Undur diri dulu...

149 11 0
                                    




























































































































































April moop.... 🎉🎉🎉

Ketipu nga tuh ama judulnya...?

(ditampar)

Iya deh maaf maaf, sekali kali lah ya...

Ngerjain reader minna sama...

Jadi kita masuk ke cerita sebenarnya...

Let's go!!!














••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Dissapointed But Happy Too

Hari yang cerah di musim semi, burung berkicau dan bunga bunga bermekaran di pinggir jalan trotoar. Masa masa awal musim semi yang cerah, tiga remaja SMA pulang dari sekolah mereka dan berjalan menuju halte bis tak jauh dari sekolah mereka.

"hah, habis ini masih ada kerjaan yah, aku harap sou-chan nga bikin yang aneh aneh nanti."

"Yotsuba-san, jika kau ingin Osaka-san baik maka kau juga harusnya baik."

"huh, entah kenapa aku harus pulang dengan kalian? Aku bisa pulang sendiri. Huh Toma ini."

"mohon bersabarlah Isumi-san, kami berdua juga harusnya pulang terpisah, tapi karena kita punya tujuan temat yang searah jadi apa boleh buat."

"huh, terserah saja."

Mereka tiba di halte dan belum lama, bis datang dan mereka bertiga pun naik. Sambil menunggu pemberhentian, Iori sibuk dengan ponselnya yang isinya sedang mengirim pesan ke Nii-san (pada tau lah ya siapa, Mitsuki) sedangkan Tamaki dan Haruka terlihat berbincang tentang suatu game permainan.


Haruka turun duluan, Iori yang kedua di halte yang berbeda, meninggalkan Tamaki yang masih jauh tujuannya. Hanya sendirian, Tamaki memasang headset dan mendengarkan lagu-lagu MEZZO selama sisa perjalanan.

Tamaki tiba dipemberhentiannya dan langsung masuk ke gedung untuk menemui Sougo, karena mereka punya rekaman acara.

"sumimasen, kau tau ruangan Sou-chan?"

"ah pintu ke empat dari sini."

"arigato gozaimas."

Tamaki berlari karena takut terlambat dan akan kena sedikit ceramah panjang dari Sougo.

"Sou-chan, maaf aku agak terlambat."

"oh Tamaki-kun, syukurlah kau tepat waktu."

"huh lega rasanya, ternyata tepat waktu."

Tamaki yang lega karena tepat waktu langsung terbaring di sofa sebentar sebelum rekaman karena habis berlari tadi.

"Tamaki-kun, kau pasti haus, atau mungkin lapar. Jadi aku bawa beberapa puding di tas hitam di meja. Kau tidak bisa tampil dengan lesuh seperti itu kan."

Ainana One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang