Udara yang berbeda di kota Seoul hal ini yang dirasakan si bungsu park siapa lagi kalau bukan Park Yerim. Gadis menggandeng tangan keponakan kecilnya itu dengan wajah yang sulit diartikan. Ada rasa sedih serta bahagia yang dicampur layaknya es campur. Seungwan menatap sendu adiknya itu.
"Yerimm..." panggil Seungwan seraya menarik kopernya
Yerim menoleh
"Tersenyumlah hidupmu akan baik"
Yerim hanya mengulum senyum
Yang ada pikiran Yerim sekarang bagaimana keadaan eommanya sekarang apa beliau saat ini sedang bertengkar dengan ayahnya itu. Satu lagi,kenapa Yerim merindukkan Jungkook?padahal mereka hanya teman biasa tidak lebih. Terlebih lagi kemarin sebelum Yerim ke Kanada, Jungkook selalu bersamanya.
Kini mereka sampai dirumah Yoongi dan Seungwan.
Yerim membelakkan matanya rumahnya sangat bagus berbeda dengan rumahnya. Banyak tumbuhan hijau disana.
"Ayo Rim masuk"
Yerim melangkah dengan ajakan Eunwoo yang membuat muka selucu itu. Entah dari mana Eunwoo mendapat pelajaran seperti itu.
Sekarang Yerim sudah berada di Kanada untuk ikut bersama kakaknya.
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Taehyung sampai dikantornya. Sebenarnya Taehyung adalah seorang CEO bahkan karyawannya disana banyak yang menyukai Taehyung begitu juga dengan sekertaris keduanya yaitu Jung Eunha.
"Sajangnim sepertinya perusahaan disini ada peningkatan daripada di Korea. Masyarakat disini sangat menyukai produk makanan ini." Ucap lelaki itu sekertaris pertama Taehyung yang bernama Rowoon
Taehyung hanya terdiam tak menggubris kata-kata dari Rowoon
"Sajangnim" ucap Rowoon seraya menggerakan tangannya dimuka Taehyung.
"Baiklah kau atur,aku sedang tidak ingin mengurus bisnis ini"
Sebenarnya Taehyung itu hanya anak rumahan ayah dan ibunya sibuk bekerja. Hal itu,yang membuat Taehyung seperti ini meski adiknya Jisoo sangat menyayanginya.
Kim Junmyeon dan Bae Joohyun selalu mengedepankan pekerjaan mereka.
Tanpa berpikir panjang Taehyung kembali ke rumah sakit.
Ia melihat Sooyoung terkapar lemah disana dengan banyak infus ditangannya. Disatu sisi ia merasa senang namun disisi lain hatinya tidak terima.
3 hari berlalu Taehyung tak datang menjenguk Sooyoung setelah Sooyoung sadar. Sooyoung menangis setiap harinya. Bahkan sampai dokter disana hafal kapan Sooyoung akan menangis.
Malam ini udara sangat dingin , rintik-rintik hujan menambah rasa sepi ruangan yang dimana Sooyoung dirawat.
Kini tangisnya mulai pecah. Tapi Sooyoung terus saja menangis. Bahkan sampai dititik ia menangis ia mengambil tisu sebanyak mungkin untuk dimasukkan ke mulutnya.
"Taehyung maafkan aku...." ucap Sooyoung tanpa henti
Jika seperti ini siapa yang patut disalahkan?
Apa benar Sooyoung yang salah? Bahkan saat Sooyoung melukai dirinya sendiri ia merasa salah terhadap TaehyungApa ini Sooyoung , apa hatimu terbuat dari permata?
Diakhir tangisnya Sooyoung menelusupkan kepalanya ke kasur dan berharap Taehyung kesini menjenguknya.
Bodoh kau Sooyoung sudah berapa kali kau dicampakkan tetap saja kau tetap mengingat Taehyung psikopat itu.
Jam berganti, pagi ini Sooyoung dibolehkan pulang.
Namun, Sooyoung kira ia akan dijemput oleh Taehyung nyatanya tidak.Ia pulang sendiri dengan tubuhnya yang masih lemas.
Sampai dirumah Sooyoung melihat sepatu wanita berada didepan rumahnya.
Cklek ia buka pintu rumahnya namun tak disangka
Kini suaminya dan sekertarisnya sedang bermesraan
Deggg
Hati Sooyoung hancur berkeping-keping
Buliran airmata mulai berjatuhan dirupanya yang pucat itu. Bahkan saat mereka tau Sooyoung pulang pun mereka tidak menggubris dan melanjutkan kemesraan mereka yang tertunda karena melihat Sooyoung.
Sooyoung hanya diam dan berlalu naik masuk ke dalam kamarnya dengan bingung marah sedih hal itu yang kini ia rasakan.
Sementara dibawah
"Cukup Eunha!" Bentak Taehyung
"Baik sajangnim maafkan saya"
Taehyung menggunakan jasnya kembali
"Sekarang kau boleh pergi" ucap Taehyung
"Baik" ucap Eunha lirih
Tunggu saja kau Taehyung sayang kau akan menjadi milikku! Ucap Eunha dalam hati
Kini Taehyung hanya diam ia menyesap rokoknya dan mengambil alkohol ditempat penyimpanannya.
"Aish Sooyoung kau benar-benar membuatku gila"
Menit berikutnya Taehyung yang tak sadar menghampiri Sooyoung yang sedang tidur.
Tanpa aba-aba Taehyung langsung menarik Sooyoung.
Sooyoung terbangun
Kini wajah Taehyung dan Sooyoung hanya berjarak 3 cm
"Taehyung lepaskan aku!" Ucap Sooyoung takut
"Bukankah kau mau menjadi istriku Sooyoung?"
"Lepaskan aku tolong" ucap Sooyoung sambil menangis yang tidak digubris Taehyung
Taehyung mencium Sooyoung kasar namun ciuman itu tidak dibalas Sooyoung. Sooyoung semakin takut. Apalagi setelah baju Sooyoung dibuka Taehyung.
(Udahan ya scene itunya aku gak berani😭)
Kini Sooyoung meringkuk memegang selimutnya. Sooyoung rasanya ingin menangis. Apalagi Taehyung telah berbuat seperti ini. Sooyoung sakit.
Taehyung kini hanya tertidur pulas menghadap berlawan dengan Sooyoung.
Detik berikutnya Sooyoung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sooyoung sangat ingin menangis. Sekarang ia menangis. Dengan menyumpal mulutnya dengan tisu. Entah kenapa hal itu dilakukan Sooyoung saat ia menangis.
Sooyoung sekarang berada di teras rumahnya sore ini hatinya sangat hancur. Coba saja ia tak pulang pagi ini. Pasti ia tak kan merasakan hal seperti ini.
Dilain tempat
Taehyung bangun dan sadar apa yang telah dia lakukan. Bukaknkah itu kewajiban seorang istri. Hal itu menurut Taehyung . Taehyung sangat senang Sooyoung menderita. Senyum mengerikan itu kembali ke wajah Taehyung.
Kini Taehyung telah bersiap untuk ke kantor untuk mengurusi pekerjaannya.
Sebelum ia berangkat ia melihat Sooyoung meringkuk memegang kakinya dengan wajah yang sendu.
Kemudian Taehyung pergi ke dapur dan memanggil Sooyoung
"Sooyoung!!!"
Sooyoung masih tak mendengar
"Sooyoungg!!!"
Masih sama
"Sooyoung!!!!!"
Sooyoung terperanjak kaget.
Ia takut. Kemudian ia berlari menuju sumber suaranya.Sooyoung hanya menatap kebawah
Dan Taehyung bersikap seolah-olah biasa saja
30 vote lanjut guys
Ada yang mau komen juga boleh tentang kekurangan cerita iniAku mau jujur kalau vote kalian itu sangat ngebantu aku
Oiya makasih juga yang udah ngikutin bitter dari pertama heheMakasih ya