Maaf karena YooFeels hilang nya udah lama gitu.
Kan gara - gara ini chapter terakhir,
Jadi YooFeels mencoba untuk memuaskan para pembaca sebelum ini cerita bener - bener berakhir.Tapi, kayaknya masih kurang deh :(
Btw mon maap kalau masih ada kesalahan kata ya!
JUST DON'T FORGET TO VOMMENT OKAY?
YUP
cus kita langsung aja!
🖤👑🖤
Hari demi hari berlalu. Semua memang berlalu dengan sangat cepat, terjadi begitu saja. Terkadang, tanpa sadar, kita sudah melalui banyak hal.
Dan sekarang, Haechan dan teman - temannya sudah lulus. Hari sabtu. Hari dimana semua murid kelas duabelas berseru - seru diacara Prom tersebut.
Asal kalian tahu. Selesai acara Prom, Jaemin menembak Minju. Cewek yang ia gantungi selama ini akhirnya dia jadikan Pacar.
Somi maupun Haechan baru mengetahui hal tersebut dari Jeno yang berlari kencang menuju mereka untuk memberitahu keadaan Taman belakang Sekolah sekarang.
"Wah, ternyata kalau Jaemin nembak cewek itu diam - diam ya, Jaem?" Tanya Haechan pada Jaemin,
"Siyeon pasti seneng kalau denger ini, Min. Harus nya dia disini nih sekarang." Ucap Somi lalu menyikut Minju.
"Pantes si Jaemin ngajak lo ke acara Prom, Min. Ternyata sekalian mau nembak," Renjun menggeleng pelan.
Mendengar itu, Jaemin hanya terkekeh lalu merangkul Haechan,
"Eh, Chan. Bantuin gue cariin dua cewek buat mereka," ucap Jaemin sambil menunjuk Renjun dan Jeno.
Sekarang, giliran Haechan yang terkekeh geli, "PJ nya dulu bro" ucap Haechan mengingatkan.
"Tahu lo! Jangan sok - sok an deh, PJ dulu yang penting mas bro!" Seru Jeno, dirinya tidak setuju mendengar penuturan Jaemin.
Seolah - olah Jeno adalah orang yang sudah jomblo seabad lamanya.
Renjun? Cowok itu mengangguk untuk kali ini, "jangan ngadi - ngadi lo, Jaem."
"Tenang, tenang. Gue ada rencana, lo pada tunggu aje." Jawab Jaemin.
Setelah berbincang sebentar, karena acara Prom itu juga sudah selesai lebih awal, mereka pun memutuskan untuk pulang.
"Universitas Indonesia?" Tanya Somi setelah menutup pintu mobil.
Ya, kini kedua sejoli itu sudah memasuki mobil yang Haechan bawa. Pasti nya Haechan membawa mobil dong untuk kali ini, tidak mungkin Haechan bawa motor tatkala Somi memakai dress bukan?
Haechan pun tersenyum sambil menatap Somi, setelah itu dia mengangguk.
"Iya dong, Universitas Indonesia."
Selesai berkata, Haechan segera menggenggam tangan kanan Somi dan mengelusnya pelan.
"Makasih, Som."
Mendengar penuturan Haechan, Somi pun langsung terkekeh, "makasih kenapa?"
"Makasih udah bisa sabar sama kelakuan Haechan, udah mau membantu Haechan untuk belajar biar gak bego - bego amat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ sᴛᴜᴘɪᴅ ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ [͏h͏a͏e͏s͏o͏m] ✔
FanficKesel? Iya. Sayang? Iya. Itu jawaban Somi kalau temannya bertanya tentang sesuatu yang berkaitan dengan Haechan yang berstatus menjadi pacarnya. Somi orangnya bawel, Haechan orangnya ya stupid. Stupid banget sampai selalu dibawelin sama Somi, tapi...