2.Mengenal Dia

66 27 2
                                    

Ia membalikan badannya, dibelakangnya sudah ada wanita yang menyiramnya tadi.

"Upss sorry gak sengaja." Ujarnya sambil menutup mulutnya.

Gimana gak sengaja jelas-jelas dia menyiram jus tepat diatas kepala Raya.

Raya marah, dia memasang mata tajamnya sama sekali tak berkedip, gimana tidak marah dari tadi Raya hanya diam dan tak tau kenapa dia menyiram Raya.

"Loo marah." Ujar Nia

"Ini peringatan buat loo, jangan duduk di sebelah Rama loo harus pindah kalau gak pindah, loo akan mendapatkan lebih dari ini." Menunjuk Raya tepat dimukanya, Suara Nia sangat keras sampai semua murid dikantin dengar.

Tangan Raya mengepal saat ini emosinya tak dapat ditahan, Raya tak suka bila dia makan diganggu.

"Sabar Ray atur emosiloo." Ujar Dinda yang membisikan ketelinga Raya dia sudah berdiri disamping Raya.

Raya paham, tapi dia masih menatap Nia
Nia sedikit merasa takut karna baru sekarang Nia ditatap seperti itu.

"Loo berani sama gwe." Dia mengambil ancang-ancang mau menapar Raya karna dari tapi Raya tak balas perkataannya atau menunduk malah melihat dengan mata tajamnya itu.

Sebelum tangan Nia sampai dipipi nya Raya berhasil menangkap dan menggenggap erat tangan Nia dengan keras

Nia menahan sakit di pergelangan tangannya seperti panas atau sakit Nia sesekali melihat Raya dan tangannya.

"Lepas."

Tapi tak dilepas malah di eratkan genggamannya itu, Nia yang merasa kesakitan.

"Loo budeg ya."

Mata Raya makin tajam.

"Ooowww."

Raya melepaskan tangan Nia.

"Loo bener-bener cari masalah dengan gwe, lihat aja nanti."

"Tunggu." Dinda

Nia yang gendak pergi dari tempat itu dihentikan oleh Dinda, Nia langsng berbalik dan Dinda menyiramkan air minumnya ke baju Nia.

"Upss sorry, gak sengaja." Dia mengulang perkataan Nia, tentu saja Dinda tak terima temennya itu diperlakukan seperti itu.

"Loooo, kalian semua tunggu pembalasan gwe." Menunjuk temen-temen Raya dan pergi

"Bay bay, hati-hati dijalannya." Lanjut Melly melambaykan tangannya.

"Jhhaaaaa belum tau siapa kita."  Melly  tertanya keras.

Seketika dia diam menyadari semua melihat mereka, seisi kantin yang tapinya seperti mau demo berubah jadi seperti kuburan.

"Wow hebat beri tepuk tangan." Suara lelaki yang teriak dan menunjuk Raya dan temannya.

Semua tepuk tangan karna di Sekolah itu tak ada yang berani dengan geng Nia.
Baru kali ini ada yang berani.

"Gwe ke toilet dulu." Raya langsung pergi.

"Kenapa pada tepuk tangan, emang siapa dia?" Tanya Melly yang heran dengan keadaan dan duduk kembali dimeja makan

"Dia Nia dan geng mereka ditakuti disekolah ini, dia bisa mengeluarkan anak yang berani dengan nya, karna papanya donasi terbesar disekolah ini." Jelas Bunga.

"Terus kenapa Raya tadi disiram." Dinda mengajukan pertanyaan.

"Dia tuh suka ma Rama, senjak SD dia selalu sebangku sama Rama, tetapi di SMA ini dia tak bisa satu kelas karna Nia tak suka Fisika, maka dari itu siapa yang duduk dengan Rama selalu di ancam atau dimarahi, kan di kelas Fisika harus cewek cowok."

conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang