Jangan lupa buat tinggalin jejak kalian di pojok kiri bawah yaa jangan lupa juga buat dicoment monggo.
ILY tiga rebu :*
🐾
Perlahan Sheza membuka matanya dan masih buram. Sheza mulai bisa melihat jelas, kini disampingnya sudah ada seorang cowok yang sedang memegang erat tangannya sambil dia tiduran.
Itu pasti Arga. Pikirnya dalam hati.
Dia melihat sekelilingnya yang sangat asing buat dirinya, semua dominan berwarna putih dan bau yang sangat dia benci.
Yap! Kalian benar jika berpikir ini adalah rumah sakit.
Sheza sangat benci sama rumah sakit, karena rumah sakit inilah yang buat hidupnya jadi tidak lengkap.
"Awh!" ringis Sheza saat mencoba mengingat kejadian dua tahun yang lalu.
Arga yang mendengar ringisan dari Sheza langsung terbangun dari tidurnya.
"Lo kenapa?" tanya Arga dengan mengusap rambut Sheza.
"Sakit Ga,"
"Apanya yang sakit? Gue panggil dokter ya," ucapnya menahan rasa panik padahal semua itu berbanding terbalik.
Sheza menggelengkan kepalanya. "Jangan. Gue cuman pusing doang," tolaknya.
"Jangan boong sama gue deh,"
"Siapa juga yang boong." ucap Sheza cemberut.
"Itu mulut pengen gue cubit jadinya,"
"Bodo!"
Terdengar suara pintu terbuka dan seorang perempuan masuk dengan wajah yang menahan kesedihan.
"Hai sayang, gimana keadaan kamu? Merasa baikan?" ucap Mila -mamah Sheza sambil duduk dikursi yang sebelumnya diduduki Arga.
Sheza menggelengkan kepalanya.
"Loh? Kenapa?" ucapnya sambil mengelus lembut rambut Sheza.
"Arga mah, dia jail sama Sheza." Mila langsung melihat Arga dan yang dilihat malah nyengir kuda.
"Argasta Bagaskara." ucap Mila pelan namun membuat suasana diruangan tersebut nambah dingin.
"Hadir mah," Arga malah mengajak bercanda.
"Sini,"
Arga pun mendekati Mila dan Mila langsung menjewer telinga kiri Arga.
"Aduh! Mah sakit," ringis Arga sambil berusaha melepaskan jeweran dari mamahnya.
"Berani kamu jailin anak kesayangan mamah, hm?"
"Engga mah, udah dong lepasin nanti telinga Arga panjang sebelah,"
Sheza yang melihat adegan tersebut tertawa lepas, entah apa yang harus ditertawakan tapi ini membuatnya menjadi lebih baik.
"Terus mah, jewer terus sampe panjang kayak gajah." ucap Sheza memprofokasi mamahnya.
"Sheza, apaan sih? Udah dong gue minta maaf deh, gue gabakal jailin lo lagi."
"Bodo, gue gak denger." ucap Sheza sambil menutup kedua telinganya.
"Amiin ya Allah."
"Eh! Kok kalian malah berantem sih." ucap Mila dan melepas jeweran di telinga Arga.
Saat Arga ingin menyanggah lagi, Mila sudah bicara terlebih dahulu.
"Mau komen lagi? Udah, sekarang Arga beliin mamah Soto ayam dikantin gih mamah laper." Mila mengeluarkan uang lima puluh ribu dari tas kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO?
Teen FictionTerkadang apa yang kamu lihat dan dengar belum tentu semuanya benar. Bisa saja dia menutupi sesuatu darimu karena memang itu yang terbaik buat kamu. Jadi, saat kamu tau tentang semuanya jangan salahkan dari satu sisi saja, tapi kamu harus lihat dari...