21. Twenty one

1.8K 125 3
                                    

"Semua yang ku lihat begitu nyata tapi aku tidak tau dimana diriku berada" Lee Taeyong

~
~
~
~
~

Saat ini Jaehyun sedang menemani Jeno didalam kamarnya. Beberapa jam yang lalu Ten memintanya menemani menemani Jeno karena Ten dan Winwin harus merawat Mark yang sedang sakit. Jaehyun menempelkan tangannya di dahi Jeno memeriksa suhu badannya.

"Mommy" Panggil Jeno dalam mimpinya. Jaehyun hanya terdiam saat mendengarkan perkataan Jeno.

"Apa kau sangat merindukan Mommy mu? Maaf telat membuatmu menderitanya" Kata Jaehyun yang tidak bisa Didwngadl oleh Jeno. Jaehyun mengusap rambut Jeno.

"Cepat sembuh" Kata Jaehyun lalu mencium kening Jeno.

Ceklek

Jaehyun mengarahkan pandangannya kearah pintu dan melihat Kun sedang berjalan kearahnya.

"Bagaimana keadaan Jeno?" Tanya Kun. "Demamnya sudah turun" Jawab Jaehyun.

"Maaf jika selama ini aku tidak memberitahu mu tempat tinggal Jeno" Kata Kun

"Tidak masalah" Jawab Jaehyun. "Istirahatlah biar aku yang menjaga Jeno" Kata Kun.

"Terima kasih telah menjaga Jeno selama ini dan maaf atas perbuatanku" Kata Jaehyun. Kun hanya tersenyum menanggapi perkataan Jaehyun.

--------

Seminggu telah berlalu keadaan Jeno dan Mark sudah membaik tapi Taeyong sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk segera sadar dari komanya. Hari ini Jaehyun berencana membawa Jeno ke kantornya. Selama seminggu ini Jaehyun telah tinggal bersama Jeno di apartemennya. Walaupun pada awalnya Jeno menolak meninggalkan Mark.

"Jeno kau sudah siap?" Tanya Jaehyun saat melihat Jeno yang sedang menonton sebuah kartun ditv.

"Daddy kita akan kemana?" Tanya Jeno. "Kekantor Daddy" Jawab Jaehyun.

"Apa Aunty Ten dan Aunty Winwin ada disana?" Tanya Jeno. "Tidak" Jawab Jaehyun. "Jika kau tidak ingin ikut kau bisa menemui Mommy mu" Lanjutnya.

"Aku akan ikut dengan Daddy. Aku akan menemui Mommy jika Uncle Mark menjemputku" Kata Jeno.

"Baiklah. Ayo kita berangkat" Kata Jaehyun.

Setelah mengendarai mobil selama satu jam akhirnya mereka telah sampai diperusahaan Jaehyun. Dengan segera Jaehyun keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Jeno. Jeno hanya tersenyum lalu keluar dari dalam mobil. Jaehyun berjalan memasuki lobby perusahaan dan tak lupa pula Jeni yang setia mengikutinya.

"Selamat pagi Sajangnim" Sapa seorang resepsionis. Jaehyun hanya tersenyum menanggapi pertanyaan resepsi tersebut.

"Siapa anak yang dibawa Sajangnim?"

"Ya tuhan anaknya sangat tampan"

"Andai saja anak itu adalah dirimu"

Beberapa bisikan didengar Jaehyun saat berpapasan dengan karyawannya.

"Yerin" Panggil Jaehyun."Nee sajangnim" Jawab Yerin.

Destiny || Jaeyong || END ☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang