PART 25 : FINALE

391 21 17
                                    


Senja berwarna jingga menemani Joohyun yang masih sibuk dengan berkas yang menumpuk. Lelah sebenarnya, hanya saja hal tersebut adalah sebuah tanggung jawab yang dia emban selama beberapa tahun terakhir ini. Jungkook sudah memintanya untuk resign saja, namun Joohyun masih kukuh pada pendiriannya, tujuannya tidak lain agar dirinya dapat menbantu keuangan keluarga serta membantu suaminya. Pertimbangan suaminya adalah karena takut bila istrinya kelelahan padahal dia masih harus mengurus Jaewoo saat malam hari dan saat weekend. Padahal dengan gaji Jungkook saja sudah bisa mencukupi keuangan keluarga mereka.

"Ah lelah sekali." Ucap Joohyun dengan bibir sedikit mengerucut, merasakan pekerjaannya yang akhir-akhir ini terasa berat.

Pekerjaannya selesai setelah berkutat sekitar satu jam kemudian. Dengan langkah kaki yang sedikit tergesa Joohyun keluar kantor dan sebelumnya penglihatannya menangkap hal yang lumayan membuatnya tercengang.

Sierra dan manajer Park. Ada hubungan apa mereka berdua, pikirannya tiba-tiba muncul begitu saja.

"Annyeong eonni, kau mau pulang?" Sierra berucap saat tatapan mereka bertemu.

"Ya, aku duluan Sie, dan manajer Park." Joohyun menunduk sambil tersenyum kemudian melanjutkan langkahnya keluar kantor, dan sudah di tunggu oleh Jungkook, sang suami.

"Hay sayang, maaf membuatmu lama menunggu." Kecupan singkat mendarat di pipi kanan Jungkook.

"Tidak kok, aku justru takut kau yang menunggu. Ayo kita pulang Jaewoo pasti sudah menunggu." Senyum Jungkook merekah sambil mengelus pipi Joohyun.

"Jung, kau tahu tidak kalau Sierra sedang dekat dengan manajer ku, namanya Park Jimin."

Ekspresi Jungkook hanya datar sambil menatap lurus jalanan di depannya. "Oh, dia memang menarik sih. Tapi aku tidak yakin dia mau menerima orang lain selain Tae Hyung."

Tatapan Joohyun lurus tepat pada Jungkook yang berada di sampingnya, rasa tidak percaya menyelimutinya. "Mengapa kau seyakin itu?"

"Terlihat dari cara bicara dan ekspresinya saat kita membahas hal yang berkaitan dengan laki-laki, dia merespon biasa saja. Dan pasti dia sedih karena teringat Tae Hyung."

Mendengar penjelasan Jungkook yang terdengar logis, membuat Joohyun mengangguk paham.

©©©©©©

Pasangan suami istri Jeon ini tengah duduk santai di dapur sambil menikmati coke yang baru di keluarkan dari kulkas. Keduanya saling berpelukan, karena merasa terlalu rindu akibat kurangnya waktu untuk quality time.

"Sayang, apa kau tidak bosan bekerja terus seperti ini?"
Tanya Jungkook tepat di dekat telinga Joohyun, membuat sebuah sengatan yang menggelitik di sekujur tubuhnya. Sejak dulu Jungkook memang pandai membuatnya meremang.

"Memang kenapa? Mau mengajakku berlibur?"

Jungkook mengedikkan bahunya seolah berkata 'tidak juga'. Joohyun terbiasa dengan kelakuan Jungkook yang terkadang random. "Kenapa bertanya kalau begitu?"

Gerakan Jungkook menyelipkan sebagian rambut Joohyun yang tepat di kedua pipinya mengingatkan momen saat mereka berdua berpacaran dulu. "Begini, aku sudah membeli tiket perjalanan ke Inggris untuk kita bertiga, tapi aku juga sudah mengajak Sierra noona untuk ikut kita, ya sekadar menghilangkan pikiran yang memusingkan."

Binar mata Joohyun tidak dapat membohongi rasa senang yang menyelimuti hatinya. "Kau serius kan, sayang?" Tanya Joohyun memastikan, pernyataan Jungkook tadi.

FOREVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang