"Aaaaa~ biarkan aku melakukannya" Lee Jihoon, gadis mungil itu merengek dengan mata yang berbinar-binar kepada lelaki itu.
"Arraseo. jangan sampai terluka, eomma akan memarahiku kalau kau terluka lagi" Kwon Soonyoung, lelaki itu mengembalikan pisau...
"Cuci tanganmu dan tunggulah disofa ada yang ingin ku bicarakan"
•••
Disinilah mereka duduk dibawah sofa dengan masing-masing memegang mug berisikan coklat panas. . . . . . Hening sejenak . . . . .
'Harus ku mulai dari mana ya?' Batin Soonyoung bertanya pada dirinya sendiri sambil melirik Jihoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak lama pun Soonyoung berdehem untuk mendapat perhatian Jihoon yang sedari tadi hanya menatap layar Tv dengan sesekali meminum coklat panasnya.
Jihoon yang mendengar deheman Soonyoung pun menaruh mugnya di meja dan melipat tangan diatas lututnya yg ditekuk ke dada, dan menaruh kepalanya disana dengan menghadap ke Soonyoung yang berada di sebelah kirinya.
Diam sejenak ketika mata mereka bertatapan.
Deg
Deg
Deg
Itu yang bisa Soonyoung rasakan, bukankah jantungnya terlalu kuat berdetak hingga dia bisa merasakannya?
"Hmm... aku Kwon Soonyoung"
"Hmm. Aku Lee Jihoon"
'Ah bodoh. Ada apa dengan perkenalan canggung ini' batin Soonyoung terkejut dengan jawaban spontan Jihoon, kedua alis terangkat dan mengerjapkan mata sipitnya sesekali. Lantas dengan cepat merubah eskpresi mukanya untuk biasa saja.
Ah bibir tipisnya yang ranum, mata sipitnya yang cantik, kulit cerah yang mulus. Rambut yang menutupi pipi kirinya. Ingin rasanya Soonyoung mengulurkan tangan untuk membenarkan rambut gadis ini. Tapi... bukan kan itu terlalu lancang?
Soonyoung memulai percakapan dengan nada lembut dan menatap manik mata Jihoon dengan lekat.
"Jihoon"
"Kau sudah mendengar semuanya dari eommaku kan?"
"Iya" Jihoon
"Mulai sekarang kau tidak perlu formal terhadapku. Aku hanya lebih tua beberapa bulan darimu"
"Lusa kita akan mendaftarkan kuliahmu. Kampus yang sama denganku. Hanya saja aku 1 tingkat diatasmu"
Ah Jihoon tau. Dia tertinggal karena harus rest beberapa bulan ketika pindah ke Swiss. Mengangguk tanda dirinya mengerti, Soonyoung melanjutkan ucapannya.
"Sekarang kau tinggal denganku. Dan menjadi tanggung jawabku. Mungkin ini akan menyebalkan bagimu, tapi aku harus membuat peraturan selama kita tinggal bersama"
Jihoon bersuara "jadi peraturan seperti apa?" Menegakkan badan dan menyilakan kakinya. Menatap Soonyoung kembali.
"Seperti kebersihan mungkin? Setiap pagi akan ada park ahjumma datang untuk membersihkan apartemen. Tapi bukan berarti kau bisa semena-mena. Bersihkan kekacauanmu sendiri"