Yak kembali lagi dengan akuu!WOOHOO!
Gimana sama prolognya? Gak seru ya huhu.
Yaudah aku masih noob dalam wattpad guys, harus adaptasi dulu buat bikin suatu cerita tuh.Yaudah cus langsung aja kita ke cerita HaeSom ini yaa....
🖤👑🖤
"SOWWMEEY!" Teriak Daehwi dari kejauhan,
dia ini sahabat Somi semenjak jaman baheula.
"APAAN?! GA USAH PAKE TERIAK KALI!" balas Somi dari belakang kelas.
Iya, mereka lagi di Kelas yang keadaanya memang lagi ramaii banget. Seperti pasar kalau kata guru - guru.
Jadi hari ini mereka dapat jamkos atau bahasa inggrisnya freeclass. Makin berisik aja deh itu Kelas.
"Ya, lu juga teriak, buduh." tutur Ryujin disebelahnya.
Karena sekarang mereka lagi main UNO bareng Yeji, Siyeon, Ningning, Minju di belakang kelas, makanya suara teriakan Somi berasal dari belakang sana.
"Ya udah, serah cecan lah, Jin." Balas Somi, orangnya memang gak nyantai udah :)
"gue bukan Jin, keles."
"Siapa yang bilang lu Jin coba?" Tanya Somi,
"Sumpah, otak lo terbuat dari apa sih, Som? Lo barusan bilang itu, Suminah!!" Seru Siyeon pada akhirnya, bingung dia kenapa bisa sahabatan sama Somi.
"SOMII, ITU KUPING APA PANCII!!" teriak Daehwi lagi dan membuat Somi kesal,
Somi pun membuyarkan kartu UNO nya dan pergi menuju Daehwi.
"Anjir tuh orang kalau kesel emang rese." celetuk Ningning karena kartu Somi jatuh semua ke dia.
"Ngaca, Ning. Lo juga, keles." ujar Ryujin sambil mengeluarkan kartu UNO nya.
"Tenang, udah gue pesenin sekardus kaca berbi yang pink itu." ucap Minju pada akhirnya.
"Lah anjir bukannya kaca yang itu kecil gitu ya?" Tanya Yeji
"Gak tahu gue, orang gue ngarang kenapa lo percaya?" Tanya Minju balik,
"Eh si babi ngepet emang!" Seru Yeji,
Yeji pun menggeplak kepala Minju memakai kartu UNO nya yang tinggal sedikit.
Oke, balik lagi ke Somi dan Daehwi,
"Kenapa?" Tanya Somi,
"Lu ngegebet Kak Haechan yak?" Tanya Daehwi, aura ghibahnya udah keluar bre.
"Lah? Sapa yang bilang anjir? Kak haechan siapa anjir? Gua bahkan gak tahu Kak Haechan siapa anjir, lo dapet gosip darimana anjir. Itu kaga bener anjir." Bingung Somi,
"Ya gak usah ngomong anjir kebanyakan, pusing gue denger nya anjir." Komen Daehwi.
"Lah itu lo ngomong anjir, anjir?" Sahut Somi.
"EH NYET, NGOMONG ANJIR LAGI GUE TAMPOL LU PADE!" teriak Lami yang daritadi terganggu dengan keberadaan mereka berdua.
"Sirik bae lu." Cibir Daehwi sambil memeletkan lidahnya.
"Siapa yang bilang, Wi? Gak bener itu mah, gue aja gak kenal." ucap Somi menyambung pembahasan yang tadi.
"Lah? Temennya bilang begitu, Som."
"Temennya aja gue gak tahu siapaa.."
"Iya itu si Kak Nana."
"Kak Nana yang manaa? Dikelas kita aja banyak yang dipanggil Nana, Wiii."
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ sᴛᴜᴘɪᴅ ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ [͏h͏a͏e͏s͏o͏m] ✔
أدب الهواةKesel? Iya. Sayang? Iya. Itu jawaban Somi kalau temannya bertanya tentang sesuatu yang berkaitan dengan Haechan yang berstatus menjadi pacarnya. Somi orangnya bawel, Haechan orangnya ya stupid. Stupid banget sampai selalu dibawelin sama Somi, tapi...