8. perjodohan

41 16 0
                                    

"loo kalah Nia." Tutur Salsa

Nia yang menatap Salsa dengan tatapan mengacam.

"Gak usah gitu tatapannya. Kan emang bener, makin loo berusaha jauhin Rama sama Raya, makin Rama deket ma dia."

Mereka ada diruangan kosong lebih tepatnya ada digudang sekolah.

"Jangan asal ngomong loo Sal."

"Yang diomong Salsa bener Nia." Sindi baru sampek diruangan itu.

"Tadi waktu pelajaran kedua mulai Rama izin pulang katanya gak enak badan, gwe nyakin dia pasti temuin si Raya." Sindi yang satu kelas dengan Rama, dia juga yang selalu ngelaporin ke Nia, sikap Rama didalam kelas.

"Jangan bohong loo." Menatap Sindi.

"Nia apa gwe pernah bohong ma elo." Ucap Sindi dengan santay

"Rama sepertinya sudah jatuh hati ma dia."

"Gak Rama cuma milik Nia." Nada keras.

"Loo mau lakuin apa lagi, semua yang loo lakuin sia-sia, pertama loo ngacem dan ingin mempermalukan dia dikantin tapi kenyataannya malah loo yang dipermalukan.
Kedua loo lihat Raya tidur dipundak Rama loo pernah gak tidur dipundak Rama, ketiga loo berhasil membuat dia dihukum dan disekor 3 hari tapi Rama dan dia malah deket jangan loo pikir dia disekor gak bisa ketemu. Dan keempat loo ngadu ke mamanya Rama biasanya tante Rina percaya ma loo sekarang enggak tante Rina mikir-mikir." Jelas Salsa

Nia yang terdiam ucapan Salsa benar semua

"Dan satu lagi sekarang tak ada murid yang takut ma loo, karna Raya dan temen-temennya itu." Sindi menambah kuping Nia panas.

"Kalian lihat aja nanti." Langsung pergi ditempat itu.

🌿🌿🌿🌿

"Ehhh anak mama pulang." Rina yang ada diruang makan.

"Mama, mama gak kerja." Menghampiri rina dimeja makan.

Biasanya Rina masih sibuk-sibuknya dikantor tapi sekarang kenapa disini.

"Enggak mama mau ma kamu, yuk makan dulu pasti kamu laper deh." Rama curiga apa Rina tau kalau Rama tadi pulang duluan kalau Rina tau siapa lagi yang ngadu pasti Nia.

Tapi kenyataannya Rina tak membahas masalah itu.

"Oo iya nanti ikut mama nya ketemu ma temen mama." Sambil mengunyah makanan.

"Kenapa ma." Menatap mamanya itu

"Nanti kamu juga tau kok." Tersenyum

Setelah selesai makan Rama kembali kekamarnya membersihkan diri setelag itu, Rama mengambil ponselnya.

Rama
Selamat pagi.

Raya
Malem

Rama
Oo udah malem ya.

Raya
Hem

Rama
Karna gwe cuma lihat matahari dimata lo.

Raya
Mau gwe tonjok

Rama
Emosi bener loo

Gimana bukunya udah loo buka suka gak. Tulis aja kekesalan loo dibuku itu

Raya
Otw

Rama
Jhaaaa yaudah sampai jumpa besok.

Pesan singkat Rama

Rama mematikan ponselnya dan bersikap untuk ikut mamanya

"Mau kemana kita mam." Tanya Rama dengan fukos menyetir

"Ke cafe depan situ." Menunjuk

"Rama ikut turun gak ma."

"Ya ikut dong sayang."

Mereka memasuki cafe tersebut dan melihat ada dua gadis dan satu cowok.

"Maaf telat, udah lama." Rina cepaka cepiki dengan dua gadis

"Hy Ram."

Rama hanya diam mengetahui siapa yang ditemui mamanya itu.
"Kenapa gak kepikiran sih tadi kalau temen mama itu mamanya Nia, ni juga apaan kok papanya juga ikut." Dalam hati Rama ngomel sendiri.

"Maafnya Bram gak bisa ikut ada yang harus diselesaiin katanya." Rina yang duduk dikursi.

"Udah pesen." Dengan Melambaikan tangannya memanggil pelayan.

"Udah kok."

"Yaudah aku pesen nya, Ram kamu pesen apa."

"Terserah mama aja deh."

"Langsung aja ya, gimana perjodohannya." Ujar papa Nia

"Perjodohan siapa om." Rama heran

"Ya kamu ma Nia lah, siapa lagi." Ucapan Papanya Nia membuat Rama menatap Mamanya begitu dalam

Rina hanya tersenyum melihat putranya kaget. Nia yang tersenyum dari tapi rupanya Nia merencanakan semua ini.

"Rama gak mau." Membuat semua kaget.

"Ram jangan maluin mama disini."

"Ma Rama kan udah bilang, Rama gak mau dijodohin ma Nia." Suara Rama tegas

"Tapi kan kalian berdua udah kenal dari kecil." Ujar mamanya Nia.

"Iya kita udah kenal, kenal banget malahan sampek saya tau kelakuan anak om tante ini." Menunjuk Nia dan langsung pergi

"Ram ram tunggu mama." Menteriaki putra nya itu yang hampir jauh

"Nanti kita bicara lagi ya."

Ini salah satu rencana Nia agar tak ada yang merebut Rama dari dia, tapi Rama mentolak mentah-mentah

"Awas loo Ram." Gumam Nia.

🌿🌿🌿🌿

Suasana Kantin seperti biasanya tapi yang berbeda akhir-akhir ini Rama dan temannya ikut gabung dimeja Dinda, Melly, Bunga dan Raya.

Hari ini Raya belum masuk sekolah. Walaupun tak sekolah dia tak lupa ma tugasnya ngawasin dan jagain Rama, walau disekolah sudah ada Dinda dan Melly.

Tetapi bagi Raya, Raya kapten mereka jadi dia harus pantau terus. Dia selalu ada dibelakang sekolah dengan mobil miliknya itu.

"Ram kenapa loo." Tristan melihat Rama yang dari tapi hanya mengaduk ngaduk makanannya.

"Ada masalah gwe."

"Cerita napa biasanya juga cerita." Eric yang ada disampingnya

"Gwe dijodohin ma mama gwe." Sontak mereka kaget mendengar perkataan Rama barusan

"Loo serius Ram." Dinda yang menatap Rama serius.

Rama mengangguk

"Ma siapa Ram." Tanya Bunga

"Nia." Singkatnya

"Haaa ma dia, loo mau." Adit tam mengangka Ram dijodohin ma Cewek itu

"Gak lah, siapa juga mau ma dia."

"Ni zaman siti nurbaya nya kok main jodoh jodohan." Melly yang sepertinya kesal.

☘️☘️☘️☘️

Thanks buat yang udah baca
Ditunghu coment dan vote
Biar outhor lebih semangat mikir dan ngetiknya.


Baca selanjutnya



conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang