Prolog

177 38 8
                                    

Suasana mencekam dan tengang perkelahian tak dapat dihindari, beberapa kali suara tembak an pun terdengar.

3 gadis remaja itu menyerang dan memukul seakan-akan tak takut dengan kematian entah berapa banyak yang terkapar dilantai.

Tetapi musuh selalu datang berlari untuk menyerang mereka, punggung mereka bertemu, mereka berputar pelan-pelan, melihat masih banyak musuh mehampirinya yang harus dibereskan secepatnya.

Tak pikir panjang mereka mengeluarkan pistol dan DORRR......DORRR.....DORRR.. semua terkapar.

"Mampus kalian semua." teriak Dinda.

Ia dia salah satu gadis itu bernama Dinda, dia sedikit manja, pandai menyusun rencana dan bucin.

"Mel tangkap dia jangan sampai lolos." teriak seorang gadis bernama Raya.

Raya, dia adalah ketua tim tegas, cuek, pemberani, dan bisa dibilang kejam diantara mereka.

Dia melihat bos musuh yang akan pergi tetapi sayang Raya melihatnya terlebih dadulu.

"Mau lari kemana lagi bos." ujar Melly dengan nada tenang dan tangan yang memainkan pistol

Melly paling cantik, cerewet, pintar menyerang didalam posisi apapun.

"Lebih baik loo menyerah atau peluru ini terkena kepala botak looo." lanjutnya dengan nada nadis.

Tentu pria itu menyerah berlutut, mau menyerang gimana lagi anak buahnya pada terkapar dan sebagian lari tuganglanggang menyerangpun tak mungkin dia tak bawa senjata.

"Kalian tangkap dia." ujar Dinda dengan menunjuk Agen lainnya.

Ya benar mereka Ajen Mata-Mata, mereka bertiga bersahabat dan ditakuti. Jangan tanya kenapa mereka membawa pistol mereka sudah belatih dari smp dan mendapatkan izin. Tapi walaupun mendapatkan izin mereka menggunakannya saat daruat seperti hari ini.

"Terus Ray kita bahwa orang ini ke komandan atau ke posili." tanya Dinda yang menepuk pundak Raya.

"Guwe hubungi Komandan dulu." Jawab Raya dengan memegang HPnya.

"Lapor Komandan kita berhasil menangkapnya, kita bawa ke kantor apa ke polisi?" tanyanya

"Penjahat itu kau bawa kepolisi, dan kalian cepat kembali"

"Polisi."

"Iya dia incaran polisi selama ini dia telah mencuri bank dan toko emas, untuk barang bukti kalian cari ruangan yang berisi barang curian mereka." Jelasnya dan langsung mematikan telvonnya.

Setelah telvon Raya menjalan tugasnya mencari ruangan itu, pintu ke pintu dia buka didalam markas kosong itu.

"Ketemu, kalian bawa semua barang curian itu kepolisi dan dia." Sambil menunjuk ketua penjahat itu.

"Saya, Dinda, Melly harus kembali ke kantor dan jangan lupa bereskan semua." Perintah Raya dengan nada tegas.

Semua mengerti, walaupun dia seorang wanita, dia sangat ditakuti dan dihormati oleh Agen-agen lainnya.

"Tos dulu dong kita." ujar Melly yang gembira itu karna misi kali ini berhasil.

"TOS." Mereka bertiga mengangkat tangannya menjadi satu.

Berkat kerja sama tim dan rencana berjalan mulus misi berhasil seperti biasanya.

                      🌿🌿🌿🌿

"Komandan." ujar melly mereka bertiga baru datang di kantor

"Ada apa kita dipanggil?" Tanya Dinda

"Ada tugas untuk kalian."

"Siap komandan." Mereka bertiga bersama dan tangan hormat

Selalu begitu kalau ada misi mereka langsung siap.

"Kalian pindah sekolah di Jakarta SMA Tuas Bangsa." Jelasnya to the poin.

"Haa pindah lagi, siap dan" jawab Melly dengan nada kaget dan pasrah

Sedangkan Raya dan Dinda hanya diam bagi mereka udah biasa pindah-pindah sekolah. Mulai kelas 2 SMP pindah ke Bogor, kelas 3 SMP pindah ke Bandung dan sekarang kelas 2 SMA pindah ke Jakarta.

"Malam ini kalian berangkat ke Jakarta, agar besok kalian bisa langsung masuk sekolah,"

"Tugas." Tanya Raya tegas.

"Untuk tugas nanti saya jelaskan, kalian adaptasi dulu disekolah itu."

"LAKSANAKAN." Ujar komandan langsung tegas

"LAKSANAKAN." mereka langsung hormat dan meninggalkan tempat itu.

                         ☘️☘️☘️☘️

Gimana Prologya...?
B aja,...? bosen,....? garing....?
Maklumi ya. Baru pemula😊
Disini belum aku kenalin semua tokohnya
penasaran apa yang terjadi? yuk ikuti kelanjutannya😉

conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang