Sweet but Psycho [Eunkook & Taerin] ✔

8. Something Weird

Happy reading!💜

***

Breaking News.
Dua psikopat cantik yang ditakuti semua orang, Jung Yerin dan Jung Eunha ditemukan dalam kondisi tewas. Jenazah diduga telah dikubur di halaman belakang kantor kepolisian, atas permintaan kedua gadis tersebut.

"Menurut pihak kepolisian yang bertugas, terjadi ledakan di sel tahanan sekitar pukul setengah tiga dini hari. Penyebab ledakan masih diselidiki, kami akan menunggu informasi selengkapnya dari Tuan Kim Seokjin selaku pemimpin anggota kepolisian. Terima kasih."

Reporter yang merupakan teman dari Taehyung tersebut menutup siaran berita. Park Seojoon, ia telah diajak bekerja sama oleh Taehyung dan Jungkook.

Berita tentang kematian Yerin dan Eunha langsung menyebar secara cepat. Para warga sangat bahagia rasa cemas mereka seketika hilang.

"Bahkan mereka sangat mudah dibodohi," komentar Jungkook. Berita ini menjadi trending topic di seluruh media sosial. Bahkan media massa memberitakannya dalam berbagai macam versi, tanpa bukti-bukti yang cukup kuat.

"Rencana pertama sudah dilaksanakan," ucap Taehyung sambil bertepuk tangan dengan bahagia. "Apakah kalian lapar? Ingin memesan makanan?"

"Pizza! Pizza! Pizza!"

"Bukankah kau lebih menyukai hamburger?" tanya Yerin ketika sang adik lebih memilih untuk memakan pizza.

"Aku menyukai keduanya, namun aku sekarang mengingkan pizza," jawab Eunha. "Pizza, ya? Kak Taehyung sangat tampan!"

"Yeah, tentu aku sangat tampan!" balas Taehyung dan mengajak Eunha tos.

"Dia hanya memujimu karena menginginkan sesuatu, Kak," ucap Jungkook. Padahal, ia sebenarnya tak terima Taehyung dipuji. Menurutnya, ia lebih tampan dari seorang Kim Taehyung.

"Kau akan bertambah gemuk jika memakan pizza," lanjut Jungkook untuk menakut-nakuti Eunha.

Plak!

"Akh, Jung Eunha!" Jungkook menjerit kesakitan saat tangan Eunha memukul tulang keringnya dengan sangat keras. Taehyung dan Yerin terkekeh, tak lama Taehyung mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan.

Saat akan membuka aplikasi, tiba-tiba Seokjin meneleponnya.

Taehyung menempelkan jari telunjuknya di bibir, menyuruh mereka semua untuk diam. Ia mengangkat panggilan dari Seokjin, tak lupa menyalakan speaker.

"Halo, Tuan?" sapa Taehyung dengan sopan.

"Selamat pagi, Kim Taehyung. Maaf jika aku menganggu."

"Tidak, Tuan. Ada apa?"

"Bisakah kau ceritakan kronologi dari kematian Jung Yerin dan Jung Eunha?" tanya Seokjin. "Kita tak bisa menyebarkan berita tanpa bukti yang jelas. Aku percaya padamu, dan aku ingin mengetahui hal itu."