Jangan lupa tinggalin jejak kalian kalau udah baca yaaa. Tuh tinggal klik aja dipojok kiri bawah
ILY tiga rebu :*
🐾
"Mana rundown-nya?"
"Nih,"
Sheza membacanya dengan teliti dan dia memahami waktu demi waktu yang tertera di rundown tersebut.
"Oke. Tapi mana partner gue? Masa iya gue ngerjain sendiri,"
"Ada ko cuman mereka izin gak ikut rapat hari ini,"
"Siapa aja partner gue?"
Sari melihat ke buku yang sedang dia pegang dan disitu terdapat nama-nama panitia.
"Adit, Putri sama Arum."
Sheza mengangguk-anggukan kepalanya. "Terus ini gue yang kerjain sendiri?"
"Iya, lo bikin yang penting-pentingnya aja dulu,"
"Tapi ini semuanya penting, lagian gue juga gak tau band internal sama band eksternalnya ada berapa,"
"Lo kira-kira aja dulu deh urusan ada berapa-berapanya nanti, soalnya itu buat ditaro di proposal hari ini."
"Gila lo ya,"
Sheza menatap nanar kertas yang dia pegang. Dia tidak tahu harus mulai dari mana.
"Sini gue bantu, kasian gue liat lo kayak orang gak punya semangat hidup." Ucap seseorang yang berada disebelahnya sambil mengambil kertas yang dia pegang.
Sheza kaget karena tiba-tiba ada yang mengambil rundown dari tangannya dan dia melihat ke sebelah kirinya, dia menaikan sebelah alisnya.
"Lo? Kok lo bisa ada di sini?" tanya Sheza bingung karena dia baru sadar orang yang di sampingnya ini adalah orang yang menemaninnya di uks.
"Kenapa? Emang gue gak boleh di sini?" cowok itu malah balik nanya ke Sheza.
"Gak maksud gue kenapa lo di sini? Emang lo anak OSIS? Tapi kok gue gak pernah ngeliat lo kalau lagi rapat anggota." jelas Sheza.
Cowok itu hanya menggelengkan kepalanya lalu fokus dia kembali ke rundown yang ada di tangannya.
"Terus kalau lo bukan anak OSIS lo anak apa? Gak mungkin dong lo bisa ada di ruangan rapat apalagi sekarang kita lagi bahas buat pensi nanti,"
"Gue anak orang tua gue,"
Sheza yang mulai kesal dia mengambil lagi rundown yang sempat direbut oleh cowok disampingnya ini.
"Karena lo bukan panitia dari kegiatan ini lo gak boleh tau isi rundown ini." namun cowok itu kembali merebut rundown dari tangan Sheza.
"Eh-eh! Apaan sih lo main rebut-rebut aja,"
"Sst. Mau gue bantu gak?" tanya cowok itu sambil menaruh jari telunjuknya di bibir Sheza. Dengan cepat Sheza menjauhkan jari telunjuk itu dari bibirnya.
"Kurang ajar ya lo megang-megang gue!"
"Rivan, Sheza kalian ngapain sih dari tadi gue liatin ribut terus." tanya Sari yang menghentikan rapatnya sebentar gara-gara keributan Rivan dan Sheza.
Sheza langsung mennunjuk kearah Rivan. "lo ngapain izinin dia masuk ke ruangan ini secara dia kan bukan anggota OSIS?" tanya Sheza.
"Dia emang bukan anggota OSIS," jawab Sari.
"Kalau lo tau dia bukan anggota OSIS kenapa lo-"
"Karena dia anggota MPK dan dia wakil gue dari acara ini." jawab Sari dan membuat Sheza terdiam ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO?
Teen FictionTerkadang apa yang kamu lihat dan dengar belum tentu semuanya benar. Bisa saja dia menutupi sesuatu darimu karena memang itu yang terbaik buat kamu. Jadi, saat kamu tau tentang semuanya jangan salahkan dari satu sisi saja, tapi kamu harus lihat dari...