seokmin.
"Huum nuna, bahkan marganya pun sama denganku, Lee"
'Nice!! Tertangkap kau Soonyoung' batin Jeonghan. Kembali Jeonghan memandang Soonyoung dengan tatapan maut dengan kedua alis terangkat. "Kau tidak memiliki sepupu bermarga Lee, Kwon Soonyoung~~" final Jeonghan.
Deg!
'Mampus!' Batin Soonyoung, kalah telak.Akhirnya Soonyoung pasrah dan menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah... dia. Dia Lee Jihoon" ucap Soonyoung dengan pasrah dan malas. Mukanya pun sudah ditekuk.
"O-okay?" Jisoo menjawab, sedangkan Jeonghan masih menatap Soonyoung sambil menunggu jawaban. Bagaikan ibu mengintrogasi anaknya karena berbohong. Sedangkan Jisoo dan Seongcheol memilih mendudukan diri mereka di sofa lain mengikuti Chan yang sudah lebih dulu duduk, menunggu penjelasan Soonyoung. Sedangkan Seokmin masih berdiri dengan ekspresi terkejutnya karena dibohongi oleh Soonyoung.
"Dia anak teman ibuku" menatap malas pada lantai. Dan Soonyoung menceritakan semua yang dia ketahui tentang Jihoon pada mereka. Mereka bisa dipercaya pikir Soonyoung.
.
.
.
Mereka semua terkejut mendengar semua informasi yang diberikan oleh Soonyoung. Sesekali menatap nanar pada Jihoon yang masih terlelap."Sekarang kalian tau, akan bagus jika kalian tidak menunjukan rasa iba padanya hehehe dan aku sangat berterima kasih jika kalian mau berteman dan ikut menjaganya" Menatap mereka bergantian dengan senyum pahit diwajahnya.
"Tentu saja Soon dengan senang hati" ucap Jisoo yang diikuti ucapan setuju oleh Chan.
"Tidak usah cemas... kami akan selalu membantu Soon" Seungcheol berdiri dan menepuk sebelah bahu Soonyoung dan beranjak untuk membereskan barang mereka yang menumpuk di pintu masuk.
"Seharusnya kau bilang hyeong, jahat sekali kau membohongiku" Seokmin berucap dengan kecewa dan mendapat ucapan maaf dari Soonyoung.
Sekarang tinggal Jeonghan yang masih diam didepannya dengan raut wajah datar. Soonyoung memberanikan diri menatap Jeonghan, dirinya merasa bersalah karena ketahuan berbohong.
"Kau itu tidak hebat untuk berbohong Soonyoung, masalah yang seperti ini tidak perlu kau rahasiakan pada kami, ini pasti terlalu berat untukmu, bukan?" Jeonghan menasehati Soonyoung dengan suara yang lembut. Mata Soonyoung berkaca-kaca.
"Mianhae nuna" lirih Soonyoung.
"Gwenchana, kau hebat sudah mengurusnya seminggu ini. Kau hebat Soonyoung. Aigo~ kemarilah. Kau itu selalu sok-sok an hebat ㅋㅋ Jika kau bingung atau ada hal penting hubungi kami, mengerti?"
"Aigo~~ kau lemah sekali ㅋㅋㅋ" terkekeh sambil memeluk menyemangati dan mengusap punggung Soonyoung.Soonyoung sudah menangis lebay di bahu Jeonghan.
.
.
.
.
.
.
"OUH DIA BANGUN!"Tbc ah
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Teen Fiction"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...