PART 17: MISUNDERSTAND

234 24 2
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun, mohon maaf sebanyak-banyaknya karena aku baru bisa update lagi, aku sebenernya pengen banget update tiap minggu tapi ekspektasi tinggal ekspektasi aja, ada aja halangannya kalo mau update, terima kasih bagi yang mau menunggu update-an ceritaku ini. terima kasih juga sudah mau mendukung ceritaku hingga cerita ini mencapai 1k readers, aku seneng banget. karena menurutku ini adalah pencapaian yang luar biasa. semoga suka yaa

Maap yaa, Blaz malah curhat hehehe

Happy reading guys




Dering ponsel Joohyun membangunkan perempuan cantik yang kini sedang terbaring di atas ranjang. Matanya masih setengah memejam, belum sempat dia benar-benar mengangkat teleponnya, namun panggilan telepon itu sudah dimatikan secara sepihak oleh sang penelepon.

"Pagi-pagi sudah mengganggu tidurku saja, siapa sih?" ketika jari lentik Joohyun membuka panggilan tersebut, ternyata adalah nomor yang tidak di kenal.

Lagi, ponsel Joohyun bergetar dan panggilan tersebut.

"Ya, hallo. Ini siapa?"

"Joohyun?" suara berat dari seberang membuat hati Joohyun kembali bergetar. Suara lelaki yang beberapa bulan lalu sempat menyakitinya.

Wang Jackson

"Jack?"

"Apa kabar?"

"Hm, baik. Tidak perlu bertele-tele langsung saja katakan apa maumu?"

Terdengar kekehan dari seberang, Jackson tersenyum mendengar suara jutek Joohyun.

"Bisakah kita bertemu, ada hal penting yang ingin aku berikan padamu."

Jari Joohyun bergerak gerak untuk menetralkan perasaaannya yang sedang gundah gulana. Antara ingin menemui Jackson atau tidak, karena dia takut jika Jungkook tahu pasti dia akan marah untuk kesekian kalinya.

"Maaf tidak bisa, bicaralah lewat telepon saja."

Nada memohon terdengar di telinga Joohyun "Aku mohon ini yang terakhir kalinya."

Joohyun memejamkan matanya sejenak untuk menetralkan perasaannya.

"Baik, dimana dan jam berapa?"

"Di tempat biasa kita bertemu berkencan dahulu, setengah jam lagi."

"Okay."

®®®®®

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

®®®®®

Sosok yang sedang bersembunyi di dekat sebuah restoran bergaya klasik masih setia mengamati gerak gerik seorang lelaki dan seorang perempuan yang duduk saling berhadapan.

Tangannya mengepal erat, tadi perempuan yang kini duduk disana hanya bilang pergi saja, tidak mengatakan ingin bertemu dengan seorang lelaki. Ternyata bertemu dengan lelaki, dan malah terlihat begitu mesra.

FOREVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang