5. Need Each Other

2.7K 382 54
                                    

11.49, adakah yang masih hidup?

***

Plak!

Tak ada angin tak ada hujan, Irene Kim langsung menampar pipi sang putri bungsu ketika sampai di sel tahanan. Wajahnya nampak emosi dan kedua matanya menatap sang putri dengan tajam.

"Ma–mama?"

"Apa yang kau lakukan sampai di tahan di jeruji besi lagi? Bukankah aku sudah memperingatimu untuk tidak berulah menjadi psikopat lagi, huh?" tanya Irene dengan suara nyaring. "Apa kau berbohong pada mama? Begitu, Jung Eunha?"

Irene berjalan menuju sel tahanan sang putri sulung, Jung Yerin. Gadis itu hanya bisa menundukan kepalanya. Ia tak memiliki keberanian untuk melawan sang mama, tidak seperti sang adik.

"Angkat kepalamu, Jung Yerin!" Irene menarik dagu Yerin dengan kasar. Ia menatap gadis itu dengan tatapan bengis. "Kenapa kau mengikuti gadis bodoh itu, huh? Bukankah kau bisa membedakan perbuatan baik dan jahat? Lantas, kenapa kau memilih mengikuti si bodoh?"

Hati Eunha sangat sakit mendengar sang mama memanggilnya dengan sebutan bodoh. Tanpa ia sadari, Seokjin yang sedari tadi memperhatikan mereka tersenyum miring.

"Aku tidak bodoh, Mama!" teriak Eunha secara tiba-tiba, membuat Irene Kim seketika menoleh ke arahnya.

"Tidak bodoh tapi melakukan pekerjaan jahat. Kalau begitu, apa namanya? Goblok ...? Atau bego ...?" tanya Irene dengan penuh penekanan. Eunha hanya mampu memejamkan mata untuk menahan emosinya.

"Jangan sakiti adikku," lirih Yerin yang kini jatuh dalam posisi duduk. Ia memegang bagian dadanya yang kini terasa sesak.

Taehyung dan Jungkook, kedua lelaki itu kembali menuju ke kantor polisi sehabis mencari makan siang. Mereka sengaja melewati sel tahanan untuk mengecek keadaan kedua psikopat cantik itu.

Kedua polisi itu terkejut melihat situasi yang cukup menegangkan. Perhatian Jungkook tertuju kepada Eunha yang sedang terlibat perang dingin dengan sang mama. Ia juga melihat sang ketua, Kim Seokjin yang memperhatikan interaksi mereka sambil tersenyum miring.

Apakah ini yang di maksud Yerin kemarin? tanya Jungkook dalam hatinya.

Sementara itu, perhatian Taehyung tertuju kepada Yerin yang terbaring lemas sambil memegang dadanya. Jangan katakan jika ...

penyakit asma Yerin kambuh!

"Jung Yerin." Taehyung lantas menghampiri gadis itu. "Asmamu kambuh, di mana inhalermu?"

Berusaha menggerakan jemari tangannya, Yerin menunjuk ke arah sudut dinding dalam sel. Tanpa berbasa-basi, Taehyung lantas masuk dan mengambil inhaler milik gadis psikopat itu.

Lelaki itu mengangkat kepala Yerin dan diletakan di atas pahanya. Satu tangan lagi ia gunakan untuk menyemprotkan inhaler tersebut.

"Bernapaslah dengan normal."

Yerin mengangguk mendengar perintah Taehyung. Beberapa saat kemudian ia kembali bernapas dengan normal.

Tanpa lelaki itu duga, Yerin memeluk tubuh Taehyung. "Terima kasih, Jordan Kim."

Taehyung terkejut ketika Yerin memanggilnya dengan nama kecil lelaki itu. Ia membalas pelukan Yerin sambil berkata, "Sama-sama, Angeline Jung."

Kembali ke perang dingin antara Irene Kim dengan sang putri, Jung Eunha. Baiklah, Eunha sudah tak peduli. Ingin disebut sebagai anak durhaka, anak yang tak tahu terima kasih, gadis itu tak peduli lagi.

Sweet but Psycho [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang