Hampir sejam kemudian... Jihoon terbangun.
"OUH DIA BANGUN!" pekik Chan yang sedang memainkan ponselnya disingle sofa dan melihat pergerakan Jihoon untuk bangun.
Jihoon menegakkan tubuhnya untuk berduduk dan melamun untuk mengumpulkan nyawanya.
Teriakan Chan lantas membuat Jeonghan menghampiri sofa.
"Kau sudah bangun?" Tanya Jeonghan yang sudah duduk di sofa sebrang.
Jihoon hanya bisa memandang mereka dengan tatapan mengantuk.
Jihoon hanya bisa membungkuk untuk menyapa mereka dengan suara kecil khas orang bangun tidur.
"Anyenghaseyo Lee Jihoon imnida"
"Hmm aku Yoon Jeonghan, pangil saja eonni. Dan ini Lee Chan. Senang berkenalan denganmu Jihoon" ramah Jeonghan.
"Nde eonni" memandang mereka dengan tatapan mengantuk. Hingga ketika dia menguap lebar ada tangan yang membantu menutup mulutnya. Tangan Soonyoung.
Soonyoung duduk disamping Jihoon yang kembali memejamkan matanya.
Merasa ada tangan yang membenarkan rambut dari wajahnya, membuat Jihoon membuka mata untuk melirik dan melihat bahwa itu Soonyoung, lantas Jihoon menggeser pantatnya untuk mendekat dan memeluk Soonyoung, menyandarkan kepalanya di bahu Soonyoung. "Aku masih mengantuk".
Deg!
Uwaw ada aliran listrik menjalar keseluruh tubuh Soonyoung.
Membuat jantungnya berdetak cepat.Apa Jihoon memang manja ketika mengantuk? Atau karena dia sakit? Dari semalam Jihoon seperti ini. Sangat manja. Dan itu. Ancaman!
"Aigo~~ manis sekali dia. Pindahkan kekamar jika Jihoon masih mengantuk Soon" cicit Jeonghan dan beranjak dari sofa menuju dapur.
"Jihoon-ah, mau pindah tidur di kasur?" Tanya Soonyoung sambil membenarkan rambut yang menutup wajah Jihoon.
Jihoon menggelengkan kepalanya dan melepas pelukannya. "Gerah, aku mau mandi" Jihoon berdiri dan pergi meninggalkan Soonyoung, tapi baru beberapa langkah Jihoon berbalik dan memungut selimutnya. "Ini selimutku?" Soonyoung mengangguk. Soonyoung hanya terpaku dan berekspresi kaget dengan kelakuan Jihoon yang tiba-tiba jadi lebih manja.
Jihoon memungut selimutnya dan berbalik lagi.
"Ani. Oppa dimana aku harus mandi? Tunjukan tempatnya, kenapa kau hanya duduk disitu~" cemberut dan merengek menatap Soonyoung, karena dirinya maju beberapa langkah tapi tidak tau apa-apa tentang tata letak villa tersebut.
Sepertinya Jihoon belum benar-benar bangun...
Tersadar mendengar Jihoon merajuk membuatnya berdiri menghampiri Jihoon, menangkup kedua pipi Jihoon dengan tangannya. "Kenapa kau menjadi menggemaskan sekali AISH!!" kekehnya. "Kemari" ajak Soonyoung menuju sebuah kamar.
"Mwoyaaaa~~" kesal Dino yang sedari tadi berada disekitar mereka. Di single sofa.
.
.
.
"Semua barangmu ada di lemari itu, sudah ku masukan. Kamar mandi di sebelah sana. Setelah selesai keluar ya... kita makan malam bersama dan berkenalan dengan teman-temanku yang lain, oke?"Jihoon hanya menjawab dengan anggukan dan berhmm saja. Dan Soonyoung meninggalkan kamar yang akan digunakan Jihoon.
.
.
.
Setelah keluar dari kamar Jihoon, Soonyoung memasuki ruangan dapur untuk membantu menyiapkan makan malam."Babyku mana hyeong!!" Bentak Seokmin.
"Ck! Baby apa sih!??" Soonyoung memelototkan matanya menatap Seokmin.
"Ani... Jihoon nuna, maksudku. Aku sudah membawakannya pizza..." cicit Seokmin.
"Kkkkk kau memanggilnya baby?" Kekeh Jeonghan yang sibuk memotong buah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Teen Fiction"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...