18. Dady

6.7K 619 21
                                    

.
.

___

Ia berpisah dengan Sasuke setelah semula bermalam di apartemen kekasih nya tersebut. Beralasan mengantar sang ayah kebandara karena perjalanan bisnis.

Meski Sasuke sempat memaksa ikut, mengatakan bersedia sebagai supir sekalipun. Namun sakura ikut berdebat, tak mengijinkan pemuda itu ikut dengan alasan bahwa Sasuke lelah sehabis menjalani tour concer nya.

Ini tahun kedua ia berhubungan dengan pria bermarga uchiha itu. Setelah merayakan anniversary mereka Minggu lalu, meski hanya melalui ponsel. Seperti yang ia katakan, Sasuke menjalani tour concer nya yang pertama.

Disamping nya ada sang ayah yang berkutat dengan lembaran kertas yang berserakan dipangkuan pria itu. Ia mendengus geli, lantas sedikit menggelengkan kepala sembari mengemudi.
" Bahkan dimobil pun Dady masih saja sibuk "

Kizashi mendongak, tersenyum kecil sebelum mengusap sayang helaian merah muda sang putri.
" Dady bekerja untuk mu sayang "

Sakura menyebikkan bibir kala lagi-lagi sang ayah mengacuhkan nya.
" Dady tidak merindukan saku? Bahkan baru Minggu lalu Dady pulang. Kau lupa putri mu ini juga sibuk? bertemu dengan mu bahkan hanya beberapa kali "

" Kau sudah besar, sakura. Dady akan mengirimi rekening lagi nanti. Berapa yang kau mau? "

" Ayolah dad, kartu ku bahkan tak muat lagi didompet. Aku bahkan lupa dimana meletakkan kartu kredit yang kau berikan bulan lalu " sakura berdecak, memutar stir kemudi nya dipersimpangan jalan.

Kizashi menggelengkan kepalanya kecil " kalau begitu aku akan membatasi uang saku mu. Lagi pun kau juga sudah mulai bekerja "

Sakura mengangguk kecil, menginjak rem saat menatap lampu jalan yang berganti merah. Lalu menoleh pada Kizashi yang masih menunduk menatap pekerjaan nya.
" Dad, seseorang mengatakan padaku kau melakukan kesalahan "

Pria setengah baya itu menghentikan gerakan tangan nya yang hendak membalik kertas. Ia menoleh menatap sang putri.
" siapa? "

" Paman Tobirama "

" Jangan dengarkan dia " lantas kembali menunduk melanjutkan aktivitas nya.

" Memang nya apa yang Dady lakukan? "

Sakura sadar bahwa sang ayah nampak tau menyukai topik kali ini. Namun ia tetap diam, seolah tak tau apa yang ayah nya alami. Lagi pun, ia cukup penasaran setelah bulan lalu menghadiri pertemuan keluarga.

Sang ayah menutup dokumen nya, beralih merapikan lembaran tersebut. Dan sakura kembali melajukan mobilnya setelah lampu berganti.
" Dady tak ingin membahas nya, sakura. Yang terpenting jaga dirimu baik-baik mulai sekarang "

Pria itu menoleh, mengusap lembut pipinya yang tiba-tiba membuat darah sakura berdesir. Tanpa sadar mencengkeram kemudi lebih kuat.
" Jangan dengarkan mereka. Kau ingat, setelah ini kau lah yang meneruskan usaha Dady. Jadi jangan memikirkan yang lain. Bersenang-senang lah dengan karir mu sekarang selagi Dady masih ada "

" Kau bicara seolah kita tidak bertemu lagi " sakura menyipitkan sinis matanya tak suka. Dan Kizashi tersenyum simpul, berbalik merapikan dokumen nya kembali.

Meletakkan beberapa kertas itu pada tas. Sakura terdiam kemudian, ia tidak tau apa ini hanya firasat nya saja atau tidak. Tapi sang ayah terlihat lebih berbeda dari sebelumnya.

Oh tuhan, apa yang terjadi sebenarnya?

Klorofil nya bergulir ketika ponsel nya berbunyi didashboard. Meraih nya, lalu menemukan sang kekasih nampak menelpon. Sembari menatap jalan, sakura menyetir dengan satu tangan.

Gotcha ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang