"Mengapa kau mudah sekali untuk jatuh cinta, bodoh..."
Tak henti-hentinya ia mengutuk dirinya sendiri, seraya menyesal karna telah dengan mudah mencintai seseorang yang sekarang entah dimana!
Dengan langkah lunglai keluar dari Gedung tersebut karna...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⏰05:10pm 📍Cafe Brewclean Gangnam-gU, Seoul, South Korea
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setidaknya hanya untuk mengingatkan bahwa ia ada janji denganku tidak masalah bukan? Lagi pula ia belum terlambat. Ini baru pukul 5 dan aku juga baru saja sampai di tempat.
20 menit berlalu, ia tak kunjung datang. Dan aku benar-benar akan mengiriminya pesan sekarang yang entah ia baca atau tidak nantinya.
Setelah mengiriminya pesan aku mencoba mengeluarkan buku novel yang belum habis ku baca, setidaknya ini akan menemani kebosananku untuk menunggunya datang.
Sudah 5 kali aku membuka lembaran novel tersebut dan jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Tapi, ia tak kunjung datang.
Baiklah, aku sudah mengatakan bahwa jika ia terlambat itu tak masalah. Aku akan menunggu lebih lama.
"Maaf membuatmu me-..."
"Tidak, aku baru saja datang. Aku sama sekali tidak menunggumu Oppa..." Sahutku saat tahu bahwa ia datang.
Dengan peluh itu lagi. Lelaki tampan ini benar-benar membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, sejak aku melihatnya dibalut peluh yang sangat mempesona itu.
Dan sekarang, ia menemuiku dengan keadaan seperti ini lagi.
"Apa kau berlari?" Tanyaku memperhatikannya
"Ya, aku takut tertinggal bus..." Sahutnya dan aku tersenyum
"Apa kau suka Mojito? Aku memesannya untukmu..." Seru ku menyusulnya untuk duduk
"Terimakasih"
Aih, mengapa seperti ini? Apa aku benar-benar menyukainya, padahal sama sekali belum mengenalnya.
Aku sadar bagaimana ekspresi ku saat ini memandangnya. Dan langsung mengalihkan pandangan saat manik mata kami hampir saja bertemu.
Aku jadi haus dan memutuskan untuk minum juga seraya mencuri pandang kepadanya. Sial! Aku benar-benar terpesona dengannya
