serpihan kaca (2)

30 3 0
                                    

ARGH!!!

Rouqh terpental jauh hingga menabrak dinding. Seisi rumah juga hancur berantakan. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir rasa pusing yang hinggap.

Telinganya berdengung dan hampir mengeluarkan darah. Suara Giffson masih menggelegar. Raungan yang panjang nan lantang.

Rouqh tak ingat bagaimana ia bisa terpental sejauh 7 meter.

Pandanganya buram saat menatap Giffson dari jarak itu, perutnya juga mual.

"Gila, perasaan apa ini?!"

"Giffson!" Teriak Rouqh. Giffson tak mendengar, tentu saja karena suara Rouqh yang tak seberapa di banding Giffson.

Dengan secepat kilat, Rouqh melesat ke arah Giffson, lalu memukul tengkuk Giffson dengan amat kuat. Giffson ambruk, begitu juga dengan Rouqh.

----------

KHE KHE KHE!

Rouqh langsung membuka kedua bola matanya penuh. Tubuhnya tak bisa ia gerakan sama sekali, seolah lumpuh.

Sedang suara tawa itu terus mendekat ke arahnya.

"Giffson!" Jerit Rouqh sekuat tenaga. Tak ada jawaban terdengar.

"Giffson!" Ulang Rouqh.

De Liuiq!

Suara itu memanggil. Rouqh masih tak bisa menggerakkan tubuhnya. Suara itu makin mendekat.

Iblis!

Kini suara itu terdengar sangat dekat, seolah dibisikian ke telinganya. Perlahan ia merasakan perih di ujung kakinya, merambat naik hingga betis dan paha.

Ia merasa sentuhan tangan kasar pada dadanya. Lalu tangan kasar itu menekannya kuat-kuat hingga ia kesulitan bernafas.

----------

De Reth!

Giffson terus mengumpat dalam keadaan lumpuhnya. Setelah ia mendengar suara tawa yang amat menjengkelkan baginya.

"Rouqh!" Jerit Giffson.

Monster!

Giffson tak henti-hentinya mengumpat, perlahan lehernya terasa amat panas. Lalu sebuah tangan kurus nan panjang mulai meraba pelan lehernya.

Dan disaat itu, Giffson tak bisa menghirup udara. Tangan kurus itu mencekiknya amat kuat.

KHE KHE KHE!

----------

ARGH! Giffson meraung sekuat-kuatnya. Tubuhnya ia paksa untuk bergerak.

Perlahan, tangan kurus itu lenyap dan meninggalkan bekas yang amat kentara.

"BRENGSEK. KELUAR KAU!" maki Giffson, ia tak dapat melihat apapun. Hanya ada gelap di depannya.

Cermin ajaib [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang