2. Two

4K 234 7
                                    

"Aku rela kehilangan nyawaku hanya untuk menyelematkanmu. Walaupun aku harus berpisah denganmu aku rela asalkan kau selamat dari semua marabahaya" Lee Taeyong

~
~
~
~

Lee Taeyong memasuki ruangan dimana Adiknya dirawat. Sebuah senyuman tidak pernah luntur dari wajahnya saat melihat kondisi adiknya yang mulai membaik. Taeyong berjalan ke kursi yang berada di samping brankas MinHyung. Taeyong menggenggam tangan sang adik setelah mendaratkan bokongnya ke kursi.

"Apa kau udah sadar? Maafkan Hyung yang tidak bisa menjagamu. Hyung sangat menyesal harusnya Hyung yang terbaring seperti ini bukan dirimu. Kau tau Hyung tidak sanggup melihatmu seperti ini. Apa kau tega melihat Hyung mu menangis setiap hari? Apa kau tidak mau memafkan Hyung? Kalau kau tidak memaafkan Hyung tidak masalah karena Hyung emang tidak pantas untuk di maafkan. Hyung sudah gagal dalam merawat mu" Taeyong menitiskan air mata saat mengungkapkan semua perasaannya. Dia tahu bahwa semua hal yang terjadi pada adiknya ini juga salahnya karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.

" Aiss Hyung kenapa cengeng sekali? Aku baik-baik Hyung jadi tidak usah menyalahkan dirimu sendiri " Sebuah suara yang sangat dirindukan oleh Taeyong terdengar sangat jelas di indera pendengaran. Taeyong tidak bisa menahan tangisnya karena bahagia melihat adiknya kini membuka matanya bahkan kini mulai bicara dengannya.

"Mana yang sakit? Biar hyung yang menyembuhkan. Kenapa kau tega sekali kepada Hyung? Apa kau tidak bosan tidur terlalu lama?" Karena sangat bahagia Taeyong melayangkan banyak pertanyaan kepada MinHyung. Bahkan yang ditanya hanya menatap ke arah Taeyong dengan senyuman yang begitu indah

"Hyung cerewet sekali seperti emak-emak yang memarahi anaknya. Aku berharap Hyung tidak kerasukan hantu disekitar sini" MinHyung hanya tertawa saat mendapatkan tatapan membunuh dari Taeyong

"Yahhhh pabbo kau pikir aku tidak khawatir dengan keadaanmu? Aissss kau menyebalkan" Taeyong hanya menatap tajam ke arah Adiknya karena kesal dengan perkataan MinHyung.

"Hehehehe. Mianhae Hyung MinHyung hanya bercanda jangan di masukin ke hati" MinHyung hanya menahan tawanya saat melihat Taeyong menatap sinis. MinHyung sangat senang saat membuat sang Kakak kesal. Walaupun dia tau kakanya sangat khawatir tentang keadaannya saat ini tapi dia harus membuat kakanya kembali seperti dulu lagi.

"Hyung" Panggil MinHyung

"Apa?" Taeyong membalas panggilan MinHyung dengan nada kesal

"Maaf telah merepotkan mu" Pertanyaan MinHyung mampu membuat Taeyong menatapnya dengan bingung

"Aku tau Hyung sangat lelah menjagaku selama ini aku minta maaf karena telah merepotkan hyung dan aku juga berterima kasih karena hyung telah menjaga dan merawatku sampai saat ini" Perkataan MinHyung mampu membuat Taeyong terdiam sesaat namun kemudian Taeyong menjitak kepala MinHyung yang membuatnya meringis

"Yahhh kau bodoh Lee MinHyung? Kau pikir aku ini siapa? Aku ini kakak kandungmu kenapa kau harus meminta maaf? Ingat aku tidak pernah merasa direpotkan saat menjagamu. Aku ikhlas lahir dan batin" Pertanyaan MinHyung membuat emosi Taeyong keluar seketika Saat mengetahui adiknya merasa direpotkan saat menjaganya

"Kau pikir aku tidak menyayangimu? Bahkan jika aku kehilangan nyawaku sekalipun aku ikhlas asalkan kau selamat. Jika kau mengatakan hal itu lagi Hyung benar-benar akan meninggalkan mu. Bahkan kau mungkin tidak akan pernah lagi bertemu dengan Hyung" Lanjutnya

Destiny || Jaeyong || END ☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang