19. Flashback

5.3K 555 24
                                    

.
.

Sasuke kembali mendongak memperhatikan Sakura yang masih menunduk menatap peti jenazah Haruno Kizashi yang perlahan dimasukkan kedalam mobil.

Wajah nya yang menyisakan beberapa luka lecet dengan kepala yang terikat perban itu nampak muram tak lagi secerah dulu. Obsidian nya bergulir menatap Haruno Mebuki yang terduduk tak jauh dari sang putri berdiri. Wanita setengah baya itu nampak kacau dengan sisa-sisa air mata yang masih menempel dipipi nya.

Ia kembali menatap peti tersebut. Perlahan mulai tak terlihat karena pintu mobil yang tertutup. Sasuke beranjak menepuk pundak kekasih nya. Dan sedikit tersenyum menguatkan ketika netra redup itu balas menatap nya.
" Kau dengan ku. Biarkan ibumu bersama keluarga ku "

Dan Sasuke kemudian menarik sakura menuju mobil nya sesaat setelah gadis itu mengangguk lemah.

Mereka beriringan mengantarkan Haruno Kizashi kepemakaman. Banyak yang menghadiri upacara pemakaman dari salah satu pembisnis terkenal ini. Bahkan ketika semalam ia memasuki mansion megah Haruno, beberapa buket bunga nampak memenuhi halaman. Menghaturkan bela sungkawa mereka.

Sasuke melirik Sakura yang masih diam menatap jalan. Tangan nya bergerak dengan sendiri menggenggam jemari kekasih nya itu membuat sakura sedikit tersentak dan menoleh pada nya.

Dan Sasuke tersenyum kembali mencoba menguatkan gadis itu, ia meremas lembut genggaman tangan nya. Mulai mengemudi kembali dengan satu tangan.

Mereka sampai dipemakaman beberapa belas menit kemudian. Melakukan upacara pemakaman sejenak dan mulai mengubur kan peti.

Setelah cukup lama, pemakaman selesai. Banyak yang berpamitan dan mengatakan duka mereka pada sakura maupun sang ibu.

Ia beranjak menyisihkan diri ketika Ino dengan erat memeluk sang kekasih. Ikut menangis dan ditanggapi dengan senyum simpul sakura yang membalas dekapan hangat tersebut.

Dan ketika pemakaman mulai sepi, Sasuke berlalu merangkul pundak sakura. Gadis itu tak menangis sedikit pun sedari semalam. Hanya terdiam dan merenung hampa.

" Ibu akan pulang dulu. Kau jaga sakura ya, Sasuke-kun "

Sasuke mengangguk. Setelah sakura mengatakan ingin sedikit lebih lama disini, Sasuke memaklumi nya. Memutuskan untuk menunggu sang kekasih yang masih berkabung.

Ia menoleh memperhatikan Mebuki yang sering kali limbung dalam pelukan sang ibu. Wanita itu mungkin masih tidak percaya dengan kepergian Kizashi yang tiba-tiba begini.

" Menangislah, aku akan menemanimu disini "

Sakura menggeleng kecil, gadis itu mengusap lemah lengan Sasuke yang merangkul nya.
" Aku baik-baik saja "

Sasuke melepaskan pelukannya ketika sakura beranjak hendak berjongkok. Mengusap pusara bertuliskan Haruno Kizashi itu sebelum akhirnya berdiri kembali. Menatap dirinya dengan ulasan kecil terbit dibibir gadis itu.

Sakura tersenyum.

" Ayo pulang "

.
.

" Kecelakaan itu disengaja kan ayah?!! "

Sasuke menghentikan langkahnya yang hendak melewati ruang kerja sang ayah. Ia terdiam sejenak dan beranjak mendekat hendak mengintip siapa yang didalam ruangan.

Madara menghela nafas lelah, memandang fugaku yang nampak marah padanya.
" Kurasa begitu. Senju mulai menyadari jika kita ingin membawa kasus ini keranah hukum. Dan aku menyesal karena telah melibatkan Kizashi "

Sasuke menunduk menghadap lantai, lalu kembali mendongak mengintip dari celah pintu yang sengaja ia buka pelan.

Fugaku kembali duduk, menekan kuat amarah nya mengetahui sahabat dekat nya telah berpulang lebih dulu. Memejamkan mata erat, fugaku mencoba melemas kan kepalan tangan nya.

Gotcha ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang