dua puluh dua; berubah

436 66 2
                                    

pria kucing itu meneguk habis air mineral di dalam botol tersebut. ini terhitung sudah dua botol air mineral yang Minho minum di fansign hari ini. padahal ini masih di pertengahan fansign dan cuaca juga tidak sedang panas.

"Lino-ya!"

suara dari salah satu fans itu memecah lamunan pria kucing tersebut. Minho langsung buru-buru melambaikan tangannya kesemua kamera yang mengarah kepadanya.

"Lino-ya! gwencahana?!"

Minho sedikit kaget kemudian langsung mengangkat mic nya.

"aku baik-baik saja setelah sudah bertemu dengan STAY~"

Minho mengulurkan tangannya kedepan sambil tersenyum manis yang membuat semua STAY berteriak.

Chan yang duduk di sebelahnya hanya bisa tersenyum kecil melihat senyuman palsu Minho itu.

"Lino-ya!"

lagi-lagi salah satu fans memanggilnya. Minho segera melambaikan tangannya sambil melakukan sedikit gaya dengan bando dan kacamata yang ia kenakan.

"Minho-ya."

yang di panggil menoleh sambil tersenyum.

"kau tidak apa-apa?"

"oh? tentu, aku baik-baik saja."

Minho tersenyum tipis sambil mengangguk kepada Chan kemudian kembali melambaikan tangannya ke para STAY di depannya.

"Bang Chan-ah!"

Chan yang awalnya memperhatikan Minho jadi ikut kaget kemudian langsung melambaikan tangannya ke fans tersebut.

sehebat itu ia menutupi lukanya

🦋🦋🦋

sekarang para member sudah berada di ruang tunggu dan sebentar lagi mereka akan pulang ke dorm setelah selesai mengikuti fansign barusan. para member ada yang memilih tidur atau memakan sesuatu.

sementara Minho memilih duduk di sofa paling ujung dengan airpods di telinganya dan menatap fokus ponselnya sejak tadi. Chan lagi-lagi berfikir keras kemudian memutuskan untuk menelfon seseorang.

pria kangguru tersebut memilih untuk keluar ruangan dan segera menelfon.

panggilan pertama tidak angkat. Chan menelfon lagi sambil berharap besar agar orang tersebut mengangkat telfonnya.

"ayolah, angkat Yeri."

Chan sampai menggigit bibir bawahnya kemudian langsung mengangkat kedua alisnya saat mendengar orang tersebut mengangkat telfonnya.

"ah, annyeong, Yeri-ssi."

"ah, Chan, a-ada apa?"

suara Yeri terdengar lesu dan datar.

"kau dimana?"

"aku dirumah, sedang sakit, makannya aku tidak kerja selama beberapa hari ini."

"aku sudah tahu Yeri."

Yeri langsung diam, sementara Chan masih mencoba memberi tahu apa yang terjadi.

"a-apakah—"

"kami semua sudah tahu, maksudku."

Chan sudah bisa menebak Yeri yang kaget. bahkan ia tidak merespon ucapan Chan.

"ah, ma-maaf, aku—"

"Minho, sesuatu terjadi kepadanya."

"a-ada apa?"

camera | lee know ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang