5. Atara Dinda, Melly, dan Raya

46 21 1
                                    

Mereka berada di ruang tamu berkumpul disofa panjang itu.

"Rama, disitu ya kita disitu." Adit yang santai.

"Maaf Mel mereka maksa mau iku." Dinda angkat bicara.

"Hemm, kalian gak takut dikeluarin apa." Melly memberikan pertanyaan

"Kita takut dikeluarin, gak mungkin terjadi karna sebagian besar piala yang ada sekolah kita ber empat yang dapatkan." Melakah kedepan Melly.

"PD banget loo, emang kehebatan loo apa aja." Yang mulai memanas

"Loo mau tau, jangan tau deh nanti loo suka ma gwe, bahaya." Mendekatan mukanya dimuka Melly.

"Hemm sombong, gwe tembak baru rasa loo." Kalimat Tembak itu membuat mereka heran mereka tak tau maksud dari kata itu.

Dinda yang melototin Melly di belakang Adit

"Mampus gwe, kenapa mulut gwe kecemplosan gini, sekarang gwe mau jawab apa kalau mereka tanya." Dalam hati

"Maksut loo nembak Cinta gitu." Eric memecahkan kegeningngan itu.

"Ohh jadi loo mau nembak gwe, baru kali ini gwe ditembak, oke gwe terima loo jadi pacar gwe." Ujar Adit yang membuat Melly merasa mual.

"Ogah banget." Nada tinggi dan melotot ke arah Adit.

"Gimana sih tadi loo nembak sekarang loo yang gak mau, benar cewek aneh loo."

"Yang aneh itu loo atau gwe, oke gwe tantang loo besok main basket, yang kalah asistenin yang menang selama 1 minggu."

"Loo nantang gwe main baskit?" Dengan senyum kecil.

"Kenapa loo takut."

"Deal."
Mereka berjabat tangan.

****

Mereka pulang semua termasuk Bunga,
Malam hari Raya yang sudah sabarkan diri.

Sekarang mereka berada di ruang tamu, duduk dilantai dan cemilan ada dimana-mana menonton flim kesukan mereka itu pastinya flim perang.

Tok tok tok tok.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pindu Apartemend

"Siapa sih ganggu orang nonton flim aja." Ocehan Melly yang menuju pintu untuk melihat siapa yang datang

"Eric, ngapain kesini." Yang melihat Eric diluar dan membawa plastik berukuran besar ada ditangan kiri dan kanannya itu.

"Bisa gak tanyanya nanti gwe berat nih." Ujar Eric melangkah masuk.

"Eric, ngapain." Raya berjalan menuju sofa.

"Bentar." Membesarkan badannya itu.

"Kayaknya berat banget ric." Tanya Dinda

" Nih buah-buahan dan cemilan buat kalian." Menunjuk plastik tersebut.

"Haa serius." Melly langsung membuka plastik tersebut, ternyata benar.
Disitu ada bermacam cemilan ringan dan buah semangka, melon, anggur, pisang, rambutan, mangis dan banyak lagi.

"Terus loo ngapain kesini." Dinda yang ternyata tujuan Eric kesini.

"Ya gwe mau ketemu Raya lah, gwe mau pastiin kalau dia baik-baik saja."

"Gwe dah gak papa kok." Raya duduk disofa.

"Gwe saranin nehh, loo jangan punya masalah deh ma Nia." Yang duduk disamping Raya menggangkat kakinya ke sofa.

"Oww sakit." Teriak Eric seketika.
Ternyata Melly mengetok kepala Eric, sambil memakan pisang.

"Loo pikir kita takut ma dia." Dengan santai

conqueror of hearts(penakluk hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang