#20 ~ INGKAR

17 1 0
                                    

I'm back!

Miss me?

Semoga kalian selalu bahagia yaa, yang masi sendiri smga cepet ketemu sama mas/mba crushnya, yang udah punya cemewew smga makin langgeng.

Kita lanzut aja ceeita ini yang tiap part makin banyak kebingungan, ke dugun-dugun, ke Timur, ke Barat. Eh?

Kira-kira kalo Pak Tono kek gini kalian rela diomelin terus atau angkat tangan? 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira kalo Pak Tono kek gini kalian rela diomelin terus atau angkat tangan? 😂

Jangan lupa vote + coment di setiap paragrafnya yap!

Happy Reading!

🐣


Di dalam Sheza terus menatap jam di tangannya. Sudah satu jam berlalu tapi Pak Tono belum keluar dari kelasnya.

"Mau sampe kapan sih Pak Tronton disini? Gak bosen apa ya ngoceh-ngoceh mulu." bisik Sheza pada Lala yang dari tadi sudah menahan kantuknya. Lala menopang dagunya dan berusaha buat tidak menutup matanya.

"Hm. Gue juga gak tau, yang gue tau gue harusnya udah sampe kasur empuk gue." ucap Lala setengah sadar.

Sheza bingung dengan temannya yang satu ini, bisa-bisanya pulang sekolah dia langsung tidur tanpa melepas seragam sekolahnya. Dan yang Sheza gak habis pikir adalah temannya sangat kebo. Dimanapun dia nemu tempat empuk, jiwa dan raganya seakan-akan tertarik untuk tiduran yang berujung ketiduran.

"Jangan nopang dagu La, lo tau kan kalo Pak Tronton gak suka ngeliat orang yang nopang dagu pas dia lagi ngomong." Sheza mencoba menarik tangan Lala dari dagunya dan—

Duk.

"Aw." Lala meringis sakit, jidatnya jatuh sempurna di atas meja dan menyebabkan suara yang lumayan keras.

"Suara apa itu?" tanya Pak Tono pada seisi kelas dengan menatap satu persatu siswa dan siswi yang ada di kelas.

Sheza dan Lala deg-degan bukan main. Jelas Pak Tono gak akan segan-segan memberikan hukuman pada mereka karena kesalahannya ini. Pak Tono paling gak suka kalau ada yang berisik di pelajarannya kecuali kalau sedang diskusi atau tanya jawab.

"La, gimana ini?" bisik Sheza pada Lala.

"Gara-gara lo si, tadi aman-aman aja lo malah nyari perkara."

"Gue kan gak mau lo kena masalah, La."

"Tapi lo malah nyari masalah sekarang,"

Pak Tono melihat Sheza dan Lala terus bisik-bisik, dia berjalan ke arah meja mereka dan semua mata tertuju pada Sheza dan Lala.

WHO? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang