PART 2: GETTING CLOSER

556 62 9
                                    

Pikiran Jungkook terpecah-pecah saat ini, karena dia harus segera mengerjakan tugas dari kampus namun juga harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Oh iya, Jungkook bekerja sampingan menjadi arsitek freelance. Akhir-akhir ini Jungkook sering mendapatkan tawaran untuk mendesain rumah, gajinya juga lumayan untuk ukuran seorang freelancer bisa membantu keuangannya juga. Jangan lupakan fakta bahwa dia itu bukan dari golongan tidak mampu, bahkan bisa dikatakan keluarganya adalah golongan menengah keatas, terpandang, dan berpendidikan. Sungguh hidup Jungkook sempurna.

"Hah, aku pusing sekali, bagaimana ini", Jungkook menggaruk kepalanya dengan kasar serta melemparkan lembaran-lembaran kertas yang tadi sempat ia pegang.

Ting

Satu notifikasi masuk di ponsel Jungkook, dia langsung tersenyum sumringah melihat nama siapa yang tertera di layarnya, siapa lagi kalau bukan noona-nya. Sambil mengetikkan balasan pada Joohyun, Jungkook masih mengerjakan dateline tugas dari kampusnya.

Helaan napas panjang menggema di seluruh ruangan apartment Jungkook, yang sepi tanpa ada suara lain selain empunya apartment ini. Ponsel Jungkook kembali berbunyi yang menandakan bahwa kini ia mendapatkan jawaban dari pesan yang tadi dia kirim kepada Joohyun.

"Ah, akhirnya selesai juga, ternyata tidak serumit yang aku kira, saatnya aku pergi keluar untuk mencari angin"ucap Jungkook pada dirinya sendiri. Kini lelaki kelinci itu sudah berdiri menyambar jaket denim yang tergelatak di sofa ruang tamu, ia sudah membuat janji dengan si perempuan cantik bermarga Bae untuk keluar bersama setelah pekerjaan Jungkook selesai.

••••••

At Café intermezzo
Joohyun memandang jalanan yang berada di depan café dimana dia duduk sekarang sambil sesekali menyeruput Americano yang dia pesan beberapa menit lalu. Sudah hampir 20 menit Joohyun menunggu Jungkook datang. Tanpa pikir panjang Joohyun mngambil ponsel yang ada di kantong blazer-nya dan segera menghubungi nomor Jungkook. Setelah beberapa detik bordering akhirnya diangkat juga oleh si kelinci itu

"Yeoboseyo, Jung. Kau dimana? Aku sudah sampai sejak 20 menit tadi, kau jadi datang kemari tidak?"

"Iya, sebentar lagi sampai, lihat arah pintu masuk", Jungkook masih menjawab telepon dari Joohyun, padahal sekarang dia sudah berjalan menuju arah Joohyun. Jungkook mengembangkan senyuman di wajahnya, tak lupa ia juga mematikan sambungan telepon tadi.

Joohyun hanya menunduk setelah melihat senyuman Jungkook yang begitu manis menurutnya. Namun, segera Joohyun menetralkan ekspresinya yang cukup senang melihat si lelaki Jeon itu tersenyum dan menyapanya.

"Maaf, noona membuatmu menunggu, tadi aku agak lama menunggu bus-nya datang." Ucap Jungkook pada Joohyun yang masih diam saja

"Tidak apa, kau mau ku pesankan apa?"

"Samakan saja denganmu", Joohyun segera beranjak dari tempatnya dan segera menuju tempat pemesanan. Tidak lama kemudian Joohyun kembali di hadapan Jungkook.

Joohyun masih bingung ingin membicarakan apa, karena Joohyun belum terbiasa berbicara lagi dengan Jungkook karena sebelumnya mereka hanya akrab melalui percakapan aplikasi dan selebihnya mereka jarang atau bahkan tidak bertemu lagi setelah pertemuan pertama mereka.

"Ehem, noona. Apa kau hanya akan diam saja ketika aku sudah ada di depanmu?" suara Jungkook kembali terdengar setelah beberapa menit terjadi keheningan diantara keduanya. Joohyun kaget dengan ucapan Jungkook, dia sendiri sebenarnya juga bingung hendak mengatakan apa ketika bertemu dengan Jungkook lagi. Otaknya kembali berputar untuk menjawab lontaran pertanyaan dari Jungkook tadi.

"Tidak juga sih, apa pekerjaanmu sudah selesai Jung, sampai kau bisa aku ajak keluar untuk sekedar mengobrol begini?" Joohyun agak lega karena dia tidak gagap ketika mengatakannya.

FOREVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang