29. Twenty Nine

1.7K 94 2
                                    

"Aku berharap kita akan bahagia bersama sampai maut memisahkan"  Jung Jaehyun

~
~
~
~
~

Taeyong berjalan keruang tengah setelah melihat banyaknya korban di dekat pintu. Taeyong masih tidak percaya melihat Bibi Park yang telah bersimbah darah bersama beberapa maid lainnya. Manik mata Taeyong melihat kedua sahabatnya tidak sadarkan diri dan terdapat sebuah darah di pergelangan tangannya.
Emosi Taeyong kembali memuncak saat melihat tubuh Jaehyun tergelak ditantai dengan darah yang tidak berhenti mengalir didadanya. Taeyong menghampiri tubuh Jaehyun dengan air mata yang sedari tadi mengalir. Taeyong juga melihat tubuh Mark didekat tangga dengan darah yang mengalir dari kepala.

"SIAPA YANG MEMBUNUH JAEHYUN DAN MARK? KELUAR KAU SIALAN" teriak Taeyong.

"Mark Hyung hikss....." Taeyong melihat Haechan memeluk tubuh Mark bahkan Haechan tidak mempedulikanmu darah yang mengotori bajunya.

"KELUAR KAU SIALAN" teriak Taeyong sekali lagi tapi tidak ada siapapun yang keluar. Taeyong berdiri lalu mencari seseorang yang telah melakukan semua ini tapi tidak ada siapapun dirumah tersebut. Taeyong berjalan mendekati tubuh Ten dan Winwin.

"Kumohon sadarlah" Kata Taeyong setelah memeriksa nadi Ten dan Winwin yang masih berdetak.

"JANGAN BERSEMBUNYI SEPERTI ORANG PENGECUT" teriak Taeyong yang menggelegar diruang tengah.

Dorr....

Taeyong menembakkan peluru keatap untuk memperingati orang yang bermain-main dengannya agar segera keluar.

"KAU HARUS MEMBAYAR NYAWA MEREKA YANG TELAH KAU BUNUH. JIKA KAU TIDAK KELUAR SEKARANG JUGA AKU TIDAK AKAN MEMBERIMU AMPUN PADAMU AKU AKAN MENYIKSAMU SEBELUM MELEYAPKANMU" kata Taeyong.

"Hiksss.... Keluar sekarang juha brengsek" Taeyong terjatuh disamping tubuh Jaehyun. "Kenapa kau meninggalkanku secepat ini Jae? Kenapa? Hiksss... Apa kau menghukumku karena telah menyakitimu selama bertahun-tahun? Katakan Jae? Hiksss...." Taeyong memeluk tubuh Jaehyun dengan sangat erat bahkan bajunya telah dipenuhi oleh darah Jaehyun.

"Aku memang terlambat mengatakan semua ini tapi perlu kau ketahuan aku sangat mencintaimu, maaf telat meninggalkanmu selama ini, maaf telat menyakitimu" Kata Taeyong.

"Jika waktu bisa diputar aku akan mengatakan sedari pagi jika ingatanku sudah kembali dan dengan begitu aku bisa membantumu mencari Mark"  Lirik Taeyong lalu melepaskan pelukannya.

"Hikss... Jaehyun kembalilah padaku" Kata Taeyong lalu mencium bibir Jaehyun untuk yang terakhir kalinya.

"Beristirahat dengan tenang, semoga kita bertemu dikehidupan selanjutnya" Lanjutnya.

"Aku akan menyusulmu dan semoga kita bisa bersatu di surga" Kata Taeyong lalu mengarahkan pistol tersebut ke kepalanya.

"JANGAN HYUNG" teriak Haechan yang menghentikan aksi Taeyong. Haechan berlari mendekati Taeyong lalu menarik pistol tersebut dan melemparnya ke sembarang arah.

"Percuma Hyung bunuh diri karena dengan bunuh diri Hyung tidak bisa menyelesaikan semuanya" Kata Haechan menyadarkan Taeyong.

"Percuma aku hidup Haechan aku tidak memiliki siapa-siapa lagi" Jawab Taeyong.

"Ingat Hyung masih ada aku dan Jeno yang akan menemani Hyung. Aku akan mencari pelakunya dan aku berjanji akan menghabisinya dengan tanganku sendiri" Kata Haechan pada Taeyong.

Destiny || Jaeyong || END ☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang