Hari ini Raya sudah sekolah masa hukuman telah berakhir, pagi itu suasana tenang didalam kelas semua murid mengejakan tugas masing-masing.
"Dia kayaknya habis nangis deh." Dalam hati Rama yang melihat Raya matanya sedikit betak.
"Ray loo habis nangis." Rama yang penasaran.
Tapi Raya tak menjawab tertanyaan Rama, dia fukos mengerjakan tugasnya.
"Raya jawab gong."
"Gak."
"Kebiasaan loo."
"Waktu telah habis kumpulan sekolahnya." Suara bu gutu terdengar dan semua murid maju mengumpulkan tugasnya.
"Saya boleh minta tolong Raya taruh ini kemeja saya." Raya langsung membawa kertas-kertas tersebut kekantor.
Raya mengikuti bu guru dari belakang, karna kantor guru meliwati kelas 11 Biologi. Eric mengetahui Raya liwat dia merasa bersalah. Eric izin keluar tapi dia kekantin.
Setelah Raya keluar dari ruangan guru dia naik tangga sebelum sampek dikelasnya Eric memanggil.
"Ray tunggu." Lari dan Raya menoleh.
"Nihh untuk kamu." Memberikan es krim coklat kesukaan Raya.
Setelah es krim itu diterima Eric menjewer ke 2 kuping melakukan berdiri jongkok berulang-ulang sampek Raya mengangguk dan tersenyum.
Itu yang sering Eric lakukan sejak kecil kalau dia bikin Raya nangis maupun marah. Dia berhasil membuat Raya tersenyum.
"Nah gitu dong bearti kita baikan kan." Raya menggangguk.
"Lo masih inget."
"Ya iya lah, sekarang peluk." Merentangkan tangannya. Dan mereka berpelukan.
"Dah yuk masuk kelas belum waktunya istiharat Ray."
Senjak kecil Eric berusaha menjadi sosok kakak bagi Raya.
Rama yang mau turun dari tanggal melihat kejadian itu membuat dia geram ketika Eric peluk Raya tangannya mengepal rasanya ingin menonjok Eric ditempat itu tapi dia maish ingat kalau dia disekolah. Dan mereka berdua mau naik lagi Rama cepat-cepat balik ke kelas.
🌿🌿🌿🌿
Suasana kantin seperti biasanya meja makan begitu sepi tak ada salah satu yang berbicara.
Mellu dan Dinda yang masih kesa dengan Eric karna dia membuat Raya menangis kemarin malem.
Rama yang kesal dengan sahabatnya dia bisa-bisa dia bohong. Banyak pertanyaan dipikiran Rama tapi dia tak bisa bertanya belum saatnya.
Tristan, Adit dan Bunga tak paham dengan mereka tatapan sadis mereka ke Eric tapi tak secara langsung. Tristan yang dari tapi dikelas melihat Dinda dan Melly kayak marah dengan Eric juga penasaran.
Eric menikmati makanannya dia tak peduli Dinda dan Melly yang seperti mau marah dengannya yang penting Raya sudah memaafkan. Tapi dia juga perfikir sepertinya Rama marah dengan nya karna dari istirahat dia terdiam dan tak bicara dia menatap tajam Eric waktu sampai dikantin dia tak mengitahui kenapa Rama.
"Hemm hemm. Sepertinya kita perlu ngomong deh." Adit yang membuka suaranya.
Mereka masih terdiam Adit memberikan kode untuk Tristan.
"Kita jalan-jalan yuk nanti." Ujar Tristan.
Masih tetap sama
KAMU SEDANG MEMBACA
conqueror of hearts(penakluk hati)
Non-Fiction"Kebayang gak cowok yang terkenal disekolahnya bisa jatuh cinta dengan cewek agen rahasia" "Pertanyaannya dia tau gak kalau cewek yang dia sukai adalah salah satu cewek agen rahasia yang sedang menjalankan tugas" "Gimana atau dia tau apa dia masih c...