Suasana kelas 11 fisika hari ini cukup rame, ada yang selfi, pacaran, tidur, nyanyi-nyanyi gak jelas, jailin temen.
Semua bahagia karna guru tak masuk, kecuali Rama dia diam tak seperti biasanya sesekali dia melihat bangku sebelahnya.
Dia selalu memikirkan gadis itu, banyak pertanyaan didalam pikirannya.
Dimana dia, apa masih sakit, apa dia marah dengannya karna udah lancang menaruh kepala dia dipundaknya.Walau seisi kelas rame seperti pasar tapi bagi Rama Sepi.
Biasanya kalau ada Raya duduk disampingnya dia selalu mengajak ngombrol walaupun dijawab singkat dengan Raya.Rama sering jail dengan nya, ngumpetin polpen, buku dan tasnya. Tapi Raya hanya diam. Sampai Rama mengembalikan barang-barang tersebut.
Walaupun Raya tak seassik yang diinginkan oleh Rama, tapi hanya dia yang mampu duduk dengan Rama sampai sekarang.
Pikirannya entah kenama, dia tak peduli dengan kelas seperti demo itu, dia hanya berfikir Raya dimana, kenapa tak masuk.
Dia membuka ponselnya melihat wallpaper foto Raya terpajang dilayar depan yang masih polos itu membuatnya tersenyum sendiri.
Tring tring tring.
Bunyi istirahat terdengar semua siswa siswi keluar dari kelas yang heboh tadi.
Rama bersikap kekantin."Eee bangun loo." Ketika mau kekantin dia melihat Adit yang tertidur.
"Heemmm udah istirahat ya, gwe ngantuk." Masih memejamkan matanya itu.
"Emang loo kemarin malem gak tidur."
"Gimana bisa tidur ngoroknya Tristan dan Eric keras banget telinga gwe sampek mau pecah."
"Gwe tak denger tuh."
"Loo mah apa kalau udah tidur, dibangunin aja susah, kalau gwe punya mercon neh gwe nyalain disamping loo mercuma, loo gak akan bangun." Dengan kesal.
"Jhhaaaa, dah dah yuk kekantin."
Adit dan Rama menuju kantin, setelah memesan mareka sudah bergabung dengan Eric dan Tristan. Tapi Rama menuju bangku lain.
Temannya bingung mau kenama dia, hanya melihat punggung Rama.
"Hay boleh gabung gak." Rama yang mendatangi meja Dinda, Melly dan Bunga itu
"Bo boleh." Bunga gugup karna baru kali ini semeja dengan Rama.
Dinda dan Melly hanya melihat dan kembali memakan mie ayam mereka.
Tetapi Bunga masih melihat Rama makan baksonya itu.
"Ram loo kesini kok gak ajak-ajak sih." Adit, Eric, Tristan yang nyamperin membawa makanan dan minumannya.
"Geser gong."
"Gak lihat udah sempet." Melly cuek assik memakan baksonya.
"Eee kalian berempat, pindah dibangku kita, kita mau makan disini." Adit menguruh siswa lain pindah, benar disamping Bunga, Melly, dan Dinda masih ada kursi tapi udah ditepati murid lain, dan gara-gara Adit mereka pindah.
"Princes sekarangkan udah longgar geseran ya." Ujar Adit bikin mereka tertawa.
Adit duduk disamping Melly dan Tristan duduk disamping Dinda semantara Eric duduk disamping Rama bersama Bunga.
"Raya mana." Rama dari tadi assik makan tiba bertanya.
"Dia gak masuk." Singkat Dinda yang ada didepannya.
"Ya gwe tau Raya gak masuk kan gwe duduk ma dia."
"Emang kamu gak tau." Bunga yang menjawab.
"Tau apa." Menengok ke Bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
conqueror of hearts(penakluk hati)
Non-Fiction"Kebayang gak cowok yang terkenal disekolahnya bisa jatuh cinta dengan cewek agen rahasia" "Pertanyaannya dia tau gak kalau cewek yang dia sukai adalah salah satu cewek agen rahasia yang sedang menjalankan tugas" "Gimana atau dia tau apa dia masih c...