2. Will Begin

3K 404 47
                                    

Dor!

"Akh!" Jungkook berpura-pura terjatuh saat peluru ditembakan oleh psikopat cantik itu, Jung Eunha.

Eunha menoleh ke belakang. Raut wajahnya lantas menjadi panik ketika ia melihat tembakannya salah sasaran. Gadis itu lantas berlari dan menghampiri Jungkook.

"Tuan, kau tak apa?" tanya Eunha. Ia mengalihkan pandangannya menuju ke bagian perut Jungkook yang ia kira tertembak.

"Akh, sakit sekali," ucap Jungkook sambil terus berekspresi kesakitan. Tangannya juga ia letakan di area perut. Sungguh sandiwara yang hebat, Tuan Jeon.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Eunha pada dirinya sendiri. Ia menyentuh tangan Jungkook, bermaksud untuk melihat luka tembakan. Namun yang ada, Jungkook malah memekik kesakitan.

"Nona ... jangan disentuh," ucap Jungkook kesakitan.

"Bagaimana ini? Tidak ada apotek terdekat di daerah ini,"–Eunha sangat panik sehingga tak tahu apa yang harus dilakukan–"Tuan, apa kau masih kuat berjalan?"

Jungkook tersenyum miring di balik masker yang ia kenakan. "Di mobilku terdapat kotak obat. Tolong bantu aku berjalan."

Eunha menuntun tangan Jungkook untuk merangkul bahunya, sementara tangan gadis itu merangkul pinggang Jungkook.

"Di mana letak mobilmu, Tuan?"

"Aku memarkirkannya di dekat apartemen Gangnam."

"Apartemen Gangnam? Ah ... tempat tinggalku di sana," balas Eunha yang masih tak memahami situasi. Jungkook tersenyum penuh arti.

"Mobilku di sana, Nona ...." Jungkook menunjuk sebuah mobil hitam. Sial, Jungkook teringat kalau ia membawa mobil polisi.

Bukankah itu mobil polisi? batin Eunha bertanya-tanya. Ia tak bisa memastikan, karena pakaian Jungkook tertutup.

Baiklah, kali ini Eunha mencoba berpikir positif. Mungkin saja lelaki yang merangkulnya saat ini bercita-cita menjadi polisi kelak.

Mata Jungkook memicing, menangkap beberapa buah pisau lipat yang tersalip di pinggang gadis itu. Tangannya perlahan turun dan membuang seluruh pisau, demi keamanan.

Jung Eunha bisa saja membunuhnya saat ia membawanya menuju ke kantor polisi. Beruntung, pikiran Eunha sekarang hanya terfokus kepada Jungkook dan melupakan pekerjaannya sebagai psikopat.

Jungkook membuka pintu mobilnya dan mempersilakan Eunha untuk masuk. Sempat hening sebentar sebelum akhirnya Jungkook angkat bicara, "Terima kasih, Nona ..."

"Eunha, Jung Eunha." Entah mendapat bisikan dari mana, gadis psikopat itu memperkenalkan namanya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Jungkook tersenyum miring. Setelah beberapa detik, ia membalas jabatan tangan Eunha, "Perkenalkan, namaku Jeon Jungkook. Suatu kebanggaan bagiku seorang psikopat cantik akhirnya bertemu dengan polisi."

Mata Eunha melebar mendengar penuturan Jungkook. Jungkook melepas masker serta jaket hitam yang ia gunakan untuk menyamar.

"Je–Jeon Jungkook?" ucap Eunha terbata-bata. Gadis itu mencoba untuk keluar, namun sayangnya Jungkook telah mengunci pintu mobil.

Ia meraba-raba pinggangnya untuk mencari pisau yang ia salipkan. Bola matanya kembali melebar ketika pisau lipatnya hilang.

"Pisau lipatmu sudah kubuang, Nona Jung," ucap Jungkook santai. Tangannya bergerak mengambil borgol yang selalu ia simpan di kolong kursinya.

Sweet but Psycho [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang