Prolog

97 37 9
                                    

Seorang gadis berambut hitam yang di kuncir kuda berjalan di sebuah taman kota sembari memperhatikan sekelilingnya. Senja yang kian meredup di iringi suara burung-burung yang kembali ke sarang serta berbagai kendaraan yang berlalu lalang itu tak luput dari pandangannya.

Tanpa sengaja kedua netra nya itu menangkap sosok yang di kenalnya, hal itu tentu saja membuat ia menghentikan langkah. Perasaan kesal, gugup, dan emosi bercampur menjadi satu kala sosok yang di kenalnya tengah bergandengan tangan dengan seorang gadis yang sebaya dengan dirinya tengah melangkah mendekat ke arah ia berada.

Bruk!

“Eh! Maaf dek nggak sengaja.” ucap sesosok cowok bertubuh tinggi saat tubuhnya tak sengaja menyenggol bahu seseorang di depannya.

“Kak bentar!” seru gadis itu saat seseorang yang tidak sengaja menabraknya itu hendak pergi.

“Ya?”

Cup.

Sebuah kecupan singkat di daratkan gadis itu pada sosok asing yang tidak di kenalnya, sebuah cengiran tak berdosa pun di layangkan gadis itu pada sosok di depannya.

“Makasih Kak. Aku pulang dulu yah.” ucapnya dengan enteng sembari sedikit berlari menjauh dari sosok yang ia buat cengo itu.

“Kak!” seruan itu membuyarkan keterkejutan sosok tadi.

Saranghae! ”  serunya sekali lagi sembari mengacungkan ibu jarinya yang di silangkan dengan jari telunjuk miliknya, lalu kembali berlari meninggalkan sosok tadi dengan kebingungan yang bertambah.

Nado saranghae.”






Bukan cerita fanfiction, hanya cerita mainstream  dari penulis anti mainstream. Don't forget to voment kalo kalian suka gaes!

To be continue,-

My Type [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang