Hey, hey, hey!Yoo kembali lagi bersama aing, karena hari ini ga ada yang mau aku sampaikan kecuali untuk VOMMENT nya
Jadi cus kita langsung aja!
🖤👑🖤
Hari Senin menjadi hari yang paling Somi bingungkan. Kenapa?
Coba pikir deh, harusnya setelah kejadian kemarin itu Somi yang ngambek. Tapi, hari ini malah Haechan yang kelihatannya ngambek sama Somi, entah karena apa.
Somi cari di Kantin, gak ada.
Somi cari di Perpustakaan -kali aja lagi belajar tuh bocah- , eh gak ada juga.
"kenapa jadi begini sih? Ya, kalau ternyata Haechan ngambek sama gue, alesannya apa coba?"
Tanya Somi saat dirinya curhat kepada teman - temannya di tengah keramaian Kantin Sekolah.
"Ya, makanya nanya gobs!" Siyeon malah bilang begitu,
"Sekarang aja gue gak tahu dia dimana" balas Somi yang sepertinya tidak mau mengalah.
"Ya, makanya cari gobs!" Sahut Ningning sambil kembali memakan nasi uduknya.
"Ebuset! Makanya bantuin nyari jin nya guee"
"Ogah!" Seru semua teman Somi membuat Somi memijit dahinya pelan.
"Lu mual, Som?"
"Udah berapa bulan, Som?"
Ditanya begitu, pengen mati aja si Somi.
"Anjir! Udahlah! Gue mau ke Perpus aja!"
"EH! EH! SOMI! GUE MAU NANYA SESUATU!" Teriak Minju tiba - tiba yang malah sambil menabok punggung Somi beberapa kali.
"APA?! MAU NANYA LAGI?" Teriak Somi. Mulai ngegas dia.
"SUER DAH! kayaknya gue tahu, Som, kenapa si Haechan ngambek sama lu!"
Mendengar itu pun Somi kembali mendaratkan bokongnya pada kursi Kantin.
"Kenapa?" Tanya Somi.
"Lo kenapa tiba - tiba jadi akrab gitu dah sama Guanlin?" Tanya Minju membuat Somi menaikkan satu alisnya bingung.
"Oh itu karena gue ketemu Guanlin kemarin Minggu pas ke toko buku. Dan ternyata dia anak kelas sebelah! Udah gitu kelihatan pinter lagi ya! Gimana ga idaman kalau cowok yang kayak begitu!"
Seletah berkata demikian kelima temannya pun langsung menabok Somi satu persatu.
"Ngapa sih?!"
"Itu sebabnya-" baru saja Ryujin berucap, namun terpotong karena tiba - tiba saja ada yang berteriak di tengah - tengah Kantin.
"WOE! HAECHAN BERANTEM SAMA GUANLIN DILAPANGAN!" Teriaknya membuat Somi terkejut, begitu juga dengan teman -temannya.
Ryujin pun langsung menoyor kepala Somi,
"APA SI?!"
"YA, MAU NGAPAIN LAGI SELAIN NGELERAI?! ULAH LO JUGA SETAAAN!" Seru Ryujin tak kalah nyaring.
Dengan cepat Somi keluar dari Kantin menuju Lapangan basket berada.
Dan benar saja. Yang Somi lihat sekarang adalah Haechan yang babak belur, namun ternyata Guanlin lebih mempunyai banyak luka dibanding Haechan.
Kenapa yang lain cuma liatin dipinggir Lapangan? Karena mereka tahu Haechan paling jago berkelahi, mana berani mereka.
"HAECHAN!" teriak Somi yang pada akhirnya berlari menuju tengah Lapangan.
Haechan yang mendengar suara Somi pun menoleh. Dan disaat seperti itu, Guanlin mengambil kesempatan untuk meninju Haechan balik.
"HEH! SEMBARANGAN NINJU - NINJU PACAR GUE!" teriak Somi lalu akhirnya melerai mereka yang hampir ingin bergaduh kembali.
Dengan cepat Somi menggenggam tangan kanan Haechan, membuat Haechan melihat muka khawatir Somi.
"Denger ga tadi dia bilang apa?!" Seru Haechan pada Guanlin,
"Somi cewek gue." Ucap Haechan dengan penuh penekanan.
- • - • -
"Aw! Somi, pelan - pelan atuh!" Ucap Haechan mengaduh.
Kini mereka berdua sudah berada di UKS, hanya berdua, membiarkan Somi mengobati luka nya.
"Ya, lagian kenapa ribut lagi sih. Sukaa banget ngajak gelud orang!" ucap Somi lalu mengobati luka Haechan dengan perlahan.
"Dia nya bilang mau ijin gebet kamu, ya masa aku gak marah? Gila tuh orang, harus Echan anter ke Rumah Sakit Jiwa!" Somi tersenyum,
"Maaf, Chan. Aku gak tahu Guanlin ternyata begitu"
"Emang kamu ketemu sama dia kapan?" Tanya Haechan membuat Somi gelagapan sendiri.
Tapi, mau bagaimanapun nanti, Somi tahu Somi harus jujur pada Haechan.
"A- aku ketemu sama dia di Toko Buku kemarin" singkat Somi,
"Terus?"
"Ya, akhirnya aku jadi ngobrol terus sama dia. Emang seru sih, tapi suer! Cuma ngomongin sekitar pelajaran doang!"
"Maaf, Chan, jangan marah" ujar Somi.
Membuat Haechan mengelus kepala Somi pelan.
"Pasti dia gak seseru aku ya?" Tanya Haechan sambil tersenyum walau ia tahu ujung bibirnya terluka.
Melihat senyum Haechan membuat Somi tersenyum manis,
"Iya! Kok tahu?" Tanya Somi lalu mendekatkan diri kepada Haechan.
"Bukan, aku mah tempe, Mi" jawab Haechan dengan muka seriusnya.
Inginnya Somi mencubit pinggang Haechan, tapi dengan keadaan Haechan yang seperti ini? Masa Somi tega?
🖤👑🖤
Anjir lah, gak bisa gue tuh bikin part gaduh - gaduhan begitu.
Noob guee, tapi ya udah lah ya....
HEY, HEY, HEY!
VOMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ sᴛᴜᴘɪᴅ ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ [͏h͏a͏e͏s͏o͏m] ✔
FanficKesel? Iya. Sayang? Iya. Itu jawaban Somi kalau temannya bertanya tentang sesuatu yang berkaitan dengan Haechan yang berstatus menjadi pacarnya. Somi orangnya bawel, Haechan orangnya ya stupid. Stupid banget sampai selalu dibawelin sama Somi, tapi...