Jihoon baru sampai kelas dan mendudukan dirinya dengan lega, ternyata susah untuk menemukan kelasnya dikampus yang besar ini dengan hanya bermodalkan denah kampus di ponselnya.Soonyoung? Di apartemenya. Dengan susah payah Jihoon membujuk Soonyoung untuk membiarkan Jihoon mencari sendiri kelasnya karena Soonyoung masuk dijam siang berbeda dengan dirinya.
Walaupun banyak rintangan dijalan haha banyak sekali para senior wanita yang mempertanyakan hubungannya dengan Soonyoung. Jihoon tidak mengerti kenapa mereka mengira bahwa Soonyoung dan dirinya memiliki hubungan seperti berpacaran misalnya, padahal mereka hanya seperti kakak adik tapi Jihoon malas menjelaskannya, banyak orang tau akan banyak merepotkannya.
Ini lucu walaupun Jihoon hanya menjawab ‘tidak’ tanpa embel-embel lainnya, tapi mereka memberi Jihoon minuman karena ‘lega(?)’ iya, ekspresi mereka seperti lega ketika Jihoon menjawab ‘tidak’.
Jihoon memilih duduk ditengah-tengah, menaruh tas dan beberapa kaleng minuman keatas meja, sudah lumayan banyak mahasiswa yang mengisi kelas, tapi Jihoon belum melihat Seungkwan, Mianghao, ataupun si berisik Seokmim.
Lamunan Jihoon memandang papan tulis didepannya buyar ketika merasakan ada seseorang mengetuk bahunya pelan..
.
.
Jihoon mengira teman-temannya ternyata itu adalah Mingyu yang sedang duduk dikursi belakangnya dengan sedikit mencondongkan badannya, Mingyu tidak berbicara membuat Jihoon pun enggan berbicara terlebih dahulu, sebenarnya Jihoon kaget dan heran kenapa Mingyu memanggilnya.
Jihoon memberikan ekspresi ‘kenapa’ pada Mingyu. Dan seketika Mingyu mengangkat genggamannya, dan sedetik kemudian ada seutas perhiasaan menjuntai dari genggamannya.
“AAKH!! BAGA-“ Jihoon segera menutup mulutnya dan membungkuk untuk orang sekitarnya, dia terlalu bersemangat sampai memekik keras.
Mingyu tersenyum dan mengambil tangan kiri Jihoon untuk menaruh perhiasaan itu. Jihoon tidak berhenti tersenyum lebar melihat kalungnya yang sudah berada ditangannya.
“Bagaimana??!! Bagaimana kau menemukannya, aku sudah mencarinya kemana-mana” Tanya Jihoon dengan penasaran sambil menatap lekat kalungnya.
“kau tidak ingat? Kau menjatuhkannya malam itu” dusta Mingyu.
Jihoon menatap heran pada Mingyu “Hmm? Malam itu”
“Malam ketika kau mabuk saat orientasi mahasiswa, Kau... tidak ingat?” Mingyu tertawa kecil, membuat Jihoon semakin heran “Kau berbicara pada rumput kau tau?” lanjut Mingyu.
Mendengar ucapan Mingyu membuat Jihoon menatap horror Mingyu, sedangkan yang ditatap masih tersenyum memandang Jihoon. ‘apa aku segila itu?’ batinnya.
“ini kalungmu dan sekarang kau memiliki hutang padaku!”
“maksudmu? Kau meminta bayaran? Aku sedang tidak membawa uang cash bisakah selepas kel-“
“apa maksudmu! Aku tidak meminta uang, teraktir aku makan, hanya traktir makan, oke?!”
Ah padahal Jihoon bersungguh-sungguh akan membayarnya berapapun itu, karena lelaki didepannya ini hanya meminta traktir makan yasyudahlah, itu juga bagus pikir Jihoon.
“Baiklah, beritahu saja aku jika kau ingin menagihnya, btw aku Jihoon. Lee Jihoon”
Jihoon menjulurkan tangannya ke arah Mingyu.
‘aku sudah tau kau Lee Jihoon’ Mingyu menerima jabatan Jihoon sambil tersenyum “Mingyu. Kim Mingyu”Jihoon tersenyum dan melepaskan tangannya. Ah tidak nyaman juga setelah sekian lama tinggal diluar negeri dan kembali ke negara asalmu dan bertatapan dengan lelaki tampan dan sangat asia seperti orang yang berada didepannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marmalade Day (SoonHoon)
Teen Fiction"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu. "Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...