Hari-hari biasa yang ramai di jalanan kota, hanya suara kaki berjalan di trotoar kota yang terdengar dan (Y/N) berjalan diantara orang-orang untuk menemui seseorang yang ia janjikan. Bersama temannya, dia tidak ikut menemui orang yang akan bertemu (Y/N) tapi karena mereka punya arah ke tujuan masing masing yang sama.
"nee (Y/N), siapa yang akan kau temui nanti?"Tanya (F/N) yang penasaran.
"maaf, aku tidak bisa mengatakannya, takut nanti kau akan mengalami masalah kalau kau tahu."jelas (Y/N) untuk tidak membuat temannya terlibat.
"ya sudah, tapi jika semua itu tidak ada masalah, tolong ceritakan padaku ya."lanjut (F/N).
"baik, akan aku usahakan, tapi jika itu lebih buruk aku tidak akan cerita mengerti?"jelas (Y/N) lagi.
"baiklah aku mengerti."jawab (F/N) yang sedikit kecewa jika pertemuannya ada masalah dia tidak akan diberi tahu.
Mereka berpisah di taman karena tujuan (F/N) lebih jauh, jadi (Y/N) bisa menemui seseorang tanpa ada yang tahu. Berjalan melewati beberapa pohon dan bunga taman sampai di air mancur. Terlihat orang yang sudah menunggunya. (Y/N) mempercepat langkah kakinya untuk bisa menyusul orang itu.
"maaf aku membuatmu menunggu lama, Ryu."ucap (Y/N) tidak enak.
"tidak apa-apa, lagi pula aku juga tidak lama disini. Jadi kau punya waktu sebentar bukan?"balas Ryu mengajak (Y/N) ke suatu tempat.
"baik, kemana pun kau pergi, aku juga akan ikut pergi."jawab (Y/N).
Ryu tersenyum dan memegang tangan (Y/N) ke suatu tempat. (Y/N) merasa aman jika bersama Ryu karena suatu alasan. Ryu juga merasa senang sampai hatinya berdetak kencang. Tidak biasanya hatinya berdetak sangat kencang. Ryu sebenarnya sudah menaruh hati pada (Y/N) tapi dia masih ragu dengan itu. Takut (Y/N) tidak bisa menerimanya.
Sedikit berjalan jalan dan sampai di tujuan, jam kota yang besar, yang akan terlihat cantik pada malam hari. Ryu sengaja membawa (Y/N) sekarang agar dia bisa meminta (Y/N) langsung ke tempat itu jika ingin bertemu lagi. Mereka berjalan jalan mengelilingi sekitar kota untuk bersantai bersama di sore hari.
Ketika malam mulai datang, Ryu kemudian meminta (Y/N) untuk menemuinya lagi dua hari kedepan di bawah jam kota saat malam hari. (Y/N) mengangguk sejutu untuk bertemu dengan Ryu lagi dan pergi pulang ke rumah. Entah kenapa jika Ryu melihat (Y/N) pergi terasa tidak ada kesempatan untuk mengatakannya.
Ryu juga pulang ke rumahnya dan memikirkan tentang perasaannya, dia takut tidak bisa mengatakannya sebelum (Y/N) menghilang dari hidupnya. ide bagus datang melewati pikirannya, dan langsung mengambil ponselnya untuk mengatakan sesuatu kepada (Y/N).
"hey (Y/N), apa kau ada kegiatan besok malam?"
"aku rasa ada tapi hanya sampai jam 8, memangnya ada apa?"
"apa kau bisa datang besok? setelah kau selesai kegiatan itu."
"akan aku usahakan, sampai bertemu besok."
Ryu meletakan ponselnya di atas meja dan naik ke tempat tidurnya untuk mendapatkan banyak keyakinan untuk besok. (Y/N) mematikan ponselnya dan mulai bingung dengan besok. (Y/N) menulis sesuatu untuk Ryu jika saat itu datang. (Y/N) bahkan meminta (F/N) untuk memberikan surat itu ke Ryu jika (Y/N) mengalami hal itu.
Besok, di jam yang di janjikan, Ryu menunggu di bawah jam kota dan Ryu berpikir dia mungkin datang terlalu cepat jadi dia menunggu sebentar. Hampir setengah jam Ryu menunggu (Y/N) tapi belum ada tanda-tanda kedatangannya. Ryu hampir saja ingin menelponnya, tapi Ryu menahan niat itu dan menunggu sebentar lagi.
Hampir satu jam menunggu dan (Y/N) belum juga datang, Ryu berniat untuk menelponnya sekarang sampai (F/N) datang dengan berlari kearah Ryu.
"(F/N) chan, kau disini? Dimana (Y/N)?"
"soal itu, kau baca saja ini. (Y/N) yang memintaku untuk memberikannya padamu. Aku pergi lagi, aku tidak boleh keluar terlalu malam, sampai jumpa."kata (F/N) sambil memberikan surat itu dan berlari pulang.
Ryu membaca surat dari (Y/N) yang isinya seperti sebuah perpisahan.
"Ryu tersayang,
Maaf tapi sepertinya aku tidak bisa menemuimu malam ini, jadi aku meminta temanku untuk membawakan surat ini untuk mu, dan sebenarnya waktuku tidak banyak, dokter mengatakan kalau aku hanya punya waktu sampai jam 8 malam hari ini karena penyakit jantungku.
Aku minta maaf aku tidak bisa menepati janjiku Ryu, tolong tetap jaga diri untukku.
Love (Y/N)"
Ryu tidak tahu kalau (Y/N) pergi selamanya tanpa memberi tahunya, Ryu menangis dalam diam hingga jam kota berbunyi. Ryu sangat ingin sekali bertemu dengan (Y/N) meski itu untuk terakhir kalinya tapi semua sudah terlambat.
"ternyata memang benar, aku memang tidak punya kesempatan dalam hidupmu."
Ryu terus mengeluarkan air matanya hingga rasanya tidak ada yang bisa dilakukannya lagi.
************************************
hiya.......selesai juga akhirnya....
ini aja butuh berapa hari baru kelar...
ok, sampai jumpa di one shot berikutnya...
bye bye 👋👋👋....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainana One Shot
FanficHanya cerita one shot yg aku buat (kalo ada waktu ama ide :) ) Dan ku juga buka request :D