13. bertemu

29 11 0
                                    

Pagi telah datang, mentari telah terbit waktunya bersiap kesekolah.

Murid satu persatu telah berdatangan hari ini Raya, Melly, Dinda satu mobil warna merah itu. Raya yang menyetir tiba diparkiran mereka turun seperti biasanya semua mata tertuju kepada mereka.

Hal tersebut udah biasa bagi mereka.
"Pagi Ray." Ujar Rama yang baru nyampirin Raya, Raya hanya tersenyum padanya.

"Ram loo sendiri." Ujar Dinda

"Laa emang biasanya ma siapa gwe."

"Ya kali aja ma temenloo."

"Jangan-jangan loo suka ma salah satu temen gwe."

Pertanyaan Rama membuat Dinda tersenyum malu.
"Gak kok."

"Masak, gak percaya gwe "

"Gak gwe gak suka ma Tristan."

"Haa dari tadi gwe gak bilang Tristan loo."
Dinda langsung melotot.

"Bodoh loo Din bisa keceplosan." Ujar Dinda didalam hati.

"Gwe mau kekelas dulu, nyusulin Melly yang ngerjain tugas." Dinda langsung pergi dari tempat itu.

"Hemm Kayak ya temen loo suka ma temen gwe." Ujar Rama kepada Raya.

Raya yang assik dengan ponselnya itu tak mendengarkan Rama

"Ray." Mengengjol legan Raya

"Ha apa." Langsung menoleh

"Lo denger gak."

"Gak."

"Hufffff, kesel lama-lama gwe ma elo Ray."

"Kalau capek istirahat gak ada yang larang kok." Kentus Raya.

"Tauk aah dah yuk kekelas." Raya hanya menggangguk.

****

Jam istirahat telah tiba, pastinya semua murid serbu kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong itu.

Rama, Raya, Adit, Bunga berbarengan menuju kekantin.

"Ram." Teriakan dari belakang semua menoleh kesumber suara itu

"Kak Alex." Ujar Rama 2 pria menghampiri mereka

"Gwe cariin dari tadi loo."

"Ngapain loo kesini?"

"Iki kan dulu Sekolah gwe bodoh," ujar Alex Rama hanya diam. Dia melihat Raya menatap cowok yang persama Alex dia menegang, Rama sempat bingung melihat ekspresi Raya itu

"Kalian mau kekantin?"

"Iya kak." Jawaban dari Adit, tentu saja Adit tau kalau Alex sepupu seperti kakak bagi Rama.

"Ini siapa?" Menunjuk seorang cowok bersama Alex

"Ohh ini, kenalan ini temen ku, namanya Raka  Perwira." Setelah diperkenalkan Rama juga kaget  dan langsung memegang tangan Raya kuat-kuat, dia tau dari tadi Raya mau menangis. Mereka bersalaman

Pada akhirnya Raka mengulurkan tangannya kepada Raya, Raya hanya bisa mematung itu dia harus apa.

"Raka perwira, panggil aja kak Raka." Sopan ya tangan yang masih ada diudara itu belum diturunkan.

Jujur saja dia tak berani. Dia tak pernah ketemu oleh sosok itu, dan mungkin Raka telah lupa dengan wayah Raya. Rama hanya melihat dan memberikan kode agar dia berkenalan

"Raya." Raka menggangkat satu alisnya

"Raya aprilia, panggil aja Raya." Dia cukup berani menjabat tangan Raka dan mengatur perasaannya.

"Ya udah gwe mau kekantor guru, dah lama juga gwe gak pernah kesini kan." Ujar Alex

"Ya udah kita juga mau kekantin." Ujar Adit.

"Loo nanti pulang bareng gak?." Alex menepuk bagu Rama

"Gak gwe bawa mobil sendiri."

"Ya udah kita cabut duluan, btw kalian mau nyebrang gandengan melulu." Sindir Alex yang mengetaui Rama menggandeng Raya sedari tadi, seketika mereka langsung melepaskan. Raya yang baru sadar dari tadi Rama menggandeng tangannya.

"Gak bakal gwe rebut juga kok." Sindir Alex dan akhirnya dia pergi

"Apaan sih loo." Ujar Raya dan langsung pergi kekantin

Rama hanya pasrah itu,
"Loo beneran suka ma dia Ram." Ujar Adit

"Menurut loo."

"Suka."

"Ya udah." Rama pun pergi

"Bung menurut loo gimana?"

"Bunga."

"Bunga." Adit menoleh kearah samping yang tadinya ada Bunga sekarang gak ada satu orang pun

"Anjirr gwe ditinggalin, kayak casper aja hilang." Omelan Adit

"Woy tungguin gwe." Adit teriak.

****

Suasana kantin seperti biasa selalu rame tak ada sepi-sepinya waktu istirahat.
Raya yang telah duduk dikursi biasanya disana telah ada Tristan, Eric, Dinda, dan Melly

"Dari mana aja kalian, tuh da kita pesenin dari pada kalian gak makan." Ujar Eric

"Tadi ada kak Alex." Ajur Adit yang mengunyah bakso yang dipesen sahabatnya itu

"Ngapain?" Tanya Tristan

"Kangen ma sekolahnya katanya." Ujar Rama

"Ma siapa?" Ujar Tristan

"Raka Perwira." Tiba-tiba Raya berSuara.
Membuat Eric, Dinda, dan Melly melotot melihat Raya.

Adit, Tristan, Bunga tak mikir
"Kenapa kalian?" Bunga keran dengan mereka, karna dari tadi Raya mencurigakan dan sekarang mereka.

"Gak gak kenapa-napa kok Bunga." Jawaban Dinda yang masih belum pernyata dengan apa yang dia dengar

"Kalau gak kenapa-napa, terus kenapa kalaian melotot tadi?" Ujar Bunga.

"Hemm gini Bunga, yang kita tau Raka perwira tuh anak pengusaha sukses, jadi kita kaget dia disekolah sini." Melly memberi alasan agar Bunga dan temen yang lain tak curiga

"Betul tuh betul." Ujar Dinda.

"Ohhh."

"Habis." Ujar Adit

"Haaa udah habis aja loo dit." Ujar Melly

"Emang kenapa?"

"Rakus." Kentus Melly

"Apa yang loo bilang." Adit Melotot dan berdiri kepada Melly

"Apa gak terima loo." Melly langsung berdiri, mereka saling melotot satu sama lain.

Semuanya hanya melihat.
"Apa lagi ni." Gumam Dinda

"Sekarang kita tanding basket, seperti yang gwe janjian." Ujar Melly

"Oke kita lawan." Ujar Adit.

"Haa kita." Ujar Tristan

"Iya kita, tim cowok VS tim cewek."

"Kok bawa-bawa kita." Ujar Eric

"Kalian gak mau jadi."

"Oke." Rama percaya diri, itung-itung menunjukan kepada Raya kalau dia jago basket apalagi Rama ketua basket

"Tapi gwe gak bisa main basket." Ujar Bunga

"Tenang aja ada kita, emang kita takut ma mereka." Melly

Tentu Dinda dan Raya memilih menyantap makanan mereka, mereka tak takut apalagi kaget.

☘️☘️☘️☘️

Akhirnya bisa update berhari-hari gak update
BTW siapa ya yang menang Team cowok apa cewek.

Vote dan kometn yayaya
Next baca selanjutnya
Kalau ada yang salah maafnya.

conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang