dua puluh; dipecat

434 69 1
                                    

mmf aku update jam segini :(
seharian lumayan sibuk soalnya :(


🦋🦋🦋


Yeri kaget luar biasa saat mengecek halaman email nya barusan. jantungnya rasanya ingin langsung copot dari tempatnya. badannya spontan terasa lemas semua.

Yeri menutup mulutnya dengan tangannya dengan air matanya yang mengalir membasahi tangannya. pandangannya kabur. kursinya mundur perlahan menjauhi meja.

Yeri mencoba menangis tanpa suara karena barusan saja staff lain menoleh ke arahnya. Yeri dengan cepat bangkit dari duduknya dan berlari mencari toilet.

sesampainya di toilet Yeri menangis sekuat-kuatnya. nametag-nya sudah berada di atas wastafel. perasaannya benar-benar kacau setengah mati. Yeri menatap pantulan tubuhnya di kaca.

Yeri mencoba menghapus air matanya. kemudian memaksa dirinya tersenyum karena tiba-tiba membayangkan wajah Minho yang tersenyum kepadanya.

Yeri berjalan perlahan keluar dari toilet kemudian segera kembali duduk di kursinya. sebelum membereskan semuanya ia membalas email dari pihak JYP barusan.

setelah selesai Yeri menopang wajahnya di atas meja sambil membayangkan nasib hidupnya yang akan datang. Yeri akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah untuk menenangkan dirinya.

Yeri duduk di depan seven eleven sambil meminum coca cola di tangannya.

"bagaimana bisa aku dipecat seperti ini?"

"ah, manager Jung benar-benar sudah gila."

"apa yang akan ku lakukan setelah ini?"

"yatuhan, hidupku benar-benar kacau."

Yeri menutup wajahnya dengan kedua tangannya tapi kemudian seseorang menelfonnya. Yeri kaget karena itu adalah telfon dari kakaknya.

"oh, ada apa kak?"

"kau dimana?"

"a-aku di agensi."

"aku hari ini datang ya?"

Yeri mengecek jam tangannya yang menunjukkan pukul 12 siang.

"ah, a-aku hari ini lembur kak."

"oh? kau dapat pekerjaan tambahan lagi?"

"eum, se-sepertinya begitu."

Yeri menjawab dengan suaranya yang sudah mulai terisak.

"ya! kau tidak apa-apa?"

saat Hana bertanya Yeri malah semakin menangis.

"ya! Yeri! jawab aku!"

"a-aku baik-baik saja disini."

"apa yang terjadi? kau menangis?"

"andwae— aku tidak—"

"aku segera kesana! tunggu aku, aku akan menjemputmu."

"o-oh? ba-baiklah."

Yeri kemudian mematikan telfon dari kakaknya tersebut dan menghela nafasnya sambil menghapus air matanya.

🦋🦋🦋

Yeri sedang memeluk satu kardus yang berisi barang-barang miliknya yang sudah ia kemas sambil menunggu lift datang sekarang. sesekali perempuan itu masih terisak.

camera | lee know ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang