23. Masih ada rasa

786 111 8
                                    

Hey, hey, hey!
Kembali lagi dengan aku!

DON'T FORGET TO VOMMENT OKAY?

YUP

cus kita langsung aja!


🖤👑🖤



"Felix beneran mau ngerebut Somi."

Kata - kata yang terus terngiang - ngiang dikepala Haechan.

Kalau itu benar. Mengapa harus Felix yang padahal mereka adalah teman?

Haechan mengacak rambut nya kasar. Inikah yang Somi rasakan ketika diri nya sedang bersama Nancy? Apakah ini sebuah karma untuk nya?

Yang jelas, Haechan tak rela.

"Kaki patah, Somi digebet Felix. Apalagi nanti?" Haechan bermonolog sambil duduk dibibir kasur.

Haechan memikirkan apa yang harus dilakukannya. Tapi, apa bisa? Sedangkan Felix sudah maju melebihinya.

Haechan tidak mau Somi jatuh kepada Felix. Dia tidak mau itu terjadi. Bilang saja Haechan egois, ia tak peduli. Intinya, Haechan tak rela, tak mau.

"Waduh, kayaknya ada yang lagi galau nih bre. Kita pulang lagi aja yuk" ucap seseorang yang berdiri diambang pintu Kamar Haechan.

Haechan yang melihat itu pun terkekeh,

"Temen nya galau begini malah ditinggal. Sini bege" ajak Haechan

Siapa lagi kalau bukan Renjun, Jeno dan Jaemin. Tiga cowok yang selalu setia berteman dengan Haechan.

Jaemin pun meloncat menuju kasur Haechan, "galau kenapa mas? Somi mau digebet orang ya? Hahahhaha" jatuh nya seperti sebuah ledekan untuk Haechan.

"Cerita aja deh, Chan. Kenapa lo bisa langsung putusin Somi gitu aja terus ngaku -  ngaku Nancy pacar baru lo." Jelas Renjun dan duduk dikursi empuk dalam Kamar Haechan.

Gini - gini juga Kamar Haechan luas.

"Kangen Somi anjir" ucap Haechan tiba - tiba. Tampak nya mengalihkan pembicaraan.

Jeno mendecak, " ya elah, cuma dipisahin beberapa rumah aja ngaku kangen lo. Samperin lah ege"

Haechan pun langsung melempar bantal nya pada Jeno, "gak gitu cara nya dongo. Somi langsung ngusir gue anjir kalau begitu cara nya mah"

Renjun tertawa mendengarnya, "iya lah, ngapain ketemu sama mantan" ucap nya sambil menekan kata mantan.

Dibuatlah muka datar oleh Haechan, "pindah aja ke Mars lu, Jun."

Jaemin yang tadi tidur - tiduran, sekarang dia langsung duduk tegap, "kirain gue Felix bercanda pas selalu bilang gebet - gebet Somi gitu, eh ternyata beneran anjir."

"Mampus lo, Chan." Lanjut Jaemin semakin membuat Haechan pusing.

"Eh! Eh! Denger suara motor dari luar gak sih?" Tanya Jeno tiba - tiba lalu langsung membuka jendela Kamar Haechan.

"Denger sih, tapi bomat" jawab Haechan membuat Jeno mengacungkan jari telunjuknya,

"Enggak, bentar dulu, kayaknya gue kenal ini suara motor siapa"

ᴍʏ sᴛᴜᴘɪᴅ ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ [͏h͏a͏e͏s͏o͏m] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang