MAAF

384 21 3
                                    

-"aku tidak marah aku hanya kecewa, boleh kan aku kecewa?"-
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA :)

Setelah kejadian itu Prilly benar benar berubah dia menjauh dari Ali dan menghindar saat Ali berusaha menemuinya seakan akan ia tak mau memperbaikinya.

Tapi Ali tak tinggal diam ia harus lebih berusaha lagi dan Ali selalu menanyakan ke adaan Prilly kepada Nadia ia lah satu satunya jalan agar Ali tau keadaan Prilly.

****

"Prilly gue ke kantin duluan ya udah di tungguin sama Aldi" ucap Nadia sambil memeluk Prilly

"Nad lo tuh sama Aldi terus si gue sama siapa?"

"Ya udah lo ikut gue ajah"

"Gue gak mau gimba kalau ada Ali?"

"PRILLY sampai kapan si lo harus menghindar sama dia? Gue tau lo gak tega kan ngejauhin Ali"

"Gue belum siap ajah Nad untuk ketemu dia"

"Trus mau kapan? Bukannya lo sendiri bilang sama gue kalau ada masalah lebih baik ceritakan dari pada jadi beban, tapi lo sendiri gitu"

"Beda Nadia masalahnya"

"Apa sih Prill yang beda semua masalah bakal selesai kalau lo gak pergi dari masalah"

Ucapan Nadia membuat Prilly diam apa yang di ucapkan Nadia benar seharusnya ia tak bersikap seperti anak anak.

"Maaf Prill gue ngomong gitu gue cuman gak mau lo sedih terus"

Prilly memeluk Nadia
"Makasih Nad gue gak tau kalau lo bukan sahabat gue mungkin gue salalu bersikap egois"

"Udah ah melow mulu yuk ah gue laper lo ikut kan"
Prilly mengangguk lalu mereka berdua beranjak dari kursi dan pergi menuju kantin

****
"Di gue tinggal bentar ya ke bu indah mau pesen baso laper gue"

"Yoi li gue juga masih nunggu si Nadia"

Ali berlalu menuju ke ibu indah si penjual bakso

Tak lama Nadia datang bersama Prilly

"Hay kadal" suara Nadia mengalihkan pandangan Aldi dari handphone nya

"Sweety bisakah memanggul nama ku dengan sebutan romantis?"

"Lebay kamu ah "

"Eh ada neng Prilly tumben mau ke kantin"

"Di....udah deh jangan mulai" tegur Nadia

"Hehehe iya di gue laper jadi ke sini"

"Prill lo mau makan apa? Gue pesenin ya?"

"Gue ajah deh yang pesenin lo mau apa?"

"Udag Gu....

Ucapan Nadia terhenti ketika Aldi menyenggolnya sambil membisikan sesuatu ke Nadia dan membuat Nadia berubah pikiran

"Ya udah deh gue mau baso ya yang pedes"

"Jangan terlalu pedes Prill" saut Aldi

"Iya siap pak bos " Prilly pun berlalu

Sepeninggal Prilly Nadia dan Aldi hanya senyum-senyum mereka memiliki rencana di balik senyumnya.

****
"Bu pesen baso ya "

"Bu pesen baso ya"

Bu indah si penjual baso tersenyum ke arah perempuan dan laki-laki yang berbicara berbarengan

BASKETBALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang