9. malam itu

37 16 0
                                    

Semua pulang kerumah masing-masing Raya yang masih mengikuti Rama disusul oleh Melly dan Dinda dibelakangnya.

Mereka agak jauh dari mobil Rama takut kalau ketahuan. Mereka hari ini diperintah oleh komantan mengikuti kemana saja Rama pergi.

Karna papanya bulan ini sedang menangani kasus besar, tak boleh ada masalah, apa lagi musuh-musuh papanya saat banyak, karna kasus yang ditanganin oleh papanya selalu berhasil.

Otomatis banyak yang mengincar dia, perutama putra nya itu, pernah Rama diculik karna kasus yang ditangani oleh papanya agar batal dan mengundurkan diri dari kasus itu.

"Oke dia udah masuk kerumahnya, kita pulangnya Ray laksanakan rencananya ya Ray agar tugas kita mudah" Telpon diakhiri segera, oleh Melly, Raya hanya diam mendengar ngomongan mereka.

Raya tau temen-temennya itu pasti lelah.
Raya melihat buku warna pink yang diberikan oleh Rama, sekilas dia tersenyum. Emang sengaja dibawa karna belum sempat dibuka

"Lucu, ini kan cuma buka ngapain surub buka kemarin." Dia buka satu bersatu lembaran itu.

Dan ada sebuah kertas jauh dari buku itu. Raya membuka kertas kecik itu.

Buat cewek jutek yang gwe kenal, gwe nyakin sebenarnya loo tuh gak cuek cuek amat, kalau lo gak bisa ngomong bilang dong, capek tau cari topik itu. Tapi gwe berhasil buat loo ngomong

nii gwe kasih buku tulis aja kekesalan loo apa kemarahan loo kalau loo punya masalh tapi, tapi kata gwe loo gak ada masalh deh, loo kan selalu bodoamat.

Oke intinya jangan jutek lah yaa

From.

Rama Ramadhan.

"Masalah gwe banyak, kalau ditulis dibuku ini gak cukup."

"Tapi makasih atas semuanya Ram, diam-diam loo memperhatian gwe yah."
Raya ngomong didalam mobilnya sendiri

Tring tring tring

"Halo ada apa cewek jutek." Rama yang usai membersihkan dirinya

"Keluar gwe ada didepan rumah loo."

"Haaa ngapain loo diluar." Belum sempat dijawab telpon ditutup

"Udah jutek, aneh, sekarang apalagi nguruh-nguruh gwe keluar, ngapain dia diluarnya apa dia kangen gwe." Rama yang tadinya ngomel malah senyum-senyum sendiri.

Dia keluar dari kamarnya menuruni tangga, Rama memakai kaos putih celana panjang warna hitam, merapikan rambutnya. Dia berusaha tertampil cool dan keren dimata Raya.

Rama mengetok pintu kaca mobil Raya, Raya buka pelan kaca mobil itu, Rama melihat Raya memakai Jaket hitam dan rambut terurai membuat tampilan sempurna dimata Rama. Cukup lama Rama melihat Raya.

Raya tukun dari mobil nya dan berhatapan dengan Rama.

"Masuk kerumah."

"Gak."

"Terus loo ngapain kesini."

Kalau bukan rencana Dinda dia tak mungkin ada disini, rencananya sih cuma ajak Rama jalan-jalan agar dia tak kemana-mana dan tugas mereka menjadi mudah menjaga dan ngawasi Rama hari ini.

conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang